Nathaniel -6-

6.8K 868 105
                                    

Pagi ini Nathan terbangun karena rasa tak nyaman pada kasurnya. Dia menggeliat bangun dan melotot kemudian saat menemukan kasurnya basah.

Dia menutup mulut hampir berteriak. Dia tidak mungkin mengompolkan ???!!!!

Mau ditaruh dimana mukanya. Papa dan kakak pasti akan mengolok-olok dirinya seharian.

Dengan pelan dan hati-hati Nathan turun dan bergegas ke kamar mandi. Setelah bersih dia segera memakai seragamnya lalu berlari ke bawah.

Mengintip pada ambang pintu dan mendesah lega saat menemukan hanya ada mbak Tami yang memasak untuk sarapan.

"Sssttt ibu!"

Ngomong-ngomong mbak Tami ini adalah yang merawat Nathan dari dulu. Kalau istilah sekarang mah babysitter.

Tapi saat Nathan lulus sekolah dasar mbak Tami berubah tugasnya menjadi tangan kanan mama saat di rumah.

Iya, mbak Tami ini adalah pelayan atau asisten rumah tangga kesayangan Mama. Soalnya selain mama dan papa mbak Tami juga membantu membesarkan Nathan dan Jeff. Bahkan Nathan dan Jeff memanggil sosok paruh baya itu ibu.

Mbak Tami hanya panggilan dari Mama dan Papa, soalnya walaupun nampak lebih tua dari Mama mbak Tami sebenarnya jauh lebih muda.

Biasalah Mama perawatannya bisa buat beli rumah jadi jangan heran kalau tetap terlihat muda dan cantik.

"Ibu!"

Mbak Tami masih juga tidak mendengar karena Nathan berdiri di samping pintu dan mbak Tami yang kini sibuk menghidupkan kompor.

"Ssstt ibu!"

Lagi. Mbak Tami tidak menoleh.

"Ibu!"

Nathan memanggil dengan suara yang lebih keras membuat sosok itu berbalik.

"Kenapa dek ??"

Nathan melirik kanan kirinya dan dengan cepat memanggil mbak Tami dengan tangannya.

Mbak Tami mengerjap tapi kemudian mematikan kompor dan mendekat ke arah majikan kecilnya.

"Ibu"

"Iya dek ??"

"Sini" katnya sambil mengode agar mbak Tami semakin mendekat untuk dia bisiki.

"Jangan bilang-bilang ya Bu. Aku ngompol"

Mbak Tami menoleh ke arahnya dan melotot.

"Adek ngompol ??"

"Iya dikit kok Bu. Beneran deh! Maaf ya ?? Ibu nanti kesusahan bersihinnya"

Sosok mbak Tami terkekeh sambil mengusap pelan kepala Nathan. Gemas pada sosok yang sudah dianggapnya anak.

"Gak apa-apa dek kan udah tugas ibu"

Nathan mencebik.

"Tapikan Nana udah besar masak masih ngompol. Ngerepotin ibu lagi"

"Gak apa-apa"

Sosok mbak Tami berbalik hendak melanjutkan pekerjaannya saat teringat sesuatu dia menoleh dan menutup mulutnya.

"Adek!"

Nathan mengerjap terkejut.

"Apa ??"

Mbak Tami kemudian mendekat meraih bahu Nathan untuk dihadapkan ke arahnya.

"Adek yakin mengompol ??"

Nathan mengangguk.

"Tadi malam mimpi apa ??"

Nathaniel ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang