03. Roti Sobek

511 41 0
                                    

"Mas aku udah keburu daftarin razka, memang kamu mau anak kita razka menjadi bodoh, jaman udah modern mas, kalau benar ia memiliki kekurangan seenggak nya buktikan kalau razka itu bisa sukses, dan yang menyepelekan razka itu mengerti tidak hanya orang sempurna yang bisa sukses" ucap soya tegas

"Razka itu hampir mati gara gara teman nya, hampir di dorong dari rofftop sekolah karena kekurangan nya soya, mas ga mau lagi kejadian itu terulang lagi"

Razka yang di kamar nya sedang menggambar mengintip dari tangga atas, melihat orang tua nya ribut gara gara dia, ia merasa semakin bersalah, ia tidak mau orang tuanya ribut gara gara dia.

"Razka kamu kenapa di luar, diluar ada apa ribut ribut" tanya aku, aku terbangun gara gara suara ribut tersebut

Lia aku semakin merasa bersalah, mama papa ribut gara gara aku, tentang sekolah itu

Soya menoleh ke atas, benar disana terlihat razka dan aku yang sedang berbicara "razka alia kalian ngapain diatas berdua"

razka segera turun dan aku susuliaku dan dia langsung menuju ruang tengah menghampiri mama papa, lalu razka mengambil buku dari bawah meja lalu menuliskan sebuah kata di dalam note tersebut, setelah selesai menulis razka memberikan note tersebut kepada soya dan raka

Mama papa jangan ribut gara gara aku, tidak apa apa aku tidak sekolah, aku ga mau mama papa berantem gara gara aku cuman perihal sekolah, aku tau aku memang tidak bisa sekolah, maafin aku kalau aku selalu merepotkan kalian.

Raka menghela napas nya lalu menoleh pada razka dan memeluk nya dengan hangat "razka maafin papa ya, karena selama 5 bulan kamu tidak papa sekolahin, papa minta maaf banget, papa akan izinin kamu sekolah, sia sia juga 10 juta buat masuk sekolah kamu"

Disana mereka semua terkejut termasuk razka tak menyangka, kalau bukan berkat mama nya seperti nya ia tidak akan pernah sekolah, ia menangis haru di pelukan raka tersebut

Raka melepas pelukan tersebut, lalu mengusap air mata yang bertetas di wajah razka "Razka kamu jangan pernah berpikir kalau kamu merepotkan mama papa, kamu ga pernah merepotkan mama papa, jangan pernah berpikiran gitu lagi ya"

Razka menganguk, lalu meraih note nya dan menuliskan sesuatu pada note tersebut

Makasih pa udah izinin aku buat sekolah lagi, makasih banyak ma atas bantuan nya aku beruntung banget punya keluarga seperti ini

Soya mengahampiri razka dan memegang kedua bahu razka "sama sama ya razka, yaudah kamu sama alia istirahat gih"

Razka menganguk, lalu ia menaiki tangga dan aku ikut nyusul, ia sangat senang penantian selama 5 bulan akhirnya tercapai, walaupun memiliki kekurangan tetapi ia merasa cukup karena memiliki keluarga sempurna dan mama tiri yang baik serta saudara perempuan yang juga baik pada nya

****
"Razka aku masuk ya" ucap ku, yang tidak aku ketahui razka selesai mandi lalu berganti pakaian

Melihat hal yang tak terduga depan matakj, lalu dengan sigat aku menutup cepat cepat mataku itu "razka maafin aku, aku pikir kamu ga ada di kamar"

Razka deg deg an setengah mati melihat aku yang tiba tiba nongol disana, dan akh tentu saja telanjang mata melihat bagian tubuh nya tersebut

"razka maafin aku huhu, aku ga sengaja masuk, aku ga liat abs kamu eh tidak! Aku melihat! Razka aku minta maaf tubuh kamu ideal sekali" ucap ku lalu bergegas lari menuju kamar ku

"Alia kamu kenapa tegang, dan lari lari gini" tanya soya melihat aku berlari kencang dari dalam kamar razka

Aku sejenak berenti, merasakan tubuh ku di hentikan soya, aku melepaskan tangan yang menutupi wajah ku "ma a-aku gapapa, aku mau ke kamar dulu bai bai" ucap ku seraya berlari meninggalkan soya

Soya geleng geleng tidak paham melihat kelakuan anak nya tersebut, apa yang dia sembunyiin seperti orang habis melihat setan, kalau tidak ada apa apa kenapa ia lari terbirit birit begitu, tak memikirkan itu ia lebih memilih untuk ke kamar razka

"Razka tadi mama liat alia lari lari dari kamar kamu ada apa itu" tanya nya

Wajah razka memerah karena malu atas kejadian baru beberapa menit tadi, ia benar benar sangat malu atas tubuh nya diliat alia, apalagi saat alia mengatakan tubuh nya ideal, razka memberikan note kepada soya yang telah ia tuliskan sesuatu

Alia tadi ga sengaja masuk kamar aku ma, kebetulan aku sedang ganti baju dan alia melihat itu semua

Soya terkekeh ketawa melihat note tersebut pantes saja alia malu akan hal itu "yaudah kamu susulin gih alia tu, alia malu banget pasti"

Tapi aku malu ma

"Gausah malu alia kan saudara kamu juga, gapapa dia pasti malu berat itu, yasudah mama sama papa mau keluar dulu ya"

Razka menganguk, ia memikirkan tentang gimana cara nya menampakkan wajah nya pada alia, setelah kejadian tadi?, ia lebih milih menyusul alia di kamar nya

Razka mengetok pintu kamar yang tidak terkunci "masuk aja ma pintu nya ga dikunci" padahal itu razka bukan mama nya

Razka membuka perlahan pintu tersebut, akh menoleh pada seseorang di depan pintu tersebut "ada apa ma" , alangkah terkejut nya ia menatap razka sambil meneguk saliva nya, pipi ku kembali memerah mengingat kejadian tadi

"R-razka ada apa kesini" ujar ku seraya diiringi gugup

Kamu kenapa alia, kamu malu akan hal tadi

"R-raz aku ga sengaja beneran, suer deh raz"

Tidak apa apa jangan gugup begini, aku yang salah tidak mengunci pintu nya, ngomong ngomong kamu kekamar ada apa

"Raz kamu bisa menggambar kan, aku ada tugas sekolah buat menggambar anime, kebetulan anime favorite aku levi ackerman, apakah kamu tau itu, kamu bisa membantu ku"

Aku tau anime itu, sebentar aku mau ambil alat tulis ku dulu

"Aku ada alat tulis nya raz, kamu pakai aja"

Razka mengangguk lalu berjalan menuju meja belajar kh, terlihat beberapa kertas yang tidak terpakai gara gara gagal menggambar jangan kan badan nya, kepala nya saja aku membutuhkan 1 jam untuk memiripkan nya

Alia kamu cape ya, istirahat aja biar aku yang mengerjakan

"Engga raz, aku disini aja nunggu hasil jadi"

Razka menganguk lalu mulai mengerjakan tugas ku, sebenarnya aku tadi telah mememesan makanan delivery buat kita berdua, sekaligus ucapan terima kasih pada razka

Setelah beberapa menit kemudian razka yang sudah menyelesaikan bagian kepala nya kini tinggal mengarsir kan, dan akhirnya makanan tadi sampai, akh segera kebawah lalu mengambil makanan tersebut

"Razka makan dulu" ujar ku seraya menghadapkan 1 suap pada razka

Tidak usah alia, kamu yang makan aja kan itu buat kamu

Aku mengerutkan kening ku "razka ini tu buat kamu aku beli ih, kamu pasti belum makan bukan sini aku suapin"

Razka pasrah perlahan ia membuka mulutnya lalu menerima suapan dari dari ku, dan aku begitu senang razka menerima suapan tersebut

Alia ini udah selesai

Aku mengamati hasil gambar dari razka tersebut, begitu bagus banget karya nya, dan final aku puas dengan hasil gambar tersebut

"Em razka makasih banyak, bagus banget ih kamu pinter banget menggambar"

Sama sama

Sumber pinterest

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sumber pinterest.

ATTHARAZKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang