Hari ini Jeff ada jadwal latihan basket jadi akan pulang sedikit lebih lambat. Sebenarnya kelas dua belas sudah seharusnya vakum tapi ekskul basket mengadakan event akhir tahun ini sebagai penampilan terakhir mereka sebelum kembali fokus pada ujian-ujian yang akan datang.
Agak melelahkan bahkan untuk di bayangkan tapi Jeff senang melakukannya dan malah terasa seperti sebuah hiburan. Bermain basket dengan teman-temannya. Yah healing.
Mengganti pakaiannya dengan baju basket dia terkekeh saat lagi-lagi lokernya penuh surat dan camilan.
"Buset loker Lo rame amat"
Jeff hanya tertawa menanggapi sosok Tendrian yang juga ingin berganti pakaian.
"Mau bang ?? Ambil aja tapi yang Pocky coklat sisain ya bang, buat Nana"
Sosok Ten mengangguk kemudian mengambil dua camilan disana. Memasukkannya ke dalam tas. Lumayan sebagai teman menonton anime di rumah.
"Kalau udah kelar buruan ke lapangan ya Jeff"
Jeff mengangguk.
"Oke bang"
🌹🌹🌹
Latihan hari ini tanpa pelatih. Biasanya jika seperti ini anggota mereka akan dibagi menjadi dua kelompok.
Pembagiannya pun acak sekali terserah mau dengan siapa. Tapi lebih sering Ten selaku ketua yang membagi.
"Bagi berdasarkan nomor punggung aja deh. Yang ganjil sama yang ganjil, yang genap sama yang genap"
Jeff mengangguk dan mulai berjalan ke arah teman satu timnya. Ngomong-ngomong dia masuk dalam tim ganjil karena nomor punggungnya tiga belas.
"Udah pas gak ??"
"Udah udah capt!"
Tendrian mengangguk kemudian selaku ketua tim genap dia maju. Jeff yang juga ditunjuk sebagai ketua tim ganjil turut maju.
"Siap ??"
Jeff mengangguk.
"Mulai!"
Jeff melempar bola basket tersebut ke arah timnya.
"Le!" Katanya kemudian menangkap bola yang Khenle berikan setelah dirinya mengode.
Mendribble bola basket di tangannya dia mengambil ancang-ancang akan mencetak poin tapi baru saja ingin melompat seseorang serasa menabrak dirinya membuatnya hampir tersungkur.
Jeff berkedip terlalu terkejut. Dia mengelus dadanya pelan. Dia tidak boleh terbawa emosi.
Tapi nyatanya pertandingan kali ini benar-benar di luar ekspektasi Jeff. Teman-temannya tampak brutal sekali. Seolah mendorong teman untuk mendapatkan bola tidak masalah.
Jeff sudah tiga kali hampir tersungkur. Dia berdecak giginya bergeletuk. Kenapa semua tampak kasar sekali ??!
Dia menyangga tangan pada lututnya mengatur nafasnya yang terengah.
Brak!
Jeff mendongak menatap pada Ten yang sudah tersungkur di lantai. Lalu pandangannya beralih pada Rico teman satu timnya yang memegang bola.
Rico tampak tak peduli pada Ten dan hampir akan kembali berlari jika bajunya tidak Jeff tarik.
"Lo kalau gak bisa main ya jangan main!" Katanya sambil membantu Tendrian berdiri. Menatap nyalang pada Rico yang baru saja mendorong Ten untuk merebut bola.
Jeff tidak pernah merasa semarah ini dia benar-benar ingin berteriak. Kenapa semua orang bermain jelek hari ini ??
"Loh kok bela dia sih ?? Kan gue temen satu tim Lo"
![](https://img.wattpad.com/cover/274152857-288-k559496.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Nathaniel ✓
FanfictionBagi Nathan keluarganya itu merepotkan tapi sayang sekali dalam hatinya Nathan juga ingin mengakui bahwa dia sangat sangat menyayangi mereka. Spin-off Wirasaksena