Nathaniel -15-

6.8K 816 39
                                    

Ada satu hal yang jarang sekali Jeff ceritakan, dimana dia sangat amat tidak menyukai keadaan saat Nathan terdistraksi oleh sesuatu selain dirinya. Atau mungkin semua sudah tau bahkan tanpa dia ceritakan.

Dia benar-benar membenci. Lalu saat hal itu terjadi Jeff tidak bisa menahan diri untuk merasa risih dan tak nyaman.

"Abang mau nugget!"

"Oke"

Dia menyipit berusaha untuk tidak menggeram kesal melihat Nathan mau-mau saja dipeluk dan dipangku oleh sosok menyebalkan itu.

Jeff mendengus mengalihkan pandangan dan menusuk daging sapi di piringnya dengan kasar. Dia kesal.

"Abang nginap??"

"Iya! Nanti Abang tidur bareng Nana, boleh??"

Nathan memekik mengiyakan begitu saja membuat Jeff melongo.

"Kan ada kamar tamu. Kenapa harus di kamar Nana?!"

"Jeff" teguran halus dari Papa membuatnya mengatupkan mulut.

Jeff mendelik menatap pada sosok itu yang sedang cekikan melihatnya ditegur.

"Maafin dia ya Jeff. Biasalah kalau ketemu Nathan suka lupa diri"

Jeff menatap sosok yang lain dan mengangguk pasrah.

Ah ngomong-ngomong mereka adalah saudara sepupunya dari pihak Mama. Nakamoto Tyoda dan Nakamoto Yuta. Sepupu kembarnya yang lebih tua dua tahun dari Jeff.

Sejujurnya Jeff tidak masalah jika Tyoda yang berkunjung tapi tidak dengan Yuta. Manusia satu itu Jeff benar-benar tidak suka.

Lihat bagaimana Nathan tertawa keras hanya karena guyonannya yang tak seberapa entah kenapa membuatnya kepanasan.

Nathan itu adiknya. Tapi jika sudah ada Yuta, Nathan seolah melupakannya.

"Tyo kabar ayahmu bagaimana??"

Sosok Tyo yang duduk di sebelah Jeff menoleh dan tersenyum ke arah Mama.

"Baik kok. Otousan bilang kapan-kapan kalian semua yang harus ke Jepang"

Yuna tersenyum dan mengangguk.

"Mungkin nanti saat Nana dan Jeff libur kami akan ke sana"

Makan malam hari itu hanya Jeff habiskan dengan bibir tercebik menyimak pembicaraan membosankan orang tuanya dengan si kembar. Membosankan dan panas.

🌹🌹🌹

Besoknya Jeff yang memang terbiasa terbangun sendiri sudah siap dengan seragam sekolah juga tas di bahu kirinya. Dia menatap cermin di dinding kamarnya sejenak dan saat dirasa penampilannya baik dia bergegas turun.

Baru saja hendak menuruni tangga langkahnya terhenti kemudian berbalik arah berjalan pelan ke arah kamar Nathan.

Dia dengan pelan membuka pintu coklat itu berusaha tidak menimbulkan suara agar istirahat adiknya tak terganggu.

Iya, walaupun sudah keluar dari rumah sakit sejak kemarin tapi Agung meminta Nathan untuk istirahat satu hari lagi di rumah.

Awalnya tentu bocah kelinci itu menolak mentah-mentah bahkan sampai hampir menangis namun saat Yuta mengatakan akan menemaninya seharian dengan semangat Nathan mengangguk mengiyakan.

Baiklah. Ini masih pagi dan tiba-tiba perasaan Jeff terjun bebas membuatnya mendengus kesal.

Melongokkan kepala Jeff tidak bisa menahan diri untuk tidak berdecak sebal saat menemukan ternyata Nathan masih tertidur dalam pelukan Yuta.

Nathaniel ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang