37. Ketahuan Bolos

66 7 0
                                    

Jakarta
Di hari yang sama cuman beda part.

Jam telah menunjukkan pukul 9 malam tetapi mataku sudah mau redup tetapi ku tahan karena makanan ini semua, aku merebahkan diri pada kasurnya razka sedangkan anak itu entah ngapain di toilet yang terdengar hanya suara batuk nya

Tapi ini udah 25 menit tetapi ia belum juga keluar keluar dan batuk itu semakin keras bunyi nya aku pikir dia kesedak tetapi kok kek gitu banget suara nya lantas aku mengetuk pintu toilet nya

"Razka kamu kenapa, kamu batuk batuk dari tadi" sahutku dengan nada yan cukup kencang

"Razka yuhuu kamu gak kenapa kenapa kan"

Aku tau dia akan diam dan aku melanjutkan makan ku walaupun sedikit panik sih dengan razka sedangkan sean sama kak sella udah tidur duluan

Stt mereka beda kamar ya

Pintu kamar mandi terbuka menampilkan seorang cowo dan itu razka kenapa kek berbeda ya dia begitu lemas, aku menghampiri nya dan anak itu hampir jatuh lalu aku menahan nya

"Raz kamu kenapa" ujarku seraya memegangi tubuh nya

Tidak ada jawaban lagi aku menghela nafas lalu membawa nya menuju ranjang kasur dan menidurkan disana, aku mengecek suhu tubuh benar saja suhu tubuh nya 39,5 derajat lalu aku menaro tangan ku atas dahi nya

Panas

"Kamu demam raz, kenapa kamu ga bilang" ujarku seraya mengusap ngusap dahi nya

Anak itu hanya diam dan menatapku, huh aku butuh jawaban tetapi aku juga gatega maksa dia dalam kondisi seperti ini

"Ke dokter ya"

Anak itu menggelengkan kepala nya dan tangan nya membentuk huruf X

"Kenapa? demam kamu itu tinggi loh, mending di periksa biar dikasih obat juga"

Dia menggeleng lagi

"Yaudah aku buatin kamu bubur biar bisa minum obat kebetulan di kotak p3k ada obat demam"

Tidak usah merepotkan

"Gak papa habis itu tidur"

Aku keluar dari kamar nya lalu beralih ke dapur di lantai 2 dan dikarenakan ini sudah setengah sepuluh aku mengambil remote buat nutupin tirai kebetulan juga lagi males banget untuk turun

Kali ini aku akan buat bubur putih aja beserta air jahe aku tau razka tidak suka itu tetapi aku akan tetap memaksa nya untuk meminum itu biar imun nya itu kuat

Beberapa menit aku memasak dan sekarang sudah selesai lalu aku beralih membuat minuman jahe dan mengambil nampan meletakkan obat demam beserta air putih dan juga jahe termasuk bubur, lalu aku membawa nya menuju kamar razka

"Ayo duduk" aku membantu nya

Aku kembali meletakkan tangan ku pada dahi nya "masih panas juga, ayo makan aku suapin"

Dia mengangguk lalu aku mengambil bubur sesendok lalu meniup nya agar cepat dingin lalu menyuapi bubur itu pada razka

"Bubur ini harus habis kamu kalau makan jangan dikit dikit" sahut ku

"Mau minum ya" aku mengambil gelas yang berisikan campuran jahe tadi

Dia tidak tahu apakah didalam nya ada jahe mungkin dia mengira itu teh panas dan lantas dia meminum nya

Aku menunggu reaksi nya benar saja ketika dia minum dahi nya berkerut dan meraba rasa itu pada lidah nya

Ini minuman jahe

ATTHARAZKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang