52. Hari yang menjengkelkan

48 3 0
                                    

Kamu beneran menyukai bevan?

Pelontaran nya membuatku terkejut membeo panas dingin, ketika ia mengeluarkan bahasa Isyarat nya itu

"Aku emang menyukai dia sebelum dia marah sama ku, tapi sekarang gak semenjak dia gitu sama aku, aku juga udah lupain dia kok"

Kenapa kamu seperti ini dengan teman aku sendiri

"Ya kan aku udah bilang, aku tidak bisa menebak aku kapan menyukainya lagi pun aku tidak ada perasaan apa apa lagi sama dia"

Aku sangat takut jika kamu meninggalkan aku

"Razka aku menyukai dia bukan mencintai dia, aku mungkin mengangumi dia, kalau dia tembak aku sekali pun aku ga akan terima dia, jadi jangan berpikir aku akan ninggalin kamu, aku mau ngomong sama kamu tentang satu hal mungkin aku akan kasih tau ini"

"Aku sudah memikirkan tanggapan kamu ngajak aku buat menikah muda, aku menyetujui itu biar kamu tidak takut kehilangan aku, sekaligus aku seperti nya tidak mengerti di jurusan kedokteran lebih baik aku berkerja di kantor papa aja, aku mau kita menikah setelah kelulusan nanti" ujarku, aku tidak terpaksa begini tapi aku berpikiran kedokteran itu ada sangkut pautnya sama pelajaran IPA, dan aku gimana nilai aku aja rendah, aku tidak minat yang lain selain kedokteran dan jurusan sastra

Aku tidak bermaksud begitu, aku tidak mau menikah dengan kamu yang terpaksa melakukan itu demi aku takut aku kehilangan kamu

Aku menghela nafas ku "aku ga terpaksa, aku memang ingin menikah muda sama kamu, jangan berpikiran yang aneh aneh raz"

Makasih Alia

Aku tersenyum "sama sama"

****
Sekarang jam menunjukkan pukul 11 siang, bosan tentu saja handphone ku ada di rumah, dan sekarang aku udah dipindahin ke ruang VIP, dan aku sendirian disini, mama papa mereka pergi ke luar kota ada urusan, ya aku izinin aja daripada disini aku disuruh minum itu minum ini gak.

Sean juga lagi kuliah nah kalau razka dia aku suruh balik lagi kesekolah, ya tentu saja aku menitip tas sekolah ku dong, padahal aku baik baik kenapa kudu mesti dirawat?

Clek

Pintu terbuka, aku lantas menoleh menampilkan cowo berseragam sekolah siapa lagi kalau bukan razka, ia kesini dengan membawa buah buahan, aku mendudukkan tubuhku

"Kamu ga langsung pulang apa udah pulang"

Tadi aku pulang sebentar, aku membawakan pakaian kamu

aku menerima tas yang berisikan pakaian ku, Aku lantas terkejut bagaimana dengan pakaian dalam ku, itu ku dan ini ku, what??? Sumpah aku bisa membayangkan nya gimana razka melihat pakaian dalam ku yang kebanyakan berwarna pink bunga Bunga sialan

"Pakaian dalam ku bagaimana" aku bersuara dengan cepat yang membuat sang empu terkejut

Ada didalam tas itu, sudah lengkap semuanya

Aku memejamkan mataku dengan malu "kamu gak meneliti nya sebelum mengambil kan?"

Bukan aku yang mengambil pakaian kamu

"Lah terus siapa, apa jangan jangan bang Sean!"

Bukan tadi saat aku pulang, mama papa lagi beresin pakaian mereka, aku sekalian minta mama buat beresin pakaian kamu

Aku menghela nafas lega "astaga syukurlah kamu membuatku malu"

Pantesan pipi kamu juga memerah, jadi kalau pipi kamu merah berarti kamu dalam kondisi malu

ATTHARAZKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang