..
Sampainya di kota Yogyakarta aku minta mas mampir beli j.co dan beli es boba yang belakangan ini lagi ku suka, setelah beli itu semua mas pun melajukan lagi mobil menuju pondok pesantren.
"sayang, mau naruh barang-barang kamu dimana?"tanya mas membuatku menatap suamiku.
"dirumah kita lah"jawabku seraya menikmati es boba.
"berarti kerumah dulu, habis itu baru ke Ndalem?"
"iya mas"
Jawabku membuat mas diam, saat masuk kedalam pesantren mas langsung menuju rumah kami. Sampainya dirumah aku turun untuk membuka pintu rumah karna yang memegang kunci aku dan mas sibuk menurunkan beberapa koper besar milikku yang isinya barang-barangku.
"kamu mau beresin kapan sayang? Jangan hari ini lah, cape kamunya"ucap mas membuatku diam dan berfikir.
"terus kapan mas? Kan cuma hari ini Nayla sama Lisma libur"jawabku menatap suamiku yang sedang menyusun koper di pojokan ruang tengah.
"kan ahad bisa sayang"
"aku cuma gak mau ganggu hafalan mereka mas, kalau hari ini kan mereka bebas dari hafalan"ucapku membuat mas menatapku seraya menarik nafas.
"sayang ingat kesehatan kamu, lima hari lagi kita ada acara terus kalau kamu mau hari ini ngeberesin barang-barang yang ada kamu kelelahan, mau kita mundurin acara tasyakuran?"
"ya ndak lah, masa dimundur-mundur"
"ya makanya, lagian toh sayang ndak akan cukup waktunya menyelesaikan semua barang mu hari ini lebih baik ahad saja nanti mas yang bilang sama galih untuk izinkan Nayla dan Lisma"
Ucap mas membuatku melihat ke arah jam yang memang sudah menunjukan pukul 3 sore dan sebentar lagi ashar,
"ahad saja ya, soalnya besok mas mau ajak kamu ke kampus baru adek mengurus semua perpindahan adek ke kampus baru bagaimana? "tanya mas menatapku."yasudah deh, aku ikut kata mas"jawabku seraya cemberut.
"yaudah toh kalau manut bibirnya gak usah dimajuin gitu, mau di kecup lagi sama mas? "ucap mas membuatku menatap suamimu dan memukul lengan mas pelan.
"aduh sayang sakit"
"lebay, kecup-kecup taunya lebih males sama mas"jawab ku seraya nge gas dan langsung meninggalkan mas yang sedang tertawa didalam rumah.
Aku dan mas langsung bergegas kembali ke Ndalem, sampainya di ndalem umi dan mbak ning langsung menyambut kami membuat aku langsung memeluk umi.
"bagaimana kamu sehat nduk?"tanya Umi setelah aku mengucap salam dan mencium tangan umi.
"alhamdulillah sehat mik"
"kamu le, sehat kan? "tanya umi kepada mas yang baru saja mencium tangan umi.
"alhamdulillah sehat mik"
"yaudah mik ngobrolnya di dalam rumah saja, kasian juga mereka saja dalam perjalanan jauh"ucap mbak ning membuat kami semua masuk kedalam ndalem.
Di ndalem ada abang juga Mas Gus Haidar yang sedang menemani abah mengobrol, setelah aku dan mas mencium tangan abah kami pun ikut duduk bersama.
"gimana le lancar perjalanan? "tanya abah kepada mas.
"alhamdulillah lancar bah"jawab mas membuat abah menganggukan kepalanya.
"oh ya nduk umi denger dari Aini kemarin kamu ikut temani mas mu ke kajiannya?"tanya Umi membuatku tersenyum mu dan menganggukan kepalaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jangan Tinggalkan Aku, Ibu! ( ON GOING )
RomanceAllah Subhaanahu Wa Ta'ala berfirman: وَإِنْ عَزَمُوا الطَّلاَقَ فَإِنَّ اللَّهَ سَمِيعٌ عَلِيمٌ "Dan jika kalian bertekad kuat untuk thalaq, maka sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui" (Q.S al-Baqoroh:227) .. Tidak ada yang mengin...