Part 52

170 20 3
                                    

..

Sudah 5 hari aku berada di Jogja dan pas Acara pertunangan Mas Hafiz dua hari lalu membuat aku malas menerima tlp atau membuka hp, bahkan dua hari kemarin aku menyenangkan diriku dengan bertraveling mengeliling kota Jogja.
semua tempat wisata aku datangi dan niatnya besok aku akan pulang ke Jakarta.

Masih nyaman sebenernya disini tapi aku harus kembali tapi mungkin sebelum ke Jakarta aku mampir dulu ke bandung untuk mengecek perkebunan, walaupun aku selalu mendapatkan laporan disetiap harinya tapi aku baru ajh memperluas kebun Strawbery dan kebun teh yang membuat aku harus survey langsung.

Saat ini jam menunjukan pukul 8 malam dan aku baru saja pulang dari pantai perangtritis yang merupakan satu spot melihat sunset terbaik di Yogyakarta, aku baru selesai makan malam sehabis tadi sholat isya lebih dulu dan saat ini aku sedang mengobati obat tanganku yang belum sembuh bahkan terjadi infeksi ringan dan itu semua karna kecerobohan ku.

"Adek"ucap Yangti yang masuk kedalam kamarku.

"iya Yangti"

"lagi apa? "tanya Yangti yang mendekat ke arahku dan sebelum ku jawab Yangti mengambil kegiatanku saat ini dengan lembutnya Yangti mengobati lukaku.

"Yangti tidak suka Andini menyakiti diri Andini sendiri"ucap Yangti tanpa melihatku.

"Maaf Yangti"

"besok jadi pulang?"tanya Yangti menatapku.

"jadi Yangti"jawabku menatap luka ditanganku, masih sangat jelas diingatanku bagaimana gelas itu bisa pecah dan melukai tanganku.

"boleh Yangti bertanya?"ucap Yangti yang seraya membalut tangannya.

"iya Yangti"

"kalau ada seseorang yang berniat Khitbah ke adek, bagimana tanggapan mu?"tanya Yangti membuat terdiam menatap Yangti.

"ini kalau terjadi"ucap Yangti yang sepertinya tau dengan pertanyaan di otakku.

"ya jika dia orang yang baik dan dari keluarga yang baik, bisa menerima Dini apa adanya bukan hanya kelebihan dini tapi juga Kekurangan dini kenapa nggak, tapi untuk saat ini Dini belum berfikir kesana karna masih banyak target yang harus dini capai"jawabku membuat Yangti menganggukan kepalanya dan menatapku lekat dengan senyumnya.

"Target yang akan Dini capai bisa dijalani berdua mungkin lebih ringan dan ini pendapat Yangti, Yangti tidak menuntut Dini untuk mengikuti ucapan Yangti Dini tau itu kan?"

"iya Yangti "

"Dini sudah memiliki semuanya sekarang, para Abang tidak akan menikah sebelum Dini menikah dan sebelum dini menemukan lelaki yang bisa selalu ada buat Dini begitu juga keinginan Kami semua, menurut Yangti kamu memang membutuhkan sosok seseorang yang selalu ada untukmu yang halal bagi Andini dalam hal arti Suami, karna setelah menjadi suami dia halal bagi kita dan dia yang selalu ada buat kita. Ayah tidak bisa selalu ada bersama Dini karna ada rasa canggung saat Dini akan menceritakan kegelisahan Dini dan Yanti yakin ada kegelisahan yang adek tutupi dari ayah adek saat ini"ucap Yangti membuatku diam menundukan kepalaku.

"begitu juga dengan Arya, abang adek itu sudah tua bahkan dia rela di langkahi adiknya hanya untuk memastikan bahwa adiknya mendapatkan lelaki yang terbaik menurut abangmu, menurut kakakmu dan menurut ayahmu. Arya dan Galang pernah bilang sama Yangkung jika dia tidak akan menikah sebelum adek menikah dan memastikan adek mendapatkan lelaki yang terbaik menurut versi mereka, adek bayangin jika saat ini usia adek 21 tahun dan target adek menikah itu usia 25 tahun, berapa usia Galang dan Arya? sudah masuk kepala 3 dek mereka berusaha menahan nafsu mereka hanya untuk kebahagiaan adek, hanya untuk menjaga adek agar tidak merasa kehilangan. Kalau misalkan adek menikah semuanya menjadi ringan, Galang dan Arya sudah harus memikirkan diri mereka yang mungkin sudah memiliki calon tapi mereka tahan karna harus menjaga adek sepenuhnya, tapi karna adek sudah ada yang menanggung jawab atas diri adek sepenuhnya mereka jadi bebas untuk melamar siapa pun mungkin atau langsung menikah dengan wanita pilihan mereka"

"adek, menikah muda itu tidaklah Hina bahkan menikah muda itu sangatlah Masyallah menurut pandangan Yangti karna dengan menikah muda mengikis semua fitnah dunia, fitnah lingkungan apalagi adek yang banyak rekan bisnis lelaki ,yang banyak klien lawan jenis itu akan menjadi fitnah dek dan menjatuhkan harga diri adek sebagai wanita. Adek itu berlian bagi Keluarga dan bagi diri adek jadi menikah muda sangat indah menurut Yangti, apalagi kalau menikah muda kita gak perlu pacaran seperti jaman sekarang yang hanya menimbulkan Zina saja kan? yang pada akhirnya Ayah adek sendiri yang menerima akibat dari itu semua"lanjut Yangti membuat aku memikirkan itu semua bahkan saat ini airmata ku sudah luruh, aku membayangkan semuanya.

'Astagfirullah alazim, dekatkan lah jodohku Yarabb'ucapku dalam hati.

"jadi jika nanti ada yang mengajak Khitbah jangan di tolak ya dek, setidaknya adek berjuang dalam waktu 3 atau 7 hari untuk sholat istikhara meminta jawaban dari Allah"ucap Yangti yang menghapus air mataku dan langsung memelukku.

"harapan Yangti pun jika kamu mempunyai suami ada yang selalu menahanmu untuk bersedih, menangis atau melukai dirimu sendiri"lanjut Yangti membuatku membalas pelukan Yangti.

Setelah itu Yangti mengusap kepalaku dan minta aku untuk tidur, mengistirahatkan tubuhku karna kelelahan menangis saat Yangti sudah keluar kamar tangisku kembali pecah bahkan saat ini isakan tangis terdengar di penjuru kamar ini.

'maaf kan adek semua, Adek minta maaf'ucapku dalam hati.

❤❤❤

Jangan Tinggalkan Aku, Ibu! ( ON GOING )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang