Nathaniel -11-

6.1K 890 70
                                    

Hidup bagai pangeran sejak kecil yang kesalahannya kadang selalu termaafkan membuat Nathan menjadi sosok yang selalu merasa bahwa apa yang dia lakukan bukan hal besar. Rasanya seperti ah tidak apa-apa nanti dimaafkan.

Sehingga Nathan jarang sekali merasa bersalah akan kesalahan yang telah dilakukannya. Semua terlalu tunduk di kakinya.

Pola asuh seperti itu benar-benar tidak bisa membuat seorang anak mampu bertanggung jawab sebenarnya tapi Nathan baru empat belas dia fikir mungkin ke depannya dia bisa berubah saat usianya kian bertambah.

Karena itu jugalah Nathan jarang dimarahi. Tapi beda jika itu dengan Jeffrey. Kakaknya itu demi Tuhan sangat menakutkan jika sedang marah.

Bukan membentak, bukan mengangkat tangan ke arahnya, bukan juga mengumpatinya dengan kata-kata kasar. Tapi jauh lebih buruk dari itu rasanya saat Jeff hanya diam.

Jeff mendiaminya sedari kemarin saat dia baru pulang. Nathan tidak suka. Kakaknya menyeramkan jika seperti itu.

Padahal Jeff betulan hanya diam tapi Nathan bahkan tak berani mengangkat pandangan. Ini juga sebabnya Nathan jauh lebih takut pada Jeff ketimbang orang tuanya.

Jika itu Papa atau Mama yang Nathan akan dapatkan adalah usapan di kepalanya juga nasihat agar tidak mengulangi perbuatannya lagi. Tapi Jeff berbeda dia akan memandang Nathan tajam dan tampak tak acuh.

Jujur hatinya jauh lebih sakit. Lebih baik Jeff meneriakinya tepat di depan wajahnya atau memukulnya sekalipun tidak masalah. Sama sekali tidak masalah.

Dan sialnya kemarin Nathan membuat sang kakak marah besar. Bahkan tadi malam Jeff sama sekali tidak mendatangi kamarnya. Padahal Nathan dengan sengaja membawa Jeje tidur bersamanya.

Dia mendesah dan melanjutkan sarapannya sedikit melirik pada Jeff di depannya.

Nathan bergetar saat melihat kakaknya bahkan tak membalas tatapannya saat sarapan. Dia meneguk ludah.

Jeff jarang marah tapi sekali marah Nathan tidak tau harus apa. Ingin menjelaskan bahwa rokok itu milik Zayn tapi hatinya tidak tega. Mana mungkin dia mengorbankan Zayn ??

Zayn sedang kesusahan kalau Nathan malah memberitahu Jeff, bukan tidak mungkin om Donial akan tau. Bukannya tidak percaya pada Jeff hanya saja Nathan yang tidak percaya pada dirinya sendiri.

"Kakak"

Nathan mencicit pelan mengunyah dengan hati-hati rotinya berusaha tidak menimbulkan suara.

Tapi Jeff bahkan tidak mengangkat pandangan pada sarapannya. Lebih parahnya lagi tidak menyahuti panggilannya.

"Aku berangkat" kata Jeffrey sambil bangkit membuat Nathan juga buru-buru bangkit meraih tasnya.

"Bareng ya kak ??"

Jeff menoleh.

"Kamu bareng supir aja kakak mau jemput Erwin"

Nathan berkedip menatap pada punggung Jeff yang menjauh. Apa Jeff semarah itu padanya ??

🌹🌹🌹

Nathan mendesah lesu mengubur wajahnya pada lengannya yang terlipat di atas meja. Dia ingin menangis.

Ini pertama kalinya Jeff tampak sangat marah. Sungguh Nathan bahkan tidak pernah merasakan hawa sedingin itu di rumah.

Dia mengusap matanya berusaha agar air matanya tidak mengalir. Nathan mendesah menatap pada Zayn yang baru datang.

"No"

Zayn menoleh kepadanya dengan alis terangkat.

"Boleh aku pukul kamu gak ?? Sekali aja, boleh ??"

Nathaniel ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang