pangeran berkuda putih suruhan mama yoona

890 156 72
                                    

Saat keluar dari kamar, Tzuyu langsung berhadapan dengan Tante Naeun dan Sana. Gadis itu sudah tahu dia akan dalam bahaya karena sudah lari ke kamar sejak memasak sarapan dan selesai sarapan.

Tzuyu turun karena dia sangat haus. Lelah menangis berjam-jam.

“Sudah bangun ya, ratu drama?” Naeun menyambutnya dengan tangan terlipat di depan dada dan berjalan ke hadapan Tzuyu.

“Tante... Tzuyu...”

PLAKK!!

“DIAM!!”




Tzuyu terkejut bukan main dengan bogem mentah beserta teriakan marah yang diarahkan padanya. Rambutnya kusut masai menutupi wajahnya.

“A-apa salah Tzuyu, tante? Kenapa tante menampar Tzuyu? Hiks...” Tzuyu kembali menangis sambil memegangi pipinya yang panas dan memerah.

“Apa kau berusaha mengadu pada Taehyung? Apa kau memesan makanan semalam dan memakannya di mansion ART?!!!”  mendengar hal itu Tzuyu terkejut bukan main. Wajah marah Naeun memperlihatkan segalanya. Wanita itu tahu apa yang dia lakukan semalaman.

“Berusaha meminta bantuan, huh?!!”  Tzuyu menjerit kesakitan saat rambutnya ditarik dengan kasar tiba-tiba.

“Tzuyu hanya rindu kak Taehyung, tante. Tzuyu bersumpah tidak ada niat memberitahu kakak apapun. Tzuyu bersumpah. Hiks... Jangan sakiti Tzuyu, Tzuyu tidak melakukan apapun.”

“Tzuyu janji tidak akan mengadukan apapun. Tzuyu tidak berani. Tzuyu sungguh tidak akan melakukannya. Kenapa tante memukul Tzuyu?”

Mendengar hal itu, Naeun melepaskan jambakan dari rambut Tzuyu. Dia kembali mengelilingi Tzuyu dengan berkacak pinggang. Tzuyu tampak memegangi kepalanya yang semakin terasa pusing. Sedang Sana hanya menatap hal itu seraya memakaikan pewarna kuku ke jemarinya.

“Sudah lah, ma. Lepaskan saja dia. Nanti Bobby makin susah harus memotong bagian cctv dari rumah ini. Jangan memukulnya, ma. Hukum saja dia pekerjaan rumah yang lebih banyak dan kurangi jatah makannya karena diam-diam makan kue beras di mansion. Dasar bodoh. Dia pikir di mansion tidak ada cctv apa.” Sana tertawa geli, mengingat bagaimana mereka mengecek cctv di mansion ART tadi pagi. Tzuyu pikir akan semudah itu mengelabui Naeun. 

Mendengar omongan Sana barusan, Naeun merasa bahwa hal itu ada benarnya juga. Bobby semalaman sibuk memotong beberapa bagian dari cctv agar tidak ada bukti yang kuat jika nanti-nanti Tzuyu mengadu pada sepupunya yang bodoh itu.


Seraya berjalan layaknya model, Naeun kembali berdiri dihadapan Tzuyu.
“Tidak ada sarapan ataupun makan siang! Kau tidak boleh ke mansion lagi selama mereka semua belum pulang, dan... Hari ini aku mau kau menguras kolam ikan, aku mau semua  airnya kau ganti dan ingat... Tidak boleh menggunakan selang air. Kau harus menampungnya langsung dari keran di taman.”

Mendengar itu Tzuyu langsung membulatkan matanya. Dia tidak bisa menerima hukuman bodoh semacam itu. Tzuyu tidak bisa. Hukuman itu benar-benar tidak manusiawi. Kolam ikan yang dipunya keluarga Kim bukanlah kolam ikan dengan ukuran yang 1 x 2 meter.

Sana saja sampai bersiul karena puas mendengar apa yang Tzuyu dapatkan setelah membuat mamanya marah.

“Tidak... Tidak... Tzuyu tidak bisa, tante.” tatapan Tzuyu memelas.

Naeun tersenyum licik, “Apa aku pernah meminta pendapatmu?”

“Di jam berapa kau akan siap. Disitu kau boleh menikmati hidangan makan malam mu. Jika tidak siap, kakimu tidak boleh menginjak rumah barang setapak pun. Aku tidak peduli kau harus tidur dalam keadaan basah diluar. Karena jalang sepertimu pantas mendapatkannya.”

༄ᵗᵃᵉᵗᶻᵘ; 𝗘𝗹𝗲𝘂𝘁𝗵𝗲𝗿𝗼𝗺𝗮𝗻𝗶𝗮🔐Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang