Who r u?

891 129 92
                                    

Beberapa hari setelah kembalinya Tzuyu ke apartemen Taehyung, wanita itu benar-benar dimanja oleh Taehyung.

Apa saja yang diinginkan pasti langsung terkabul detik itu juga. Bagaimanapun manja dan randomnya Tzuyu, pria Kim selalu memakluminya. Taehyung menjelma menjadi calon ayah yang siaga dan benar-benar siap menanggung tugas mulia itu.

Pagi ke kantor dan sore kembali ke apartemen, bersama Tzuyu menghabiskan waktu sampai hari besok kembali berulang. Malam mereka bisa menonton TV, bermanja-manja dan terkadang bahkan memadu kasih dengan lembut tentunya tanpa menggangu sang adik bayi. Meskipun sudah hamil lumayan besar, Taehyung tetap tidak bisa mengontrol dirinya untuk tidak menyentuh Tzuyu.

Somi? Wanita itu masih berdiam diri di rumah dan sakit, tentu saja. Gips nya yang di leher sudah dilepas, tapi tidak di kaki dan tangannya. Setiap dia menghubungi Taehyung, pria itu me-reject dan mengancam Somi.

"Kak Somi menelepon lagi, kakak tidak angkat?" Tzuyu yang baru dari kamar mengambil salep strechmark hendak duduk disebelah pria itu sebelum tangan Taehyung meraihnya untuk duduk di pangkuan pria itu.

Tangan Taehyung yang besar mengelus perutnya Tzuyu dari belakang dan mencium tengkuk adiknya yang semakin cantik.

"Jangan pedulikan dia!" ujar Taehyung sambil mengecup pipi Tzuyu.

"Bagaimana kalau bayi kita perempuan. Kakak tidak takut dia akan mendapatkan hal yang serupa seperti yang kakak lakukan pada Kak Somi?"

"Jangan bicara begitu! Lagian aku yakin bayi kita laki-laki."

Bibir Tzuyu mengerucut sembari menggenggam tangan Taehyung yang masih mengelus lembut perutnya.

"Kalau perempuan, kakak akan kecewa?"

"Mana mungkin! Aku tidak akan pernah membenci bayiku yang lahir dari rahimmu. Kenapa aku harus kecewa?"

"Lalu, bagaimana kalau perlakuan kakak ini akan dibalaskan pada putri kakak?"

Taehyung menahan emosinya yang menyerang tiba-tiba. Kenapa calon istrinya ini suka sekali berandai-andai? Dia akan ngambek sendiri karena pertanyaannya. Taehyung sering mendapatkan pertanyaan menjebak ini semenjak dia mengetahui Tzuyu hamil. Wanita satu ini pasti mengikuti moodnya itu lagi.

"Tidak akan ada yang bisa melukai anak-anakku, aku akan menghajar siapapun yang menyakiti mereka sampai mati."

"Kakak kan sudah tua kalau nanti anak kita jatuh cinta."

Tuh kan, hormon bodoh itu lagi!

Taehyung membuang nafas kasar.
"Kalau kau sudah melahirkan dan ternyata anak kita laki-laki, kita akan melakukan bedah penutupan rahim. Aku akan mendidiknya dengan baik. Tidak perlu lagi melahirkan anak perempuan agar tidak disakiti."

Tzuyu cemberut. Entah kenapa wanita itu diserang sedih yang mendalam setelah mendengarnya. Dilepaskannya tangan Taehyung kasar dan hendak masuk ke kamar, merajuk. Taehyung yang melihat itu menggaruk rambutnya kasar karena frustasi.

Apa wanita hamil semenyebalkan ini? Tzuyu memang menyebalkan. Tapi saat hamil, Taehyung merasa Tzuyu tiga kali menyebalkan dari biasanya. Suka bertanya aneh, dan merajuk tidak jelas karena masalah yang dia timbulkan sendiri.

"Sayang..." Taehyung berdiri hendak menghampiri Tzuyu yang mengamuk. Dia hanya tidak ingin bayinya berdampak jika ibunya sering terserang stress begini.

Saat memasuki kamar, Taehyung melihat Tzuyu berdiri di dekat balkon luar sambil memandangi jalanan yang ramai. Udara terasa dingin karena musim dingin dan ini malam hari.

"Hey..." mereka bertatapan dan benar dugaannya, Tzuyu malah menangis tidak jelas. Mood swing yang benar membuat Taehyung seperti orang bodoh.

"Jangan menangis. Kakak tidak suka melihatmu menangis, sayang." diusapnya air mata Tzuyu dengan jemarinya.

༄ᵗᵃᵉᵗᶻᵘ; 𝗘𝗹𝗲𝘂𝘁𝗵𝗲𝗿𝗼𝗺𝗮𝗻𝗶𝗮🔐Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang