Karena hari sudah cukup larut, Tyrion meminta kami untuk bermalam sehari dirumah nenek. Sedangkan ia akan mempersiapkan segala keperluan yang dibutuhkan.
Kuusahakan agar bisa tidur dengan cukup karena pasti besok akan menjadi hari yang panjang. Tapi buku yang tadi diberikan kakek menarik perhatianku lagi.
Kuambil buku itu lalu bersandar di sandaran ranjang, menarik selimut hingga paha, lalu mulai membaca buku.
Tidak ada sesuatu yang cukup spesial. Buku ini hanya menjelaskan bagaimana seluk beluk Negeri Euthoria itu. Dunia itu benar benar sangat berbeda.
Ada banyak perbedaan fisik, budaya, tata krama, dan keadaan dunia mereka.
Tunggu sebentar. Ada hal ganjal disini.
Jika memang Euthoria itu adalah sebuah dunia ramalan yang diciptakan oleh kakaknya Tyrion, Tyrion saja belum pernah kesana, nenek buyutku juga hanya pergi ke Caerhayes lalu terlempar kembali kemari saat perang pemberontakan, lalu siapa yang menulis dengan detail seluk beluk Euthoria?
Euthoria hanya sebuah dunia ramalan, tak akan ada ramalan yang menjelaskan sebuah dunia sedetail orang yang pernah datang kesana.
Bisa kupastikan jika Euthoria terbentuk setelah pemberontakan itu terjadi. Kecil kemungkinan nenek buyutku itu pernah datang kesana.
Aku harus menanyakannya pada nenek ataupun kakek.
Aku bergerak cepat keluar kamar. Meninggalkan Zani yang sudah tertidur lelap. Mendatangi kamar nenek yang bersebelahan dengan kamarku.
"Sepertinya memang sudah waktunya mereka akan bertemu kembali. Huft... bertahun-tahun kita coba menyembunyikan dia, tapi ikatan takdir selalu saja membawa mereka untuk bertemu."
"Lalu bagaimana dengan Zico? Dia juga harus ikut dengan Sybil, mereka tidak boleh terpisah."
"Dia akan sampai sebentar lagi."
Langkahku terhenti, gagang pintu sudah kupegang, tapi mendengar percakapan Ayah juga nenek di dalam sana.
Siapa yang akan bertemu kembali? Apa aku? Aku yang disembunyikan oleh mereka, begitu?
Hanya dalam waktu beberapa hari aku selalu dikejutkan dengan sebuah kejutan, banyak rahasia yang seiring waktu selalu terungkap. Dan semua itu selalu butuh penjelasan lebih.
Bel rumah berbunyi nyaring. Aku menoleh, berjalan ke pinggir koridor lantai dua depan kamar, lalu menatap pintu rumah dibawah sana.
Apa itu Kak Zico?
Aku bergerak bersembunyi dibalik pilar besar yang agak jauh dari tangga menuju kebawah.
Ayah keluar mengendap dari dalam kamar, berjalan kebawah menuju pintu utama rumah, lalu membukanya.
Ternyata benar yang datang itu kakak. Kakak pasti terburu buru datang kemari padahal dia tengah sibuk bekerja sebagai dokter di Korea Selatan.
"Sysy dimana sekarang?"
Raut khawatir kakak membuatku merasa bersalah, aku bahkan tidak meminta izinnya sebelum pergi. Pastinya kakak juga mengetahui sesuatu.
Bahkan tadi nenek bilang kakak harus ikut denganku. Aku senang sebenarnya jika ada kakak. Tapi apa tidak akan mengganggu pekerjaannya? Apa itu tidak akan membahayakannya.
"Dia tidur dikamar atas sama Zani."
Ayah menuntun kakak naik keatas. Oh tidak, Ayah pasti akan memeriksa ke kamarku.
Aku berlari cepat tanpa menimbulkan suara kembali menuju kamarku. Mematikan lampu tidur dan memasang selimut lalu mencoba berpura-pura tidur.
Semoga saja kakak yang tingkat kepekaannya melebihi batas rata rata itu tidak menyadarinya. Tuhan, nafasku terasa memburu karena berlari.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐏𝐄𝐏𝐑𝐎𝐌𝐄𝐍𝐎
Fantasy𝐊𝐢𝐬𝐚𝐡 𝐬𝐢𝐧𝐠𝐤𝐚𝐭 𝐛𝐞𝐫𝐧𝐚𝐦𝐚 𝐓𝐚𝐤𝐝𝐢𝐫 * * * Membantu menemukan penyebab dibalik ditemukannya Dewi dalam keadaan mengenaskan membawaku pada sebuah pengalaman panjang. Awalnya semua biasa saja, kami datang mengucapkan bela sungkawa ke...