Happy reading.....
Perlu waktu beberapa saat sampai aku bisa memahami apa yang dikatakan pria blasteran satu ini. Apakah kami ingin ditipu disini? Sungguh, logika ku seakan berhenti berfikir.
"Wah... Ganteng ganteng tapi gak waras, gue tahu lo lagi berduka kehilangan Dewi, tapi gak usah ngelantur juga lah. Nih, rumah segede gaban ini harus lo warisin, lo urus baek baek yee, Bismillah tarik nafas.... buang, oke?" Zani akhirnya bersuara. Memerintahkan Tyrion mengambil nafas baik baik dengan gerakan tangannya. Sedangkan Tyrion hanya menatapnya tanpa ekspresi lebih.
"Aku sama Dewi bukan manusia murni kayak lo, termasuk lo Sybil lukela lorenza!"
Zani baru ingin bersuara tapi pria yang belum ku ketahui namanya itu lebih dulu berucap.
"Aku bukan murni berasal dari Bumi ini, darah kami berbeda, dunia kami berbeda, sistem alam kami berbeda. Kami hanya terdampar kesini, dan sulit untuk bisa kembali tanpa bantuan Gadis ramalan, sedangkan Dewi dia kembali dikirim jauh ke dunia ramalan itu," Dia menunjuk peta besar dihadapannya lalu menatap kami. Bahkan dia menjelaskan dengan bahasa baku sekarang.
"Aku harus bisa menemukan Dewi kembali. Jika tidak aku tidak akan bisa kembali ke dunia ku. Dewi dulu manusia biasa, tapi sekarang darahku mengalir ditubuhnya. Dia tidak akan bisa bertahan hidup cukup lama jika aku tidak berada di dekatnya. Karena itu, aku harus bisa menemukannya." Ada raut khawatir saat dia mengatakan hal itu.
"Dan kamu... Sybil, kamu gadis keturunan Yunani, cucu dari orang yang pernah berhasil menembus dunia ramalan dan juga dunia kami. Kamu cucu generasi terakhir satu satunya harapan kami untuk bisa kembali kesana.Kamu cucu satu satunya yang berhasil bertahan hidup, juga berhasil kutemukan. Kumohon... jangan hancurkan harapan ku satu satunya untuk bisa bersama Dewi." Diakhir kalimatnya pria itu berlutut dengan pandangan menunduk di hadapanku, aku sampai mundur selangkah karena merasa tidak enak.
Kenyataan macam apa yang kutemukan hari ini. Firasat ku tadi benar, ada suatu masalah besar yang melibatkan ku disana. Dibalik semangat ku untuk membantu Dewi hanya untuk balas budi, ternyata ada sebuah tujuan lain yang menjadi tugasku.
Aku akhirnya kembali mengingat jika dulu Ayah pernah menceritakan masa lalu seluk beluk keluarganya. Menceritakan sebuah keajaiban yang pernah dialami nenek buyutnya dulu tentang apa yang tadi pria itu katakan. Beliau juga sempat mengatakan jika kemungkinan besar aku akan mengalami hal itu juga, karena aku punya banyak kesamaan dengan nenek buyut yang pernah datang ke dunia lain.
Ayah pernah bilang, "Sysy, setiap apa yang terjadi di masa lalu, pasti akan berdampak dengan nasibmu di masa depan. Sampai sampai setiap Takdir menyamar menjadi sebuah kebetulan. Banyak manusia tidak sadar akan hal itu, tidak semuanya, tapi ada beberapa yang memahami." Saat itu kami tengah berkumpul di taman belakang rumahku di Yunani. Usai ku saat itu masih terlalu dini untuk memahami apa yang Ayah katakan.
Namun sekarang aku akhirnya mengerti ketika semua itu sudah kualami. Tapi apa akan secepat ini aku mengalami semuanya? Mengalami pengalaman unik yang pernah terjadi di masa lalu keluargaku.
Memegang resiko tinggi untuk menyelamatkan seseorang? Tunggu, bukan seseorang tapi menyelamatkan dunia orang lain. Ada sebuah percintaan dunia lain yang aku harus ikut andil di dalamnya.
Ada sebuah harapan besar yang harus kuemban.
"Be-berdiri. Gak baik lo berlutut kayak gitu didepan gue, lo lebih tua dari gue." Aku memintanya berdiri tapi ia lebih memilih menundukkan wajahnya lebih dalam.
"Iyya, ya udah. Gue, gue bakal bantu lo tapi gue harus kasih tahu bokap gue, dia mungkin tahu sesuatu juga tentang ini. Apalagi ini udah mau malem gue harus pulang, bokap gue pasti udah ada dirumah sekarang." Aku mencoba membujuknya, hal yang kukatakan mungkin sudah menjadi keputusan baik, yah setidaknya dengan izin Ayah nanti.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐏𝐄𝐏𝐑𝐎𝐌𝐄𝐍𝐎
Fantasy𝐊𝐢𝐬𝐚𝐡 𝐬𝐢𝐧𝐠𝐤𝐚𝐭 𝐛𝐞𝐫𝐧𝐚𝐦𝐚 𝐓𝐚𝐤𝐝𝐢𝐫 * * * Membantu menemukan penyebab dibalik ditemukannya Dewi dalam keadaan mengenaskan membawaku pada sebuah pengalaman panjang. Awalnya semua biasa saja, kami datang mengucapkan bela sungkawa ke...