ATTHARAZKA

36. Sean & sella Sad

Satu minggu setelah kematian nenek nya razka sekarang sudah kembali seperti semula dan kami sudah balik dari rumah nenek nya razka dan yang menghuni rumah itu sekarang adalah Cessa dan adek nya yang katanya pindah kuliah ke indonesia

Kini kami sedang berkumpul di ruang keluarga entah apa yang mau dibicarakan aku tentu saja tidak mengetahui itu dan apa jangan jangan mereka membahas tentang aku pergi tanpa izin waktu itu ?
I don't know

"Razka" tanya raka dengan tatapan penuh terhadap razka

Anak itu memberikan nya bahasa isyarat

"Kamu ada hal yang pengen papa kabulkan, karena semenjak kecil pasti kamu tidak pernah merasakan apa yang dirasakan bahkan di usia balita kamu, kamu malah di suruh suruh oleh mama glenca"

Permintaan aku hanya satu

Membaca note dari razka aku sangat kepo dengan satu permintaan nya itu

"Katakanlah"

Menikah dengan alia

"r, razka?" Beo ku tidak percaya

Bisa bisa nya dia mengatakan ini di depan keluarga seperti ini oh tuhan aku sangat malu untung saja tidak ada sean dan dia malah sibuk berkencan dengan sella

"Ya allah razka kamu udah besar aja mau nikah, sean aja yang lebih besar belum menikah" kekeh soya sambil membawa razka ke dalam pelukan nya

"Razka kenapa kamu sangat menginginkan itu, aku belum siap, banyak yang harus aku gapai gak mungkin aku gak kuliah sedangkan aku mau menyusul bang sean kuliah di amerika"

Aku hanya tidak mau melakukan dosa

"Jangan marah marah dulu alia" ujar raka

"Emang kamu ga kepengen kuliah" tanyaku

Masa sekolah aku aja di bully apalagi masa kuliah aku pasti nya akan lebih parah

Aku kehabisan kata kata membaca note tersebut

aku tidak mau kehilangan kamu, satu satunya perempuan yang aku sayangi itu kamu dan mama, aku tidak apa apa kehilangan mama glenca tapi jangan sampai kamu juga ikut menghilang dari kehidupan aku, satu satunya perempuan yang menerima fisik aku apa adanya, kamu bisa menerima kekurangan aku, kamu benar benar spesial buat aku

Membaca note nya itu membuat ku menahan air mataku dan beralih memeluk nya "iya aku ngerti maksud kamu, tapi semenjak dulu aku memang bermimpi menjadi orang sukses aku sangat ingin mendapatkan gelar kedokteran, aku juga ga ingin kehilangan kamu razka, aku juga tidak akan pernah pergi dari kamu, jadi kamu jangan sampai takut kehilangan aku"

"EYYO BACK TO HOME CHEK!!" Teriak sean dari pintu luar

Si pembuat onar itu pulang lagi bersama pacar nya

"Sean gimana udah kamu tanyakan kan sama sekretaris nya papa tentang therapy itu" ujar raka

"Sip udah pah, kata nya bisa dalam waktu 1 bulan lagi dan ya membutuhkan waktu untuk pengobatan nya kurang lebih 2 bulan karena itu tradisional not modern"

"Tadi katanya lo kencan bang tapi kok malah ke kantor papa" tanya ku

"Gue bohong" dia menyengir padaku

Aku mengeruyutkan dahi ku "bang sean lo bilang therapy itu, therapy apa"

"Kepo banget sih lo" dia menyentil kepala ku

"Bang sean aku tu cuman nanya kenapa malah di sentil" aku menghela nafas ku menghadapi nya

"Dih suka suka gue dong tangan tangan gue"