daun yang jatuh tidak pernah membenci angin

993 151 107
                                    

"Apakah kalian tuli? Bukankah dia bilang dia tidak mau disentuh?"

Kedua pria suruhan Somi itu langsung menoleh ke arah pintu, menatap terkejut siapa yang datang dan sejak kapan pria itu ada disana? Suara itu tenang dengan sorot mata dingin. Dan ketenangan itu tidak bertahan lama sesaat setelah mata Taehyung bertemu dengan tatapan mata Tzuyu yang lemas dan sebentar lagi sepertinya tidak akan sadarkan diri.

Tzuyu terkulai lemas dengan sorot mata menyedihkan yang sayu mencoba meminta tolong padanya. Tzuyu-nya yang hampir di gagahi dua pria serupa monster yang masih setia mengunci tubuhnya yang lemah. Taehyung murka dan suasana di kamar itu berubah menjadi ngeri.

Bug! Bug! Bug!

Dengan kalap Taehyung melayangkan tinju kepada pria yang setengah berjongkok diatas tubuh Tzuyu. Ditariknya leher pria itu dan disikutnya dengan lengannya sampai menimbulkan suara krek dan diikuti teriakan yang kuat, leher pria itu patah. Taehyung langsung mengincar mata pria paruh baya itu, meninjunya kalap sampai keringat mengalir deras di dahinya.

Melihat temannya nyaris meregang nyawa, pria satunya lagi merinding ketakutan dan mencoba menyelamatkan diri, kabur. Tapi Taehyung menyadari hal itu segera menendang belakang paha pria itu, membuatnya jatuh terlungkup. Taehyung langsung menendang kepala itu berkali-kali membuat darah mengucur deras dari dan akhirnya pria itu tidak bergerak sama sekali. Keduanya tidak sadarkan diri, pingsan ataupun mati, Taehyung tidak peduli.

Saat memastikan keduanya tidak berdaya, Taehyung dengan tergesa-gesa naik ke atas tempat tidur melihat keadaan Tzuyu. Dan gadis itu pingsan dengan kondisi yang mengenaskan. Taehyung murka, matanya menatap tajam Tzuyu dengan gigi yang saling menggigit menahan geraman.

"Aku akan membunuhmu Somi. Akan kupastikan kau membayar mahal semua ini!" gumamnya seraya menggendong tubuh Tzuyu membawa gadis itu pergi dari kamar terkutuk ini.

Taehyung membawa gadis itu pergi. Tidak ke kamarnya ataupun ke kamar Tzuyu. Pria itu segera menuju apartemen pribadi Taehyung dan dalam perjalanan dia sudah menghubungi Jimin yang notabenenya adalah seorang dokter.







🥀

"Ada apa dengannya?" ujar Jimin yang datang dengan peluh membasahi keningnya. Dia datang dengan mobil kecepatan tinggi karena takut akan ancaman Taehyung. Taehyung hanya tahu mengancam dan mengancam saja. Jadi daripada menambah masalah baru untuk kehidupannya, Jimin memilih untuk porak-poranda seperti ini.

"Kalau aku tahu aku tidak akan memanggilmu, dokter sialan!" mata itu menatap Jimin tajam sambil memperbaiki selimut yang menutupi tubuh Tzuyu. Atasan Tzuyu yang robek lebar membuat setengah dari dada mulus itu terekspos.

Jimin hanya mengusap dada. Sudah seenaknya berlaku, pria ini bahkan tidak tahu caranya menutup mulut. Untung saja Taehyung adalah sahabatnya sekaligus penyelamatnya dari segala kesulitan keuangan. Jika tidak Jimin pasti sudah menyuntik mati sahabat yang ada di depannya ini.

"Kalau begitu keluarlah. Aku akan memeriksanya."

Taehyung langsung menatap tidak suka.
"Kenapa memangnya kalau aku disini? Apa kau berniat jahat pada Tzuyu? Kau akan melecehkannya, kan?"

Jimin memutar mata, menjengkelkan sekali rasanya berdebat dengan pria ini. Apalagi tentang Tzuyu.
"Aku masih sayang nyawa. Aku masih ingin kawin dengan banyak wanita diluar sana. Tzuyu memang cantik dan menggoda, aku akui. Hanya saja, efek bersentuhan dengannya bukan main. Bukannya mengobati, malah aku yang harus diobati."

Taehyung hanya diam.

"Keluar Taehyung! Kau melanggar kode etik dokter."

Taehyung tetap diam.

༄ᵗᵃᵉᵗᶻᵘ; 𝗘𝗹𝗲𝘂𝘁𝗵𝗲𝗿𝗼𝗺𝗮𝗻𝗶𝗮🔐Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang