the angry.

1.2K 158 164
                                    

Tzuyu mengeratkan cardigan berwarna gading ke tubuhnya. Malam semakin larut dan dingin. Tapi dia masih belum selesai juga melakukan semua pekerjaan ini, gadis itu masih sibuk merapikan 500 tanaman kaktus milik Somi. Tadi setelah Taehyung pergi, ada truck tanaman yang datang karena Somi yang memesan ini semua. Dan siang itu Somi tidak memerintahkan agar tanamannya diatur, dia malah memerintah disaat jam 9 malam saat Tzuyu baru mau makan malam.

Lagi dan lagi Somi memang menjalankan semua rencana jahatnya, membunuh Tzuyu perlahan namun pasti.

Taehyung juga belum pulang. Jadi pria itu tidak tahu kalau Tzuyu masih di taman belakang, kedinginan dan kelelahan. Belum lagi kelaparan. Somi bukan saja menyiksa Tzuyu, wanita iblis itu bahkan menyiksa calon bayi tunangannya. Jelas saja! Somi tidak akan membiarkan bayi itu tumbuh sehat dan lahir begitu saja. Bayi itu adalah hasil pengkhianatan tunangannya dan pembantu Taehyung.

Lagi pula, kalau pun Taehyung pulang apakah ada yang berubah? Tzuyu bisa tidur atau makan malam begitu? Ah... jangan itu dulu. Apakah Tzuyu bisa masuk ke rumah? Belum tentu. Tadi siang saja, Tzuyu sudah melihat segalanya. Dan tidak ada harapan. Taehyung malah memperparah keadaan.

Somi hamil juga. Anak Taehyung. Dan bukannya menyanggah, Taehyung hanya diam lalu memeluk Somi dengan hangat. Semuanya sudah jelas sekali. Tidak akan ada ruang untuk Tzuyu dan calon bayinya. Seluruhnya sudah dikuasai oleh Somi. Tzuyu terlalu bodoh di saat itu, tapi Taehyung juga sangat kejam, kan?

Oh iya, tadi... Sana juga sudah datang dan memberikan Tzuyu sekotak bubur ayam. Tapi saat Tzuyu membukanya, bubur itu sudah basi dan sangat berair, kotaknya masih disana, dibangku taman. Tzuyu yang sudah berharap lebih harus menahan segalanya saat tiba-tiba Sana tertawa sambil memegang ponselnya. Sana merekam Tzuyu yang diam saat memandangi penuh kekecewaan bubur basi itu. Sangat menghibur hati Sana.

Bayangkan orang yang sangat lapar diperlakukan begitu?

"Apa yang kau lakukan malam-malam begini disini?"

Suara bariton itu mengagetkan Tzuyu.

Dan saat tubuhnya berbalik, dada pria jangkung itu tepat di depan wajahnya membuat Tzuyu harus mundur dua langkah agar bisa melihat siapa yang ada dihadapannya.

Tzuyu diam saja saat mata mereka bertemu. Tzuyu tidak ingin memulai pembicaraan apapun. Gadis itu kembali bekerja. Mengambil pot yang satu dan hendak mengaturnya ke kaktus yang sama jenisnya.

Taehyung yang memang tidak suka diabaikan menarik lengan Tzuyu kencang membuat gadis itu sedikit terseret ke arahnya.

"Sakit..." lirih Tzuyu dengan mata yang berkaca-kaca. Gadis itu berusaha melepaskan tangan Taehyung. Tapi Taehyung jauh lebih kuat membuat Tzuyu meringis. Belum lagi saat melihat Taehyung begini, kesedihan semakin menjadi. Pria ini tidak akan pernah bisa menggendong anaknya. Karena dia sudah mempunyai anak lain dari wanita yang sangat dia cintai.

"Aku tidak suka berkata dua kali."

"Memangnya tuan tidak bisa lihat apa? Sudah lepaskan aku... Aku ingin segera menyelesaikan ini." Tzuyu berontak lagi dan pegangan Taehyung mengendur sampai ke telapak tangan Tzuyu.

Taehyung bisa merasakan telapak tangan pucat itu sedingin es. Siapa yang tidak kedinginan dari jam 9 sampai jam setengah 11 masih diluar begini?

Melihat Tzuyu terus-menerus menunduk membuat wajah Taehyung berubah. Belum lagi air matanya yang tak berhenti berurai. Gadis ini tidak pernah tidak menangis.

"Sedang apa kau disini?"

Nada suara yang melembut itu membuat Tzuyu mendongak terlalu terkejut. Sisa air mata disudut matanya membuat wajah Taehyung semakin asing di mata Tzuyu. Dan yang lebih mengejutkan lagi, tangan besar yang kokoh itu menangkup sebelah pipinya yang dingin.

༄ᵗᵃᵉᵗᶻᵘ; 𝗘𝗹𝗲𝘂𝘁𝗵𝗲𝗿𝗼𝗺𝗮𝗻𝗶𝗮🔐Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang