Part 60

230 20 10
                                    

..

Pagi ini adalah pagi dimana hari yang semua orang tunggu yaitu Hari pernikahanku dengan lelaki yang mengkhitbahku, perasaanku saat ini tidak lah baik-baik saja aku merasakan nervous berat dan dari semalam HAVA'S sudah berada dirumahku bahkan mereka menginap dan Hani juga Aisyah tidur bersamaku walaupun saat subuh pihak WO minta aku untuk mengosongkan kamar karna kamarku akan dihias untuk kamar pengantin membuat aku berpindah ke kamar abang.

"kamu cantik banget An, aku masih gak nyangka sebentar lagi kamu akan sold out"ucap Hani dan aku hanya tersenyum setelah gaun dan make up sudah mempercantik diriku.

"kamu minta mahar apa An? "tanya Aisyah membuatku tersenyum, saat ini dikamar ini hanya ada Hani dan Aisyah saja.

"aku hanya mengikuti ucapan rosul, minta lah mahar yang tidak memberatkan nya dan tidak merendahkan dirimu sendiri"jawabku membuat Aisyah dan Hani memelukku dengan mengucapkan Masyaallah.

Saat aku sedang berpelukan tiba-tiba pintu kamar abang terketuk membuat Aisyah membukanya, aku mendengar Aisyah mengobrol dengan seseorang membuat aku berjalan menghampiri Aisyah dengan Hani disisiku, setelah ku melihatnya ternyata.

"dr. Hafiz, ada apa? "tanyaku saat melihat dr. Hafiz yang menatapku dengan tatapan memuja.

"Masyaallah kamu cantik banget An, apa mungkin jika kemarin aku menolak lamaran Om juna saat ini bukan lelaki itu melainkan diriku yang menjabat tangan Ayahmu"ucap dr. Hafiz membuat tanganku mengepal sempurna.

"pergi jangan merusak momen bahagia saya"ucapku penuh penekanan.

"saya hanya ingin mengucapkan selamat kepadamu, semoga kamu bahagia bersama lelaki itu"jawabnya.

"iya terimakasih, silahkan pergi"

"maaf dr. lebih baik dr. Pergi dan jangan pernah temui Andini kembali"ucap Hani seraya menarik tubuhku lalu Aisyah menutup pintu.

"kamu tenang ya An, jangan dengerin ucapan dr. Hafiz sepertinya dia sudah stres menghadapi sifatnya Nada"ucap Hani yang memang tau bagaimana hubungan Nada dan dr. Hafiz karna dia pernah memergoki pasangan itu bertengkar hanya karna dr. Hafiz mencintaiku.

"kamu mau minum An, supaya kamu lebih tenang"ucap Aisyah membuatku menggelengkan kepalaku.

"gak syah, aku puasa"jawabku dan tugas dua sahabatku itu menenangkan diriku.

Pintu terbuka dan masuklah para lelaki dari Ayah, Yangkung, bang Arya, bang Galang, Rey , para Paman, Uwa Putra dan Bang Luthfi. Hani dan Aisyah mundur biarkan mereka mengelilingi diriku.

"Masyaallah adik abang cantik sekali"ucap bang Galang mengusap pipiku.

"makasih Abang"

"adek"panggil bang Luthfi membuatku menatapnya yang tersenyum kepadaku.

"Bahagia ya, abang doakan yang terbaik untuk adik ipar abang yang cantik dan pintar ini"ucapnya mengusap kepalaku.

"iya bang, makasih ya"jawabku.

"Andini tetap menjadi keponakan yang tersayang, walaupun sudah memiliki suami"

"Andini tetap menjadi keponakan tersayang, walaupun nanti sudah memiliki putra dan putri"

"Makasih paman atas kasih sayangnya"jawabku.

"Keponakan Uwa yang cantik, yang manja, yang selalu merengek saat minta sesuatu, jadi istri sholehah ya An Uwa doakan terbaik untuk rumah tanggamu"ucap Waputra.

"makasih waput"jawabku.

"bahagia selalu bersama suamimu nanti ya Nak, doa yangkung selalu menyertai dirimu dimana pun kamu"ucap Yangkung.

Jangan Tinggalkan Aku, Ibu! ( ON GOING )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang