Nathaniel -5-

6.9K 881 48
                                    

Sore ini terlampau cerah. Sayang sekali jika dilewatkan begitu saja. Karena itu dengan bermodalkan ikat leher seharga sepuluh jutanya Nathan berencana mengajak anjing kesayangannya berjalan-jalan.

Tidak jauh hanya sekitaran rumahnya saja. Lagipula Nathan juga tidak mau berjalan terlalu jauh kasihan kakinya yang manja nanti pegal.

"Jeje!"

Dia berkacak pinggang menatap pada Jeje yang sibuk sendiri dengan mainannya. Nathan mendengus berjalan ke arah Jeje membuat anjing itu menatapnya.

"Diam! Hari ini kita jalan-jalan" katanya sambil memasangkan Jeje ikat lehernya juga tali panjang agar Jeje tak berlari meninggalkannya.

"Wow so sexy~" katanya sambil mengusap bulu lebat Jeje pada kepala juga lehernya.

Setelah selesai dengan itu semua Nathan berdiri meraih tali pengikat Jeje dan mulai berjalan keluar.

Ngomong-ngomong tak ada orang di rumah selain para pelayan. Mama setelah menjemputnya tadi harus kembali lagi ke butik.

Sedangkan kakaknya yang sok sibuk itu hari ini ada latihan basket. Jadi ya begitulah Nathan tidak punya kegiatan juga teman yang bisa direcoki.

Berjalan keluar gerbang rumahnya dia sudah merasa kelelahan. Salahkan halaman rumahnya yang luas. Tapi meskipun begitu Nathan sama sekali tidak mengurungkan niatnya.

"Jeje lets go kita ke taman!"

Guk!

Nathan tersenyum lebar menghirup udara sore itu yang terasa menyejukkan. Dia tidak takut berjalan sendiri soalnya ini masih komplek perumahannya dan para sepupunya yang lain. Kawasan aman 100%.

Dengan kaki yang berlari kecil mengikuti Jeje yang aktif Nathan terus mengeratkan pegangannya pada tali Jeje. Tidak lucukan jika Jeje kabur dan meninggalkannya sendirian.

Lama berjalan mereka tiba di depan gerbang rumah Zayn. Nathan meletakkan tangannya di dagu. Sepertinya ide bagus mengajak Zayn lari bersama mereka.

"Jeje ayo kita ajak Jeno juga!"

Guk!

Bukannya menurut anjing itu malah ingin menjauh dari sana membuat Nathan menarik tali itu semakin kuat.

"Et!"

"Gak boleh gitu Jeje! Mentang-mentang mirip jadi gak mau ketemu"

🌹🌹🌹

Memasuki rumah Zayn dia berjalan santai. Masuk begitu saja seolah ini rumahnya sendiri. Sedikit kurang ajar tapi tidak apa-apa.

"No!! Jeno!!" Katanya sambil terus berjalan masuk.

"Kok sepi sekali ya, Je ??"

Berjalan lebih dalam dia mengernyit saat samar-samar mendengar suara dari arah kanan. Nathan meneguk ludah tapi tetap berjalan maju.

Prang!

Baru saja hendak melewati dapur suara barang pecah membuatnya tersentak. Tanpa sadar berjongkok dan memeluk Jeje karena takut.

"Lagi! Kamu yang mulai!"

"Taunya cuman nyalahin aku kan kamu mas!"

Nathan bergidik saat suara mereka terdengar keras. Sama sekali Nathan belum pernah mendengar suara seseorang saling berteriak seperti itu. Menakutkan.

"Na!"

Lagi dia tersentak saat bahunya ditepuk pelan. Menatap pada Zayn dengan mata memerah.

"No ??"

Nathaniel ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang