tzuyu yang berubah

922 171 61
                                    

Besok paginya, Tzuyu bersiap-siap akan ke sekolah. Seminggu tanpa Taehyung bukanlah sesuatu yang menyenangkan bagi gadis itu, Tzuyu memang masih kuliah seperti biasanya. Tapi ponselnya ditahan oleh Naeun dan Sana.

Pernah juga Tzuyu hendak meminjam ponsel supir untuk meminta bantuan kepada siapa saja, tetapi mendadak semua orang tidak ada yang berani meminjamkan Tzuyu ponsel. Taehyung juga tak kunjung menghubunginya. Hanya sesekali mama dan papa yang telepon, menanyakan kabarnya. Tzuyu juga tetap tidak bisa mengadu karena Naeun terus mengawasinya sampai selesai bicara.

Setiap Tzuyu dihubungi mama, Tzuyu akan menangis karena merindukan sang mama. Ingin mengadukan perlakuan tidak adil serta kekasaran yang selalu dia terima. Bahkan Tzuyu hanya boleh makan dua kali sehari dan itupun selalu makanan sisa mereka atau telur goreng dan nasi panas saja. Tzuyu tidak boleh mengambil apapun dari kulkas atau gudang makanan.

Dia hanya boleh menyentuh itu saat dia disuruh memasak. Semenjak dilarang ini itu pula, Tzuyu menjadi kurang sehat. Baru 4 hari tanpa orangtuanya saja, bobot Tzuyu turun 3 kg. Karena dia juga kurang istirahat dan terlalu banyak bekerja.  Paling cepat diperbolehkan tidur setengah 12 malam, pernah juga Tzuyu disuruh bersih-bersih sampai jam 2 pagi.

Tzuyu pernah mencuri satu kue dari kulkas yang ia makan selepas selesai bekerja tengah malam, itupun karena dia sangat ingin karena ada topping buah-buahan diatasnya. Dan anehnya Naeun tahu, membuat porsi makan Tzuyu besoknya hanya boleh satu kali makan saja. Semenjak itu, Tzuyu tidak lagi berani mengambil makanan dari kulkas tanpa Naeun suruh.

Setiap pulang kuliah,  supir Naeun sudah menunggunya di depan ruangan kelas Tzuyu. Tzuyu hanya menurut tanpa banyak protes apapun lagi. Mencoba menjalani segalanya dengan ikhlas. Semoga seminggu lagi Tzuyu tetap ditemukan dalam keadaan hidup.

***

“Bibi bantu ya, non. Kalau tuan Taehyung tahu tuan akan marah.”

Tzuyu yang sedang menyapu pekarangan di tengah teriknya matahari diam. Wajahnya yang putih semakin pucat, keringatnya bukan panas karena sinar matahari, tetapi keringat dingin karena demam dan dijemur dipanasan sejak pulang kuliah.

“Tidak usah, bi. Kak Taehyung tidak akan marah. Toh dia tidak tahu. Kalau boleh, Tzuyu minta minum saja.”

“Bibi ambilkan teh manis hangat ya, non. Nona demam, biar panasnya bisa turun. Sekalian biar nona Tzuyu kenyang.”

“Tante Naeun bilang, Tzuyu tidak boleh minum apapun kecuali air mineral. Nanti jatah makan malam Tzuyu tidak diberi lagi.” Tzuyu mengucapkannya dengan begitu lugu.

ART itu mengamati Tzuyu. Suara gadis polos itu begitu sederhana dan diucapkan dengan kerelaan hati. Tapi semua orang yang mendengarnya merasakan pilu yang mendalam. Karena hanya para ART, supir dan yang lainnya yang tahu jelas apa yang Tzuyu alami saat ditinggal sendirian dengan sepupu dan tante angkatnya ini.

Seperti... Bagaimana seseorang bisa begitu berkuasa di rumahmu, mengatur segalanya dan kau tidak lebih dijadikan seorang pembantu. ART bahkan makan 3 kali sehari dengan dimasakkan lauk-pauk yang enak, boleh minum dan makan apa saja di gudang penyimpanan. Sedangkan tuan rumahnya tidak bisa sebebas itu.

“Bibi... Boleh tidak Tzuyu titip obat anti mual di apotek?” celetuk Tzuyu tiba-tiba.

“Buat apa, non?”

“Beberapa hari ini, setiap pagi Tzuyu mual terus. Sepertinya masuk angin. Sekalian balsem dan minyak angin ya, bi.”

“Itu saja, non?”

Tzuyu mengangguk. Diam-diam ada yang ingin dia utarakan juga. Tapi Tzuyu benar-benar takut.

“Bibi...”

༄ᵗᵃᵉᵗᶻᵘ; 𝗘𝗹𝗲𝘂𝘁𝗵𝗲𝗿𝗼𝗺𝗮𝗻𝗶𝗮🔐Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang