Matahari telah terbit, burung telah terbang mencari makanan pun dengan jam yang terus-menerus berdetak meninggalkan mereka yang tetap diam di tempat.
Tidak peduli pada matahari yang mulai menyingsing dan menembus korden tebalnya dia tetap terlelap mengeratkan pelukannya pada sosok yang lebih kecil.
Membiarkan suara gedoran pintu juga sosok yang tiba-tiba melompat ke atas punggungnya.
"Ugh! Jeff!! Jangan biasakan, aw punggung papa"
Sosok yang dipanggil Jeff hanya tertawa kemudian berguling di atas punggungnya dan berbaring tepat di sebelah sosok yang sedari tadi dia peluk.
"Bangun papa, mama dari tadi sudah teriak di bawah"
"Hmm"
Jeff mencebik tapi kemudian mendekatkan wajahnya ke arah sosok paling kecil diantara mereka itu.
"Nana bangun!!" Katanya berbisik pelan.
"Bangun!!" Kini tangannya terangkat mengusap pelan pipi tembam adiknya masih dengan suara lembut nan pelan.
Sosok Agung mendengus keras.
"Mana ada yang bangun kalau begitu ??! Ck. Lihat papa!!"
Jeff mendongak membiarkan Agung menjajarkan wajahnya dengan adiknya.
"Sayang, bangun" katanya dengan pelan sambil menepuk punggung Nathan.
Cih, ternyata sama saja.
Tapi anehnya meski dibangunkan dengan cara tak wajar sosok Nathan tetap menggeliat dan melepas paksa pelukan dua sosok di masing-masing sisinya.
"Panas!!" Katanya geram sambil mengipasi wajahnya dengan tangan.
Ternyata putra mahkota terbangun karena kepanasan karena ulah Jeff dan papa yang memeluknya dengan erat.
"Kakak jauh-jauh jangan dicium"
Nathan mendorong kuat wajah kakak yang mencuri kecupan pada pipinya di pagi hari ini. Mengusap pipi bekas ciumannya dengan geram.
"Papa awas!!"
Dan kini beralih mendorong tubuh besar papanya yang dari tadi masih saja memeluknya.
Dia bangkit mengucek matanya sedikit kemudian meninggalkan dua sosok itu dan melangkah keluar kamar.
Setelahnya suara Nathan menggema membuat Jeff dan papa meneguk ludah.
"Mama!! Papa dan kak Jeff nakal!!"
🌹🌹🌹
Sosok Nathan kini sudah rapi dengan seragam sekolahnya. Anak kelas dua SMP itu duduk tenang di meja makan memakan sarapannya dengan Jeje tepat disebelah kakinya.
Sesekali Nathan akan menunduk mengusap kepala Jeje membuat sosok mama diam-diam menaruh geram.
"Lain kali Jeje jangan diajak sarapan bareng, dek. Kamunya jadi gak fokus makan itu"
Nathan mencebik kembali fokus pada makanannya sendiri saat sindiran mama menggema.
Papa dan kak Jeff belum turun padahal tadi dua sosok itu lebih dulu terbangun. Biar saja toh Nathan akan berangkat dengan mama.
"Pagi!!"
Saat suara itu menggema juga langkah kaki yang terdengar mendekat Nathan buru-buru menutup kedua pipinya. Mulutnya masih penuh makanan membuat dua pipinya tampak menggembung penuh.
Mama bahkan meringis menahan diri untuk tidak berdiri dan menguyal gemas pipi gempil itu.
Sosok yang baru saja masuk itu berjalan semakin dekat ke arah Nathan. Nathan dengan waspada mengamankan pipinya tapi sosok itu malah mencium keningnya membuatnya mendengus keras.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nathaniel ✓
FanfictionBagi Nathan keluarganya itu merepotkan tapi sayang sekali dalam hatinya Nathan juga ingin mengakui bahwa dia sangat sangat menyayangi mereka. Spin-off Wirasaksena