31. Malaikat penyelamat

121 9 0
                                    

Roline cika nuel dan tristan berada pada kamar razka, mereka sangat syok begitu melihat razka yang nafas nya terengah rengah begitu banyak alat alat yang dipasangi di tubuhnya, razka terbaring lemah diatas brankas tersebut

Aku pergi secara diam diam melepas infus ku yang terpasangi untung jiar dan bevan keluar duluan dan aku beralih ke ruang VIP yang telah dikasih tau bevan tadi

"RAZKA!!" Pekik ku dengan histeris sambil mengengam kedua tangan nya

"Alia? Beo merekea tidak percaya

"RAZKA MAAFIN AKU, KAMU TELAH BANYAK BERKORBAN DEMI AKU RAZKA AKU SAYANG BANGET SAMA KAMU, KUMOHON JANGAN PERGI DULUAN!" Teriak ku dengan histeris

"Alia alia lo yang sabar ya kami disini ikut mendoakan kalau razka bisa sembuh" ujar tristan yang ikut menenangkan ku

Aku butuh waktu berdua dengan razka, dan mereka memahami itu mereka segera keluar dari ruangan itu dan meninggalkan aku bersama razka

"Razka kamu janji kan ga akan ninggalin aku, kamu pernah bicara biar ajal yang memisahkan kita" aku mengelus ngelus dahi nya

Tak lama kemudian beberapa orang masuk ke kamar itu mereka adalah mama papa dan juga sean, mereka menghampiri ku

"Kamu udah benar benar pulih alia, kalau belum istirahat lah dikamarmu" ujar raka

"Pa cariin razka donor darah aku bisa membayar dalam jumlah besar, aku ingin razka selamat pa" aku menangis disana

"Papa udah berusaha tetapi golongan razka lumayan susah cari nya"

"P-pah coba aja cek golongan darah aku siapa tahu bisa sama dengan razka" ujar sean disana dengan gugup

Aku membisu mendengar kata kata yang dilontarkan oleh sean

"Bang apa apaan kita itu saudara dan pasti darah kita itu sama sedangkan golongan darah gua B pasti lo juga B"

"Iya sean kalian kan saudara pasti golongan darah nya sama" lanjut raka

"Al mas maafin mama ya menyembunyikan ini semua sebenarnya sean ini bukan anak kandung aku, aku menemukan dia saat masih bayi di tempat pembuangan sampah saat itu aku keguguran dan lantas aku mengadopsi sean dan aku kasih nama sendiri"

"M-ma ku kira bang sean abang kandung ku loh, mama kok sembunyiin ini semua dari aku" aku terkejut tidak percaya

"Iya maafin mama ya, sean nya yang mendiami ini semua"

"P-pah al papa sama alia bisa menerima aku kan" tanya sean diiringi gugup

"Bang kita udah 16 tahun bersama ga mungkin gua gabisa menerima lo"

"Iya papa menerima kamu kok kan udah terlanjur"

"Jadi kamu mau cek golongan darah kamu sean?" Tanya soya

"Iya ma siapa tahu sama dan akan kudonorkan pada razka"

"Yasudah kita ke ruangan dokter nya ya"

Aku juga penasaran dengan hasil test nya golongan darah bang sean lantas aku mengikuti mereka biar papa yang ngejagain razka sementara

"Al sakit ga ya pas suntik nya" ujar sean yang sedang gugup

"Seperti Digigit semut" kekeh ku

Setelah berjalan akhirnya mereka sampai di ruangan dokter yang menangani razka tadi lantas mereka masuk kedalam

"Dok saya mau cek golongan darah anak saya yang cowo ini siapa tahu golongan darah nya sama dengan anak saya yang dirawat"

"Oke silahkan berbaring ya" ujar dokter tersebut

ATTHARAZKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang