Nathaniel -3-

7.8K 889 78
                                    

Agung itu orangnya sibuk sekali. Tanpa diberitahu pun semua paham seberapa sibuknya dia.

Dia adalah penerus utama Sumantrino sudah tentu dia akan luar biasa sibuknya. Semua tau.

Tapi di saat-saat tertentu dia akan jadi macam pengangguran. Iya pengangguran tak ada kerjaan.

Baru kemarin proyek yang ditanganinya selesai. Dan dia memutuskan untuk cuti dua hari. Hanya dua hari tapi rasanya seperti menjadi pengangguran yang sudah tak bekerja dua tahun.

Jangan kaget Agung memang terbiasa melebihkan sesuatu jika disuruh mendeskripsikan.

Berada di depan televisi besar di kamarnya dia serius memilih film yang ingin dia tonton bersama istrinya.

Hehe jadi malam ini judulnya adalah malam bersama istrinya tercinta. Yuna dari tadi sudah siap dengan piyama sutranya duduk di sebelahnya.

Agaknya Yuna adalah wanita yang sabar soalnya dia bahkan masih bisa tenang saat melihat Agung mencebik macam balita saat tidak tau harus menonton film apa.

"Sayang kita nonton apa ya ??"

Yuna memutar mata malas.

"Fast and furious aja"

Agung berkedip dan menggeleng pelan.

"Kita udah nonton itu puluhan kali, sayang"

Yuna menoleh.

"Menonton beberapa kali tidak masalahkan ??"

Agung mendengus kalah pada akhirnya. Dia mendesah dan bersandar pada sofa panjang disana membiarkan Yuna memilih film dan memutarnya.

Setelah selesai dengan itu semua Yuna tersenyum melihat Agung yang tampak berengut. Dia terkekeh mendekat dan memeluk suaminya.

"Marah ??"

Agung menggeleng.

"Kok ngambek ?? Nanti di ejek Nana loh dia aja sekarang udah gak sering ngambek"

Agung mencibir dengan tangan yang mulai merangkul pinggang istrinya.

"Alah Nana nggak dibeliin makanan Jeje aja bisa ngambek satu bulan"

Lagi Yuna tertawa mengingat kejadian beberapa bulan lalu dimana Agung mengancam tidak akan memberi uang untuk makan Jeje jika Nathan masih sering membiarkan Jeje tidur dengannya.

Nathan yang keras kepala itu tentu saja tidak peduli ancaman Agung dan tetap membiarkan Jeje masuk kamarnya dan tidur bersama.

Besoknya Nathan mengeluh sesak dan tenggorokannya panas. Agung marah dan betulan tidak membelikan Jeje makanan.

Tapi Nathan malah merajuk dan berakhir dengan Agung yang meminta maaf. Ya begitulah mau sesalah apapun Nathan rasa-rasanya tetap saja Agung yang berdosa.

"Nanti dia denger lagi mas haha terus akhirnya tetap aja kamu yang minta maaf kan ??"

Agung menghela nafas dan mengangguk. Mungkin begitu ya jika menjadi orang tua rasanya selalu ingin mengalah.

Yuna tersenyum meletakkan kepalanya pada bahu lebar suaminya. Suasananya semakin tenang membuat tanpa sadar Yuna sudah mendongak menatap pada Agung.

Agung pun melakukan hal yang sama tersenyum menatap istrinya yang selalu cantik. Tangannya terangkat mengusap pipi istrinya.

Mendekat dan terus mendekat sampai hidung keduanya bersentuhan. Dekat semakin dekat-

Brak!

"Mama!! Kakak tuh!!"

Pintu kamar mereka terbuka kasar membuat tanpa sadar Yuna mendorong Agung dengan cepat.

Nathaniel ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang