08. Penolakan Razka

229 20 0
                                    

Setelah pengungkapan kemaren, tanpa dibalas kata kata dari razka, ia segera pergi ke kelas tanpa menuruni tangga menuju kantin, jujur ia sangat malu kenapa harus sekarang, sedikit ia lega karena razka udah tau perasaan nya disisi lain ia malu untuk bertemu razka bar bar emang

akj yang melihat jiar lari lari dari luar lantas kau menghampiri nya "lu napa ji"

jiar sangat malu reflek ia menarik narik pergelangan tangan ku dengan cepat "gua udah ungkapin perasaan gua sama saudara lo, sumpah gua malu banget"

Lantas ajh melotot tajam ke arah jiar "RAZKA ORANG NYA BAIK HATI JIARR!! DAN KARENA LO BESTIE GUA PASTI RAZKA MENERIMA LO, GUA BELUM MAU RAZKA PUNYA PACAR JIAR AAAA!!!!

"Ya gimana lagi, org udah keungkapin hiks gua malu ketemu sama razka"

"Yaudah gausah ketemu sama razka"

"Dih"

Ting
125 pesan masuk dari 23 chat

Banyak nya pesan yang belum dibaca alia, dan ia terlebih dahulu membuka chat dari razka.

Jiar merasakan yang aneh pada leher nya lalu meraba raba nya "wait kalung dari mami gua mana huwaaa"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jiar merasakan yang aneh pada leher nya lalu meraba raba nya "wait kalung dari mami gua mana huwaaa"

"Tu kalung lu ada sama razka, katanya ketinggalan"

Jiar membuang nafas lega untung saja ada pada razka "tolong lo ambilin ya, gua masih malu untuk ketemu razka cmiw"

"Sape lo, orang razka nya yang suruh lu ambil sendiri"

"Anjirlah-"

Jam menunjukkan pukul 11.00 bel pulang telah berbunyi dikarenakan hari jumat jadi mereka pulang cepat, razka dan akh pulang barengan dan aku mengajak jiar untuk ketemu sama razka, untuk mengasih kalung tadi, jiar begitu gugup untuk ketemu razka dikarenakan pengungkapan perasaan nya tadi

Razka sudah menunggu satu jam lebih dari lapangan dikarenakan harus menunggu aku rapat osis walaupun aku menyuruh jiar untuk menemui razka terlebih dahulu tetapi ia tidak mau dan terus menunggu aku sampai selesai, dikarenakan dia cabut osis HAHA

"Hai razka" sapa ku berjalan dengan beriringan dengan jiar menuju arah razka

Halo lia

aku menyenggol bahu jiar yang terlihat menunduk tersebut "tuh minta kalung lo sama razka"

Razka menyerahkan kalung itu kepada jiar, dan jiar yang sedang tertunduk tadi menerima kalung dari razka tersebuh

"Makasih razka, gua pulang duluan ya lia"

Lantas razka menahan cepat pergelangan tangan jiar " aku perlu bicara nanti, mari ikut bersama"

Alia aku mau sholat jumat dulu

Aku mengangguk lalu mengacungkan jempol ku, aku dan razka berserta jiar disusuli dari belakang, lalu akh menaiki mobil tersebut dan razka langsung melajukan mobil nya menuju masjid terdekat

Sesampai di masjid razka menyuruh aku dan jiar untuk menunggu di dalam mobil, lantas razka beralih menuju masjid untuk mendengarkan khutbah terlebih dahulu

"Razka mau bicara apa ya sama gue li" tanya jiar sambil memakan Snack nya

Aku mengangkat kedua bahu nya tak acuh "mana saia tahu"

Setelah beberapa menit akhirnya razka muncul kembali setelah menyelesaikan shalat jumat nya, kini jiar memandang razka malu lagi duhhh.. lantas razka meraih note nya lalu menuliskan sesuatu

Ayo kita ke cafe alia jiar

Aku menganguk lalu razka melajukan mobil nya menuju cafe, ia rencana nya mau ngomongin hal tentang pengungkapan jiar tadi itu membuat nya kepikiran, melaju di tengah jalan kota yang padat, panas terik matahari menerjang, menyelusuri macet itu membuatnya bosen di seharian menunggu macet di dalam mobil

Dan ya setelah beberapa menit menunggu macet akhirnya lepas juga, mereka tiba di cafe lalu memasuki cafe memesan makanan dan minuman.

"Kita mau ngapain disini raz" tanya ku melirik sekitar cafe

Aku mau menanyakan pengungkapan jiar tadi

Setelah membaca note yang diberikan razka tersebut lantas aku dan jiar menatap satu sama lain, hm padahal dalam hati nya alia ia sangat malas untuk membicarakan ini apalagi kalau saudara nya sampe jadian sama sahabat nya sendiri kacau deh!!

"R-razka maksud kamu apa"

Kamu nanya balik, justru aku yang menanya hal yang di tangga waktu tadi

Apakah kamu menyukai ku

Deg.

Mendengar perkataan razka tersebut, jiar di terjang malu disusuli gugup habis habisan, apalagi dari tadi razka menatap ke arah nya seolah olah pengen bicara empat mata

Aku membolakkan mata nya malas "razka aku mau pulang dulu" ujar ku seraya berdiri dari tempat duduk ku lalu mengambil minuman ynag ku pesan

Lantas razka menahan tangan ku dengan cepat, ia menyuruhku untuk duduk kembali tetapi aku menolak

Kamu kenapa cepat sekali

Akj menghela nafas ku kasar "seperti nya kalian butuh bicara empat mata of course aku mau pergi"

"lia lo marah sama gua" tanya jiar

"Dah gua mau pergi duluan, gua pulang naik taksi bye" ucapku lalu meninggalkan mereka berdua

Kamu tau alia kenapa, sepertinya dia marah pada ku tapi kenapa

"Aku juga berpikir seperti itu, aku juga tidak tahu mengapa"

Yasudah nanti aku bicara pada nya, mari kita beralih ke topik awal mengapa kamu menyukai ku

Jiar menghela nafas nya "e-engga raz kamu berbeda dari yang lain, walaupun kamu ada kekurangan tapi kamu tetap sempurna"

Jiar ada dua pengertian dalam menyukai, pertama menyukai atau mengangumi entah apa dari sifat atau fisik yang kedua membuat hubungan lebih dekat, aku tidak tahu maksud kamu

"jujur razka aku mengangumi sifat kamu seolah olah aku ga mau lepasin kamu, maaf jika aku terus terang begini"

Sudahlah gapapa, kamu udah terus terang sama aku tapi jiar maaf aku ga bisa membawa kamu dalam hubungan dekat karena aku masih trauma buat pacaran, kamu bisa cari yang lebih baik jiar

Deg.

Hati jiar terasa begitu sakit ketika razka mengucapkan kata kata tersebut, air mata nya mulai menurun razka menolak nya untuk berpacaran, razka emang beda dari yang lain, hm aku mengerti itu walaupun aku sangat menyukai nya

"Okelah kalau begitu keputusan kamu raz, aku akan berusaha untuk melupakan kamu."

Aku minta maaf udah buat kamu menangis jiar, aku takut buat kamu sakit hati aku belum bisa mencintai kamu, aku harap kamu jangan menjauhi aku ya, aku akan anggap kamu sebagai teman baikku

Ya allah--
Segitu nya razka minta maaf, mana dianggap teman baik lagi, apakah aku bisa melupakan nya
Ahh-- aku harap aku bisa melupakan nya

"Terima kasih razka atas penjelasan kamu, maaf udah lancang mengangap ini lebih, aku ga tau kapan menyukai kamu rasa itu datang tiba tiba, baiklah aku akan menjadi teman baik mu"

makasih jiar, kamu mau aku anterin pulang

Jiar menggelengkan kepala nya, lalu ia berdiri dari tempat duduk nya tersebut.

"Tidak usah, aku udah chat satpam 2 menit lagi akan sampai"

Okelah kalau begitu, hati hati dijalan

Jiar mengangguk "kamu juga"

.
.
.

ATTHARAZKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang