❤❤❤
Saat ini aku sudah berada dirumah Papih dan mamih yang langsung menyambutku dengan senyumnya mereka, sedangkan vano terus cemberut saat melihat aku yang lebih diperhatikan oleh mamih dan papih.
Saat ini jam menunjukan pukul 4 sore dan aku masih berada dirumah mamih, Papih juga Mamih banyak membahas tentang pernikahan vano dan Aisyah dan aku hanya menjadi pendengar yang baik.
"ya aku ikut senang Mih, pih akhirnya vano bisa ambil keputusan yang memang menurut dia baik"ucapku dan disetujui oleh mamih dan papih.
Dirumah ini juga sudah kumpul keluarga dari mamih dan papih bahkan GranMa dan GranPa vano sedang ikut ngobrol dengan ku,
"permisi permisi maaf ya saya yang menelphone Andini untuk kesini, kenapa saya yang diacuhkan? "ucap vano membuatku tersenyum."hahaha, loe selalu menjadi yang kesekian bang kalo ada andini"ucap dani sepupunya vano.
"Kasian banget dah nasib loe bang"ucap Sely sepupunya vano juga.
"emang pada niat banget nistain gua, loe juga an gua kan juga butuh loe sebagai pendengar gua bukan cuma Papih dan mamih doang"ucap vano kepadaku dengan nada merajuk.
"lagian van, apa yang mau loe omongin sama gua? Kalo gua ngobrol sama Mamih, Papih, GranMa, GranPa dan yang lain kan jelas karna udah lama gak ketemu lah ngobrol sama loe bahas apa? Bahas ijab loe besok? Jangan sama gua lah, sama papih ituh"ucapku membuat vano semakin cemberut, semua orang tertawa melihat ekspresi nya vano.
"sudah nak temani dulu cucu GranMa mungkin dia ingin menghabiskan waktu sama kamu, sebelum besok dia memfokuskan dirinya untuk istrinya"ucap GranMa membuat vano menatap GranMa senang.
"memamg cuma GranMa yang bisa ngertiin vano, Love you"
"yuk an"
Aku pun mengikuti langkah vano ke lantai atas ditemani Sely yang mengikuti kami atas permintaanku, didepan kamar vano memang ada sofa panjang dan disitulah kami duduk.
"ada apa van? "tanyaku lembut
"gak ada apa-apa, gua cuma mau Ngobrol-ngobrol ajh sama loe ngebahas apa ajh nostalgia juga gapapa eh tapi sambil live ya"jawab vano membuatku menghela nafas dan langsung menganggukan kepalaku.
Vano beranjak untuk mangambil tripod lalu membuka akun instagram nya dan langsung memulai siaran langsung nya.
🎥
"assalamualaikum gays, wow udah lama ya gua gak live tapi tenang sekarang gua akan live bersama sahabat kecil gua. Disapa dong an"
"assalamualaikum semuanya, apa kabar? Selalu jaga kesehatan ya"ucapku seraya menatap kamera.
" 'teteh bagaimana kabar nya? Kok cuma berdua Gusnya mana teh? ' alhamdulillah kabar ku baik, Gus dirumah ayahku kebetulan tibanya di jakarta aku langsung kerumah Aisyah terus mampir kesini"jawabku setelah itu.
"an gua mau nanya deh kenangan apa yang loe masih inget saat kita kecil dulu? "tanya vano membuatku menatap vano.
"rebutan ayunan taman, rebutan eskrim, rebutan coklat,rebutan cake, rebutan sendal padahal loe punya sendiri tapi loe suka banget pake sendal gua yang jelas warnanya pink, apalagi ya"jawabku.
"hahaha, loe mah yang diingat cuma yang berantemnya kita doang"
Jawab vano membuatku tertawa lalu menatap vano kembali,
"Emangnya kenangan apa yang loe ingat saat kita kecil dulu? "tanya ku ke vano membuat vano mikir."kenangan yang gua inget banyak banget An, gua sangat berusaha untuk tidak melupakan kenangan kita dulu tapi yang gua inget banget adalah dimana dulu disetiap harinya gua selalu nanya kabar loe gimana? Terus di malam harinya gua telp loe tepat banget pas kita mau tidur, gua telp loe cuma buat nanya gimana hari loe hari ini? Happy or sad? Inget gak loe"jawab vano buatku ikut bernostalgia dimasa itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jangan Tinggalkan Aku, Ibu! ( ON GOING )
RomansaAllah Subhaanahu Wa Ta'ala berfirman: وَإِنْ عَزَمُوا الطَّلاَقَ فَإِنَّ اللَّهَ سَمِيعٌ عَلِيمٌ "Dan jika kalian bertekad kuat untuk thalaq, maka sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui" (Q.S al-Baqoroh:227) .. Tidak ada yang mengin...