17. Mengambil Hak asuh

162 12 0
                                    

Setelah kejadian kemaren dari bogor mereka langsung balik ke jakarta sore itu juga, menunggu macet yang tidak mau kelar hawa dingin menerpa pada malam hari, lampu jalanan yang kebanyakan mati syukurlah mereka sampai dengan selamat ke jakarta

Mereka semua berkumpul di ruang keluarga, sean aku dan razka begitu senang akhirnya mama papa kita fulltime bersama kita momen yang harus di pertahankan selama nya tetapi, seperti nya mustahil

"ENGGA! AKU GA ADA PACAR DI AMERIKA!" Pekik sean sambil berdiri di atas sofa nya

"jujur ajalah sean kalau kamu punya pacar kan orang luar cantik cantik" ucap soya dengan gelak tawa nya

"Engga ada, tuh jodohin aja mereka" sean menunjuk ke arah razka dan alia

"JANGAN MULAI LAGI DEH! SEAN!" Aku membalas perkataan nya

Sedangkan razka hanya tersenyum ketawa-

"Pa papa tau gasih si alia pernah cium pipi razka asekk" sean ketawa terkekeh kekeh

"Beneran razka" tanya raka dan menoleh pada razka

Pipi Pria itu memerah membuat semuanya terkekeh ketawa, razka berada di fase malu ahh ia dipermalukan di depan keluarga nya

"Ahh gapapa razka, yang mencium kamu kan pacar kamu" raka menarik tangan razka kedalam pelukan nya lalu mengusap lembut kepala nya

"Pa udah dong stop please" selepas itu aku pergi meninggalkan ruang tamu

Tok tok tok

Mendengar ketukan itu aku membalikkan tubuh ku lagi yang mau kedapur menuju ruang tamu dan aku membukakan pintu untuk orang tersebut

"Bener ini dengan rumah raka?" Tanya seseorang tersebut sambil memandangi sekeliling rumah yang besar ini

"Bener mbak siapa ya, raka papa saya" tanya ku dengan penuh kebingungan

"Siapa alia" teriak raka dari dalam ruang tamu

Tidak ada jawaban dari ku, ia dan soya lantas menghampiri ku dari ruang tamu menuju pintu luar alangkah terkejut nya itu siapa ketika seseorang itu menatap raka!

Ya dia adalah glenca ibu kandung dari razka yang tega menganiaya anak nya sampai memperlakukan anak nya secara tidak manusiawi, dia datang bukan gembel melainkan masih seperti wanita karir

"Mau ngapain kamu kesini" ujar raka dengan suara dingin nya

"Mas aku mau ketemu anak ku razka" ujar glenca memohon tangan nya pada raka

Merasa tangan nya dipegang lantas ia melepaskan dengan kuat "anak kamu bilang! Anak?! Ibu macam apa kamu memperlakukan anak saya tidak manusiawi ibu macam apa yang tega menggoreskan perut anak nya dengan pisau! Memukul?! Menendang!? Masih pantas kah kamu disebut ibu hahaha jangan mimpi?!"

Ia tak memikirkan itu dan ia kembali memohon"Tapi mas aku tidak sengaja waktu itu izinkan aku untuk ketemu razka aku ibu kandung nya"

"Haha jangan kamu sebutkan kamu ibu nya razka depan saya, gara gara kamu dia mengalami depresi berat!! Keterbatasan mental, dan kamu juga membuat anak saya sakit mental kamu tau itu!"

Razka dan sean begitu kepo ada yang ribut ribut keluar lalu sean membantu razka untuk berdiri dan mereka berjalan bersama sama menuju pintu luar

"Razka kamu masih ingat mama kan" tanya glenca sambil memegangi tangan razka

Razka hanya diam saja terkejut nya razka melepaskan tangan ibu nya dan berjarak lebih jauh dari ibu nya dia memundurkan badan nya seperti orang ketakutan dan menatap ibu nya seperti mau melakukan hal beberapa tahun yang lalu

"lihat razka yang tidak pantes kamu sebut anak tidak mau bertemu dengan kamu bahkan tidak memeluk kamu, itu karena kamu tidak ada ikatan bersama nya sejak lahir dia dikasih susu formalin bukan air susu ibu itu yang membuat razka merasa asing pada kamu"

"Aku tidak mu kalah aku akan ambil hak asuh razka, razka mau aku bawa ke australia aku mau hak asuh razka jatuh kepadaku"

"Kamu bilang hak asuh? Hak asuh? Kamu tidak ada pengalaman buat ngasuh anak kamu tidak akan bisa buat mengasuh anak, kamu bawa ke pengadilan gak akan menang razka sudah 16 tahun hidup bersama saya"

"Kalau begitu tinggalkan keluarga kamu mari kita mengulangi masa lalu kayak dulu"

Mereka semua melotot mendengarkan pelunturan glenca termasuk soya

"Jangan mimpi saya bisa rujuk sama kamu, saya sudah menemukan kebahagiaan saya disini bersama keluarga baru saya kamu kesini hanya mempermalukan diri"

"Aku akan bawa razka ke Amerika untuk aku nikahi dengan anak Ceo disana razka tidak akan bisa pulang ke indonesia"

"Apa kamu bilang jodohkan sial kamu telat razka sudah duluan saya jodohkan dengan anak saya bersama alia saudara tiri nya" raka menunjuk pada alia

Lantas mereka semua melotot termasuk sean dan razka juga mendengar perkataan raka

"Bener kan alia" tanya raka

Merasa deg deg an disini walaupun. Disuruh pura pura tetapi aku tetap deg deg an dan akhirnya aku menganguk

"Kamu itu udah kalah lihat mereka itu sangat dekat tidak akan bisa dipisahkan mending kamu pergi dari sini sebelum satpam yang mengusir kamu"

"Suatu saat nanti razka akan menjadi milik ku dan aku tidak akan pernah mempertemukan kalian dengan razka lagi"

"coba saja kamu pergi ke sini dengan visa mahal dan pulang dengan tangan kosong"

Merasa sakit hati mendengar hantaran kata itu lantas dia keluar menuju gerbang dan akhirnya dia pergi dari sini mereka semua langsung masuk kedalam dan duduk kembali di sofa

"Pa pa maksud papa di jodohkan tadi itu apa" tanya sean dengan kaki nya diangkat keatas sofa

"Itukan cuman pura pura biar razka ga diambil hak asuh nya pada glenca"

"Tapi kalau mereka beneran jadian gimana pa kalau beneran pacaran mereka gimana" tanya nya

"Ya bagus dong jalani aja sampai mereka menikah" ucap raka

"Papa bang aku udah cape tolong jangan bahas ini lagi" lirih ku dengan sangat pasrah

"Ya mangka nya jadian biar ga di ledek mulu tolol" sean menyentil kepala ku

"Anjing lo sean" kesel ku

"Ga tau ah razka mau gua jodohin dengan adek teman gua dia kalem baik ga kek lu" sean memeluk leher razka

"Jodohin aja sana, gua juga udah punya pacar kali"

"ALIA!!! KAMU PUNYA PACAR" teriak soya dan raka secara barengan

"punya lah punya lah punya lah punyalah masa engga"

"Ninja kamu-

"Ga ada aku punya pacar" pasrah ku
lalu berjalan menuju kamar ku

"Kalau kamu punya perasaan sama alia ungkapin saja ya, soal nya takut ke ambil yang lain" ujar soya menepuk nepuk bahu razka

Mereka disana terkekeh ketawa mendengar pelunturan yang keluar dari mulut soya.

.
Tbc

ATTHARAZKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang