1 bulan sudah aku menjakankan rutinitasku sebagai CEO dari ANHA media, perusahaan percetakan yang waktu itu dipimpin oleh kak Azizah sekarang sudah berganti kepemimpinan awal dari perusahaan ini bukan lah ANHA melainkan pertiwi tapi aku meminta untuk mengganti menjadi ANHA karna aku dan Hani yang menjalankan perusahaan ini.
ANHA adalah singkatan dari Andini dan Hani, posisi Hani pun menjadi sekertaris ku sedangkan Satya menjadi tangan kananku, pekerjaan Hani di bantu oleh satya dan satya sendiri dia adalah sekertaris kak Azizah yang sngat mengetahui tentang perusahaan ini.
Setelah 1 bulan berlalu meninggalnya Uti dan Abah tidak mudah untukku menerima semua keadaan, tanggung jawabku semakin besar saat Uwa putra membacakan wasiat yang Abah buat semuanya. Setelah selesai ngurusin Uti untuk terakhir kalinya Uwa putra langsung memberitahu semuanya dan aku masih ingat jelas sampai hari ini.
"Aku akan bacakan wasiat yang bapak tubuh untuk kita semua dan aku harap tidak ada kata iri atau lainnya, aku hanya minta kalian untuk terima apa yang bapak tulis didalam wasiat ini"ucap Uwa menatap kami semua, bahkan diruangan itu terdapat Notaris membuat aku tak faham dengan ini semua.
"Assalamualaikum Warahmatullahi wabarakatuh Anak-anak ku dan Cucu-Cucu yang Abah sangat sayangi, jika kalian semua mendengar putra membaca Ini berarti Abah dan Uti sudah tidak ada lagi disisi kalian tapi Abah dan Uti selalu berada dihati kalian.
Bapak menulis ini agar tidak ada perpecahan keluarga hanya karna harta dunia, Bapak Akan membagi semuanya dan bapak harap kalian bisa menerima keputusan bapak. Dari semua yang bapak punya Perkebunan, Perternakan, kebun teh, dan perusahaan akan bapak Bagikan kepada Anak-anak juga Cucu-Cucu Bapak.Untuk Perkebunan Sayur dan perternakan Akan abah serahkan kepada Putra, Icih dan Rey karna bapak tau Putra bisa mengelola itu dengan sangat baik, untuk perkebunan Buah dan kebun teh Akan abah serahkan kepada Cucu-Cucu Abah yaitu Andini, Arya dan Azizah. Abah yakin Cucu-Cucu Abah akan menjadi orang yang hebat suatu saat nanti dan Abah minta dijaga karna hanya itu yang abah bisa kasih ke kalian.
Dan untuk perusaan bapak berikan kepada Putri Bapak yaitu teteh Cahya, itu hak mu dan putra tidak akan meminta itu karna Bapak sudah membaginya dengan sangat rata dan adil.Untuk teteh yang mungkin ada dan mendengarkan putra membaca surat ini, teh bapak sangat menyayangi teteh. Bapak minta maaf karna telah membawa teteh ke permasalahan rumit sampai twteh harus meninggalkan putra dan putri teteh, tapi jika teteh sudah bertemu kembali dengan Arya, Azizah dan Andini bapak minta jangan tinggalkan mereka lagi karna mereka sangat merindukan pelukan Ibu mereka Abah tau itu hanya itu yang bapak mau Teh.
Untuk cucu Abah yang Cantik, Andini ada sesuatu yang Abah dan Uti siapkan untuk kamu barang itu ada di lemari Abah didalam kotak berwarna Biru itu untuk Andini dijaga ya Nak Abah sangat menyayangi Cucu-Cucu abah. Sehat selalu sampai bertemu dengan bapak di syurga Allah Aamiin"
Ucap Uwa mengakhiri surat itu membuat kami semua menangis mendengarnya, tubuhku rasanya sangat lemas.
"dan disini ada pak Yogi, beliau adalah Notaris yang Abah minta untuk membuat Akta waris yang sudah Abah tulis"ucap Uwa dan pak Yogi langsung berbicara dan meminta kami semua tanda tangan di kertas yang berbeda.Dan saat ini perkebunan dan kebun teh Aku yang memantau karna Kak Azizah dan bang Arya menyerahkannya kepadaku, katanya biarkan adek bertanggung jawab dengan apa yang abah berikan walaupun itu juga untuk mereka.
Jadilah setiap minggunya aku harus pergi ke bandung untuk melihat semua perkebunan dan kebun teh yang sudah menjadi tanggung jawabku itu, untuk tentang Ibu Aku belum bisa menerima semuanya bahkan Ayah membuat acara makan malam waktu itu yang dihadiri oleh keluarga Ibu dan Nada terkejut jika Dia dan aku adalah saudara tiri walaupun berbeda Ibu dan Ayah. Sedangkan Abah dan kak Azizah sudah terlihat bisa mengikhlaskan semuanya dan memaafkan, Aku sudah memaafkan tapi untuk ikhlas rasanya sangat berat apalagi selama 5 tahun aku memendam rasa sayang yang kosong.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jangan Tinggalkan Aku, Ibu! ( ON GOING )
RomanceAllah Subhaanahu Wa Ta'ala berfirman: وَإِنْ عَزَمُوا الطَّلاَقَ فَإِنَّ اللَّهَ سَمِيعٌ عَلِيمٌ "Dan jika kalian bertekad kuat untuk thalaq, maka sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui" (Q.S al-Baqoroh:227) .. Tidak ada yang mengin...