Part 59

179 18 3
                                    

..

Sore ini semua orang berada dirumahku bahkan suasana rumahku sangat ramai karna banyak orang dari WO yang sedang bekerja untuk acara pernikahanku, Ayah memberitahuku bahwa pernikahan ku dilaksanakan 5 hari setelah pembicaraan ku dengan keluarga pagi itu dan sekarang H-2 pernikahan ku.

HANA'S squad yang tau aku akan menikah mereka langsung meminta penjelasan dariku kemarin siang saat kami sedang makan siang bersama bahkan Vano sangat terkejut dan langsung meminta nomer ponsel calon suamiku kepada ayah, katanya si untuk memastikan lelaki itu cocok atau tidak untukku. Memang Vano ada-ada ajh tapi ya seperti itulah protektif nya Vano.

Hani dan Aisyah terharu bahkan Hani menangis dipelukanku, katanya cepet banget aku sold out nya membuat aku tertawa dan mendoakan Satya yang cepat menghadap ke Papahnya Hani.

'aku hanya berharap setelah ini ada kebahagiaan tak terhingga dalam hidupku, aku percaya setelah Hujan pasti ada pelangi atau setidaknya ada matahari yang kembali menghangatkan bumi setelah dinginnya di dera hujan'ucapku dalam hati seraya melihat semua orang sibuk dibawah sana.

Saat aku sedang memperhatikan semua orang tiba-tiba ada yang menepuk pundakku membuatku menatap orang itu yang ternyata Ibu, Ibu datang dengan tangan yang menggenggam sebuah gelas.

"bagaimana kondisi luka adek? "tanya Ibu melihat tangan kananku.

"Alhamdulillah udah lepas perban Bu"jawabku yang sudah bisa mengendalikan emosi ku kembali.

"Syukurlah, Ibu gak nyangka sebentar lagi adek akan dimiliki sepenuhnya sama lelaki yang siap diberi tanggung jawab oleh Ayah dan Abang untuk menjaga adek dan selalu ada buat adek"ucap Ibu membuatku tersenyum dan menggenggam tangan Ibu.

"adek pun nggak nyangka Bu"

Ibu memintaku menghabiskan susu yang berada ditanganku setelah itu Ibu pergi ke dapur untuk menaruh gelas kosong tadi, saat aku kembali menatap semua orang tiba-tiba hpku berdenting bertanda chat masuk dan langsung langsung mengambil. Hp yang berada disaku Abayaku.

Gus Ali

'ada apa Gus Ali chat aku?'ucapku dalam hati dan langsung membuka isi pesannya.

📩

Gus Ali                📽       📞      📎

Assalamualaikum Andini, maaf saya menganggu kamu tapi saya ingin bertanya kembali tentang percakapan kita tempo lalu yang saya menanyakan tentang mahar apa yang kamu inginkan?
Saya ingin kamu menjawabnya, tanpa meminta penjelasan.

Waalaikumsalam Gus..
Kenapa Gus ingin saya menjawabnya?
Gus tidak bisa memaksa saya..

Saya hanya ingin meminta pendapatmu saja, saya akan menikahi seseorang tapi saya tidak tau dia meminta mahar apa pada saya makanya saya bertanya padamu kaliankan sama-sama wanita..

Oh sepeti itu, kalau saya tidak minta mahar yang memberatkan calon saya Gus dan tidak merendahkan harga diri saya sebagai wanita tapi mungkin berbeda dengan wanita lain kenapa Gus tidak bertanya pada calon Gus..

Syukron.
Ini saya sedang bertanya.

✉️

Jawaban Gus yang terakhir membuatku tak faham dan berakhir hanya ku read saja, setelah itu aku pun masuk kedalam kamarku dan bersiap karna waktu magrib akan segera tiba.

Saat jam makan malam rumahku kembali sepi karna pihak WO sudah pulang dan dilanjutkan besok, keluargaku saat ini sedang makan malam. Ibu dan keluarganya pulang kerumah mereka dan akan kembali besok, sedangkan aku masih belum bisa bersahabat dengan Nada yang terlihat sangat bahagia mendengar aku akan menikah.

"Adek kamu minta mahar apa pada calon mu?"tanya kak Azizah padaku.

"oh iya Ayah tolong sampaikan pada nya bahwa aku meminta mahar yang tidak memberatkan nya dan tidak merendahkan diriku"jawabku menatap Ayah yang tersenyum padaku.

"calonmu sudah tau dek"

"oh syukur lah kalau sudah tau, aku takut saja nanti aku memberatkan dirinya karna maharku"jawabku membuat Yangti mengusap kepalaku.

Malam ini aku menghadap laptop kembali memeriksa semua E-mail yang dikirim oleh satya dan A'Hadi, membicarakan A'Hadi sudah lumayan lama aku tidak kebandung melihat kebun teh dan perkebunan dan apa dia akan bisa menerima kesibukanku yang harus mengurus Anha media dan perkebunan.

Memikirkan itu membuat kepalaku pusing semoga ajh aku masih bisa mengurus perusahaan ku dan mengembangkannya lebih besar lagi, aku berniat menelphone orang proyek yang mengerjakan pembangunan pabrik Anha media cabang bandung.

Setelah itu Aku menelphone satya untuk membuatkan aku jadwal setelah pernikahan, untuk mensurvei berapa persen pembangunan pabrik setelah mendapatkan persetujuan aku pun langsung ke ranjang untuk mengistirahatkan tubuhku, menyiapkan diri untuk hari itu tiba.

❤❤❤

Jangan Tinggalkan Aku, Ibu! ( ON GOING )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang