tidak kusangka aku terbangun pada jam 2 siang, aku mengantuk sekali laptop ku dari tadi hidup, dengan terpaksa aku membuka tirai kamar ku yang aku tutup saat nonton film horror tadi, mematikan lampu kamarku dan membawa piring bekas makan ku tadi kebawah
"Alia, kamu baru bangun tidur?" Tanya soya yang baru memasuki rumah disusul oleh Sean dan raka
"Iya nih mah, ketiduran" aku berjalan meletoi letoi diatas tangga menuju kebawah dikarenakan mataku sangat mengantuk!
"Razka mana alia, udah pulang kan sama siapa dia pulang?" Ujar raka berjalan menuju meja makan
"Udah kok didalam kamar tadi dia diantar glenca dan suami nya, katanya dia mau ketemu mama papa" aku duduk di meja makan lalu mengambil segelas air jeruk dingin, ah menyegarkan
"Mau ketemu ada urusan apa"
Aku meneguk habis minuman ku "gatau, oh iya razka tadi habis cuci darah, dan tadi mbak hina pamit sama aku mau kerumah sakit menemui dokter ricky"
"Trus sekarang gimana kondisi razka?"
"Baik baik aja kok tadi lagi tidur, oh iya bang sean gimana kondisi Lo baikan kan?"
"Ya" singkat Sean membuatku kesal, lebih baik aku tidak bertanya
"Mah pah masa razka ga pandai makna obat secara langsung haha, harus ditumbuk Dulu" kekeh ku memakan donat yang dibelikan papa tadi
"Razka emang gitu dari kecil emang gabisa menelan obat harus ditumbuk baru dia mau minum itupun kesal banget Dianya kalau obat nya pahit" timpal raka
"Pah ceritain dong masa kecilnya razka aku penasaran, dengan razka yang dingin itu"
"Ini papa gatau semuanya ya, soalnya papa sibuk banget saat razka masih kecil, ga deket sama razka, razka itu sebenarnya mempunyai sisi yang lucu tetapi dia tutupi, kamu mau tau ga Alia kelemahan razka?"
aku mendekat ke raka "apa tuh pah"
"Razka itu orang nya gelian coba kamu colek dikit aja pinggang nya pasti dia langsung marah, trus razka juga takut sama kegelapan"
mendengar yang dikatakan papa aku sangat terkekeh ketawa, dibalik sikap nya yang seperti itu ternyata ada sisi lainnya, ide baru muncul dikepala ku
"Trus razka itu sebenarnya kalau minum obat sama teh karena dia gasuka pahit, razka pendiam gitu tapi nyenangin loh alia, dan biasanya kalau dia lagi malu biasanya tangan nya itu keringatan dan apa itu bahasa nya anak muda salting gitu nah razka sering menutupi nya padahal aslinya ya gitu salah tingkah"
"Sumpah pah papa ngungkapin kepribadian razka bikin aku sakit perut nahan ketawa, aku ga nyangaka loh pah razka sikap nya begitu"
"Tapi kamu jangan beritahu razka, kalau papa yang ucapin ini semua, yang ada dia marah loh"
Aku menahan ketawa ku "oh oke oke sip"
"Mah pah Sean keatas dulu" ucap Sean berdiri dari tempat duduk nya
"Yaudah sean kamu istirahat aja"
Sean mengangguk lalu ia membawa obatnya dan berjalan menuju tangga lalu memasuki kamarnya, berbaring seraya memandangi langit langit kamar
"Bang Sean kalau sakit jadi pendiam gitu ya mah" ujarku mengambil topoki dengan sumpit
"Iya gak meresahkan ya al"
Fiks mama sama aku satu sefrekuensi Dimata mama Sean juga ikut meresahkan HAHA
****
Saat mau memejamkan matanya ternyata handphone Sean berbunyi notifikasi pesan dari WhatsApp, lantas ia meraih nya dan membuka hp nya
KAMU SEDANG MEMBACA
ATTHARAZKA
Teen Fiction❝ aku bisu, aku cacat, aku penyakitan ❞ Seorang cowo berkebutuhan khusus dengan hidup yang penuh teka teki Attharazka deandra seorang cowo bisu berkebutuhan khusus yang disiksa ibu kandung nya sejak kecil, di tinggal orang tua nya demi pekerjaan, co...