..
Ali POV
Aku menatap dalam wajah istriku malam ini, gak nyangka dengan semua yang Allah berikan padaku membuatku selalu bersyukur atas semuanya terutama atas diberikannya sosok Istri yang kuat seperti Andini.
Sosok wanita yang kuat dan selalu ingin terlihat baik-baik saja walaupun itu melukai dirinya sendiri tapi menurutnya kebahagiaan keluarganya adalah nomer satu, pentingnya Kebahagaian orang disekelilingnya adalah prioritas nya yang membuatku selalu mengagumi sifat istriku ini walaupun dalam waktu singkat aku dan dia mengenal dan tapi aku tidak salah memilihnya menjadi istriku menjadikannya sebagai pilihan ku.
Saat ini jam menunjukan pukul 8 malam dan setelah selesai sholat isya tadi tubuhnya yang lemas setelah menangis sore, membuatnya memutuskan untuk tidur cepat malam ini bahkan istriku itu belum makan malam.
Oh ya sedikit cerita kenapa aku bisa ada dijakarta, jadi saat aku vcall tadi sore itu sebenarnya aku baru saja selesai kajian rutin di jakarta yang ku putuskan untuk pulang dan menemui istriku melepaskan rasa rindu hampir enam hari tak bertemu. Saat aku matikan tlp diriku sudah berada di halaman rumah dan langsung masuk rumah bertemu dengan semunya, semua orang terkejut melihatku tapi sebelum mengobrol aku izin mengejutkan istriku dan Ayah langsung menyuruhku untuk langsung masuk kamar.
Saat masuk kamar, kondisi kamar sepi tidak ada siapapun hanya saja ada suara gemericik air dari kamar mandi yang membuatku berfikir bahwa istriku sedang mandi. Seraya menunggu istriku itu Aku berjalan menuju nakas disana aku menemukan beberapa botol ukuran kecil yang berisi beberapa obat yang membuatku berfikir bahwa istriku sakit tapi tidak memberitahu diriku, setelah itu barulah aku mengetahui semuanya bahwa istriku mengalami gangguan mental dan dari sana juga dia mengalami beberapa gejala yang membuatnya harus mengonsumsi obat-obat ini.
"cepet sembuh ya sayang, aku ingin melihat Andini yang selalu diceritakan bang Arya yang katanya ceria tanpa beban. Syafakillah ya sayang, Laa ba'sa thahuurun inshaallah Aamiin. Mas selalu bersama mu jangan takut mas akan ninggalin adek ya"ucapku seraya mengusap kepala Istriku tanpa di lapisi khimar nya.
Saat aku sedang memandangi wajah istriku tiba-tiba ada ketukan dari pintu kamar membuatku menatap arah sana,
"Nak"Suara Ayah, membuatku langsung turun dari ranjang dan berjalan ke arah pintu lalu membukanya.
"iya ayah, ada apa? "tanyaku."makan malam dulu yuk, ajak istrimu juga"jawab Ayah menatapku dengan senyumnya.
"istrikunya sudah tidur yah"
"tidur? Tumben jam segini sudah tidur? "
"iya yah, katanya gak enak badan"jawabku.
"putri ayah sakit? Sakit apa? Ayah tlpkan dr. Rizal ya? "
"gak usah yah, mungkin kelelahan biasa katanya hanya butuh istirahat makanya sudah tidur"
"yakin?"
"iya yah"
"yaudah kamu atuh ayo makan malam bersama habis itu minta bibi siapkan makan malam untuk istrimu makan, dia tetap harus makan malam tidak apa-apa makan malam di kamar juga"
"iya yah, nanti Ali nyusul"
"yaudah ayah duluan ya"
"iya yah"
Ayah pergi dan aku pun masuk kembali kedalam kamar mendekati Andini yang tertidur pulas, sebelum aku keluar dari kamar aku mencium keningnya lebih dulu dan aku pun menyusul ayah menuju ruang makan.
Disana sudah ada semua orang, canggung sebenernya makan malam tanpa adanya istriku tapi dari Welcome nya keluarga istriku membuatku bisa mengikis kecanggungan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jangan Tinggalkan Aku, Ibu! ( ON GOING )
RomanceAllah Subhaanahu Wa Ta'ala berfirman: وَإِنْ عَزَمُوا الطَّلاَقَ فَإِنَّ اللَّهَ سَمِيعٌ عَلِيمٌ "Dan jika kalian bertekad kuat untuk thalaq, maka sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui" (Q.S al-Baqoroh:227) .. Tidak ada yang mengin...