..
Pagi ini aku terbangun tepat di pukul 2.30 membuat aku langsung bangun dan minum air putih yang tersedia di nakas, setelah itu aku melihat ke arah sampingku dimana sekarang ada seseorang bukannya diisi guling atau kosong.
Wajah damai milik suamiku membuatku candu untuk terus menatapnya tapi aku tersadar bahwa kami harus melaksanakan sholat malam, membuatku membangunkan Mas Ali perlahan-lahan.
"Mas.. Bangun yuk sholat malam"ucapku menepuk-nepuk lengannya.
"jam berapa sayang? "tanyanya dengan Mata yang masih tertutup dan kembali mengeratkan pelukannya di guling.
"set 3 pagi"
"oh, yaudah kamu siap-siap duluan kita sholat di masjid saja bersama satri dan satriwati"ucapnya membuatku menganggukan kepala, tanpa menjawab ucapannya aku langsung berkalan masuk kedalam kamar mandi.
Setelah selesai wajahku sudah seger dan aku pun sudah whudu membuatku langsung memakai Abayaku dan mukena untuk menutupi rambutku,
"Mas aku udah selesai"ucapku tanpa menyentuhnya.Ucapanku membuat Mas membuka mata dan menatapku senyum lalu tangannya ingin meraih pipiku tapi ku menghindar,
"Aku udah whudu Mas, bangun yuk Aku ingin lihat suasana pondok saat sholat malam seperti ini"ucapku membuat Mas bangun dari tidurnya, aku memberikan air putih tadi dan diminum hingga habis oleh suamiku."makasih sayang, yaudah tunggu sebentar ya"jawabnya yang bangun dari duduknya dan berjalan menuju kamar mandi sedangkan aku menyiapkan gamisnya.
Menunggu Mas bersiap Akhirnya kami pun keluar kamar bersamaan, saat berjalan melewati dapur disana ada Umi yang sedang membuat sesuatu dan menyapa kami.
"Lh Mas mau sholat dimana?"tanya Umi kepada suamiku.
"ada yang minta mik, katanya ingin tau suasana pondok di saat sholat malam sampai subuh jadi aku mau ajak istriku sholat dimasjid bersama satri dan satriwati"jawab Mas menatapku Umi membuatku tersenyum malu.
"ya ndak apa-apa toh, kan jadi menantu Umi tau bagaimana kegiatan satri dan satriwati ya kan Nduk? "tanya Umi padaku.
"iya mik, Umi sedang buat apa? "
"Abahmu minta dibuatkan Teh manis dan madu, sudah sana kalian berangkat"jawab Umi setelah itu kami pun pamit.
Saat keluar Ndalem aku bisa melihat banyak sekali satri dan satriwati yang berjalan menuju Masjid dengan alur jalan yang berbeda, Mas pun berjalan menuju masjid membuatku mengikuti jalannya.
"Mas yang akan menjadi imamnya?"tanyaku menatap Mas yang tersenyum.
"iya sayang, setelah itu kita murotal Al-Qur'an ya nanti juga banyak satri atau satriwati yang bermurojaah dengan hafalannya karna sehabis shubuh mereka harus memberikan hasil hafalan mereka"jawab Mas membuatku menganggukan kepala.
"seru dong Mas, aku juga mau menghafal Qur'an boleh?"ucapku membuat Mas menatapku dengan senyumnya lalu mengusap kepalaku.
"boleh lah sayang nanti setor nya ke Mas, insyaallah sehabis shubuh Mas akan luangin waktu untuk menerima hafalan mu oke"
Jawab Mas membuatku semangat ntah kenapa aku ingin menghafal Al-Qur'an juga, setelah sampai Masjid aku dan Mas berpisah. Aku masuk kedalam Masjid bersama dengan satriwati lainnya membuat satriwati yang melihatku menyapaku dengan panggilan Ning.
Suara Mas Ali mengalun lembut membacakan surah-surah membuat hatiku tenang, setelah selesai sholat malam dan saat ini aku melihat ke samping ada satriwati yang sepertinya bukan anak madrasah atau SMP dan SMA karna di pondok pesantren abah pun menerima satri yang berkuliyah dan fokus menjadi penghafal Qur'an.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jangan Tinggalkan Aku, Ibu! ( ON GOING )
RomansaAllah Subhaanahu Wa Ta'ala berfirman: وَإِنْ عَزَمُوا الطَّلاَقَ فَإِنَّ اللَّهَ سَمِيعٌ عَلِيمٌ "Dan jika kalian bertekad kuat untuk thalaq, maka sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui" (Q.S al-Baqoroh:227) .. Tidak ada yang mengin...