65. 3 Tahun berlalu

148 5 1
                                    

3 tahun berlalu rasanya lambat sekali dan razka sudah berumur 20 tahun

Matahari yang cerah menusuk kedalam kamarnya razka, membuat ia terbangun, lalu ia melihat ke sekitar sudah terlihat raka dan soya berserta suster disana yang sedang mengambil darah razka

"Sudah bangun kamu sayang" ucap soya mengelus pipi razka, sedangkan razka yang mendadak panik dikarenakan ia bangun bangun jarum sudah menancap di Vena nya

"Pasien sudah boleh pulang ya hari ini, dan obat nya jangan lupa diminum dan kalau ada apa apa langsung balik ke rumah sakit aja ya" ujar Suster tersebut setelah itu ia membereskan perangkat nya

"Selamat ya razka kamu udah sembuh setelah menjalani pengobatan 3 tahun disini, jangan pernah balik kesini lagi ya"

"Terima kasih ya sus, udah beri penanganan yang baik untuk putra kami"

"Sama sama itu udah tanggung jawab kita sebagai tenaga medis, kalau begitu kita pamit dulu" ucap suster tersebut kemudian berjalan meninggalkan ruangan

"Aaaa razka sekarang kamu udah sembuh sayang, mama bangga dengan kamu kamu bisa bertahan sayang" ujar soya yang kemudian mencium putranya tersebut

Aku berterima kasih dengan papa dan mama karena kalau bukan Karena mama papa yang bawa aku kesini mungkin aku tidak akan bisa lagi ketemu mama papa dan pastinya aku juga berterima kasih kepada Tuhan

"Sama sama sayang itu udah kewajiban mama papa ya, yaudah mama mau beresin barang barang kamu dulu ya"

Razka mengangguk, ia menatap sekeliling kamar dan juga—
Ia tidak berkomunikasi dengan alia selama 3 tahun ini, itu dikarenakan razka kritis dan ia benar benar tidak dibolehkan main handphone kata dokter, dan ini bukan lagi larangan raka dan soya tetapi dari dokter itu sendiri

****
3 tahun aku menempuh jenjang pendidikan aku disini demi mewujudkan cita cita aku, aku sudah mulai terbiasa dengan sekolah sampai larut malam, dan bahkan mempunyai banyak teman disini

Ketika aku stress aku terkadang sering diajak minum dengan teman teman ku biasa aja bukan? dikalangan mahasiswa Korea bahkan umurku sudah pas untuk melakukan itu

Aku kangen dengan razka, 3 tahun aku tidak berkomunikasi dengan dia, gimana kondisi dia Sekarang aku yakin dia masih di Jepang dan walaupun aku tidak berkomunikasi dengan razka tetapi komunikasi ku dengan bang Sean tidak terhembat karena setiap minggu dia mengabari ku

Aku kuliah dengan baik, tak menyangka aku, aku dulu yang sempat dapat peringkat terakhir di SMA sekarang aku masuk kedalam 5 mahasiswa terbaik kedokteran, ini berkat hasil kerja keras ku

Peristiwa buruk yang menimpa aku dan aileen, 6 bulan yang lalu, aku dan aileen mengalami penjambretan dan untung nya mereka hanya mengambil ponsel kami tapi syukurlah dia tidak mengambil tas ku karena disana banyak berkas berkas ku, dan aku sangat sedih aku melupakan nomor keluarga ku semuanya bahkan nomor teman teman ku di Indonesia, bagaimana razka menghubungi ku tetapi tidak ku balas,
Dan terpaksa aku dan aileen membeli handphone yang baru

"Baiklah pembelajaran kita tentang praktikum jenazah hanya sampai disini, jadwal kuliah kita udah selesai sampe jam 12, dikarenakan ada perubahan jadwal beberapa bulan ini kita hanya kuliah sampe jam 12" ucap dosen tersebut lalu tersenyum mendengar sorakan dari mahasiswa lalu pergi meninggalkan kelas

"Habis ini ke kantor pos yok" ucapku seraya membereskan meja ku, memasukkan buku buku ke dalam tas

"Emang mau ngapain?" Tanya aileen menghampiri ku

"Mau kirimin razka sur– eh tapi gua gatau nama rumah sakitnya razka atau rumah mama papa gua di Jepang"

"Yaudah tunggu aja toh kita tinggal 6. Bulan disini, selesai beberapa kali ujian kita kan udah balik lagi ke Indonesia"

ATTHARAZKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang