**
Hatiku berantakan, Hatiku ancur tak ada yang bisa memahami kondisiku, semua orang pergi dariku Aku sendiri di tempat gelap tanpa cahaya.
saat ini Aku berada dikamarku yang sengaja tak ku nyalakan lampunya, Ruangan gelap gulita membuat Hatiku semakin hancur, kamar ku sudah tidak serapih biasanya semua berantakan.
"Aku benci"teriak ku dari dalam kamar.
Aku menatap wajahku dari kaca yang berada di kamarku, semua kata-kata yang di ucapkan oleh Sintya trus berputar di kepalaku.
'kamu penggoda'
'Penggoda'
'penggoda'
"Aku bukan penggoda"teriak ku kembali.
dan Prangggg..
Kaca kamarku pecah dengan satu pukulan ku saat ini serpihan kaca berserakan dan punggung tanganku sudah berdarah akibat serpihan kaca-kaca yang mengenai kulitku, tiba-tiba.
"Non.. Non Dini teh kenapa?"ucap Bibi dari luar kamar.
Aku menatap pintu kamar dan beralih menatap Pigura foto yang terpajang di dinding kamarku, Foto keluarga yang sengaja aku pasang di kamarku karna seluruh foto keluarga sudah di taruh di gudang oleh Yangkung.
"Aku korban, Aku korban kalian kenapa si kalian tuh jahat sama Aku? kenapa kalian berpisah ini semua salah kalian"teriakku dengan pigura itu.
aku melempar pigura itu dengan vas Bunga dan pigura itu pun pecah berkeping-keping, membuat pigura itu tak terlihat baik-baik saja.
**
Author POV
Agus dan Faqkhi saat ini baru saja sampai di rumah Faqlhi karna Faqkhi mendapatkan tlp dari Bibi bahwa Andini berada dirumah dan mengunci diri di kamar,
"Tuan""dimana Andini Bik? "
"dikamarnya tuan, saya khawatir tuan karna saya mendengar suara pecahan kaca dan beberapa kali Non Andini berteriak tapi saya tidak dengar kata-kata Nya"ucap Bibik dengan cepat dan Faqkhi juga Agus langsung berjalan menuju kamar Andini yang berada di lantai atas.
sampainya di depan kamar Andini, Agus langsung mengetok pintu itu beberapa kali tapi tak ada jawaban sama sekali.
"Bik cepat carikan kunci kamar Andini"ucap Faqkhi dengan cemas akan keadaan Putrinya dan Bibi langsung mencari kunci cadangan kamar Andini.
"Andini ini paman sayang, buka pintu sayang"ucap Agus yang trus mengetuk pintu Andini.
"Sayang.. ini Ayah nak buka pintu nya Andini"ucap Faqkhi dengan rasa khawatir yang sangat besar.
Bibik pun setelah mendapatkan kuncinya langsung memberikannya kepada Faqkhi dan Faqkhi dengan cepat membukanya, saat pintu terbuka mata Faqkhi dan Agus tertuju kepada Andini yang tergeletak di lantai yang penuh dengan kaca dan barang-barang.
Mata Faqkhi pun melihat darah segar yang keluar dari pergelangan tangan Andini dan dengan cepat Faqkhi menghampiri Andini yang terlihat sangat pucat,
"Andini bangun Andini, Andini kamu gak boleh ninggalin Ayah. Kamu harus tetap sama Ayah, hanya kamu yang Ayah punya jangan tinggalkan Ayah Andini "ucap Faqkhi dengan tangisnya.Faqkhi langsung menggendong putrinya dan meminta supir ke rumah sakit, di dalam mobil Faqkhi dan Agus tetap menangis melihat tidak berdayanya Andini dengan darah yang masih saja keluar walaupun sudah di tutup dengan saputangan.
"Pak cepat"ucap Faqkhi kepada Pak Supir.
"Maaf Pak tapi di depan macet parah"ucap Pak supir yang juga cemas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jangan Tinggalkan Aku, Ibu! ( ON GOING )
RomanceAllah Subhaanahu Wa Ta'ala berfirman: وَإِنْ عَزَمُوا الطَّلاَقَ فَإِنَّ اللَّهَ سَمِيعٌ عَلِيمٌ "Dan jika kalian bertekad kuat untuk thalaq, maka sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui" (Q.S al-Baqoroh:227) .. Tidak ada yang mengin...