Waktu terus berdenting dan ketiga orang dalam ruangan itu masih saja berkutik dengan tugas kelompok mereka. Mengabaikan jam di dinding yang menunjukkan pukul delapan malam. Pokoknya hari ini harus selesai tidak peduli apapun yang terjadi.
Helaan nafas lega terdengar saat akhirnya tugas mereka selesai. Erwin merenggangkan badannya terlalu pegal karena dia mengetik sedari tadi.
Chintya sendiri menelungkupkan kepalanya di atas meja pendek itu.
Ngomong-ngomong saat ini mereka ada di rumah besar Chintya tepat di bagian perpustakaan pribadi milik gadis itu.
Saat masuk tadi hampir saja Erwin merasa tidak percaya diri. Masalahnya perpustakaan pribadi milik Chintya seperti perpustakaan-perpustakaan di film kerajaan yang pernah dia tonton. Belum lagi fakta bahwa ruangan ini kedap suara.
Erwin sempat terkejut dan menanyakan hal itu tapi Chintya bilang dia lebih suka menghabiskan waktu disini sebebasnya tanpa harus mendengar suara dari luar pun suaranya tak akan terdengar.
Chintya bisa bebas menghabiskan waktu dengan buku-bukunya tanpa ada gangguan. Erwin bergidik Chintya dan obsesinya terhadap buku sedikit menakutkan.
"Jeff"
Jeffrey dan Chintya kompak mengangkat pandangan menatap pada Erwin.
"Lo gak mau pulang dah jam delapan loh ini? Nathan sendirian di rumah"
Jeff mendengus dan kembali menarik laptop ke hadapannya.
"Dia bukan anak kecil lagi, Win. Lagian masih ada ibu di sana"
Erwin berdecak.
"Ya tetep aja kasian Nathan"
Chintya yang menjadi pendengar hanya mengernyitkan kening.
"Nathan yang kemarin tidur di kamar Jeff itu, Win ??"
"Hooh"
Chintya mengangguk kemudian bangkit berdiri.
"Bentar ya gue turun bentar kakak gue ngechat suruh turun"
Jeff berdehem sedangkan Erwin mengangguk membiarkan si tuan rumah turun ke lantai bawah.
Jeff masih fokus pada laptop saat merasakan Erwin mendekat dan mengambil alih laptop itu darinya. Mematikan benda itu dan menutupnya.
Tatapan tajam Jeff bahkan tak menghentikan anak keturunan China itu. Malah dengan santai menatap balik Jeff, menantang.
"Apa ??" Katanya sambil menyingkirkan laptop itu ke samping.
"Tugas kita udah selesai Jeff. Gih pulang kasian Nathan"
Jeff berdecak.
"Lo kenapa sih ??! Kok Lo dari tadi yang repot??! Mau gue pulang kek nggak kek kok Lo yang sewot"
Erwin terkekeh sinis menunjuk Jeff tepat di depan wajahnya.
"Lo yang kenapa Jeff??! Nggak biasanya Lo begini. Gue kenal Lo dari SMP Jeff kalau Lo lupa. Dan selama ini Nathan selalu jadi prioritas Lo tapi hari ini kenapa begini ??"
Jeff menghela nafas kasar melempar pulpen yang sedari tadi digenggamnya dan menangkup wajahnya.
Dia mengusap wajahnya kasar menatap pada Erwin.
"Gue—"
"—gue marah sama adik gue Win. Gue kecewa"
Erwin berkedip dan semakin mendekat ke arah Jeff.
"Nana ngerokok"
Erwin meneguk ludah agaknya ini sedikit lebih berat dari masalah biasanya.
"Gue gak masalah kalau dia coba-coba. Gue juga dulu hampir mau coba-coba karena penasaran tapi masalahnya Nana itu gak kuat asap rokok Win"
KAMU SEDANG MEMBACA
Nathaniel ✓
FanfictionBagi Nathan keluarganya itu merepotkan tapi sayang sekali dalam hatinya Nathan juga ingin mengakui bahwa dia sangat sangat menyayangi mereka. Spin-off Wirasaksena