Hello, Goodbye

672 132 35
                                    

Panas terik, Tzuyu tidak tahu apa yang ingin dia lakukan saat ini. Dia sibuk melamun di dekat kolam renang sembari memainkan kakinya di air. Sudah sebulan dan Taehyung tidak ada tanda-tanda akan sembuh.

Pria itu kini menempel erat kepada istrinya, Somi. Sebenarnya tidak ada yang salah dengan itu. Tapi, saat wanita hamil melihat ayah dari calon bayinya bermesraan dengan orang lain dihadapannya itu bukanlah hal yang mudah. Mereka berpelukan, berciuman, bergandengan tangan dan menikmati makan malam di tengah romansa sedang Tzuyu hanya bisa mengintip dan merajut asa kapan kiranya Taehyung bisa mengingat dirinya. Apakah itu mungkin? Atau lebih baik, Tzuyu terima saja solusi mama untuk menikah dengan oranglain, karena mau bagaimanapun, anak ini akan membutuhkan ayah nantinya.

Dan sangat tidak menutup kemungkinan bahwa Somi sewaktu-waktu bisa hamil melihat bagaimana romantisnya mereka. Lalu, apa salah anak ini? Tidak ada. Orangtuanya yang bersalah tapi dia akan terkena imbas jika Tzuyu membiarkan bayinya lahir tanpa seorang ayah.

“HEY!!!” Tzuyu terkejut akan teriakan diseberang sana. Taehyung datang dengan seragam lengkap. Tzuyu tidak pernah menduga pria itu akan pulang siang-siang begini dan melihat Tzuyu bersantai di dekat kolam renang.

Tzuyu berdiri dengan ketakutan di kepalanya.

“Apa yang barusan kau lakukan?!!!” Tzuyu mencoba berpikir keras saat Taehyung dengan wajah masam memarahinya.

“A-apa? M-maksud ka-ka... Tuan?” Tzuyu berseru panik, tapi kepalanya menunduk.

“Pembantu jenis apa kau menikmati fasilitas rumah ini dengan begitu tenang, haah? Kau bersantai di siang hari dan memasukkan kaki kotormu ke dalam kolam renang majikanmu? Apa kau tidak tahu malu, atau kau ingin aku pecat?! Sebenarnya kenapa ibuku mempertahankan pembantu pemalas sepertimu?”

Tzuyu terdiam, wajahnya langsung cemberut. Sudahlah dasarnya dia cengeng, ditambah hormon kehamilan dan sekarang dia dimarahi oleh pria ini. Lelaki yang amat dia cintai, lengkap dengan status ayah biologis bayinya.

“Maafkan saya, tuan. Saya hanya kelelahan. Dan b-bayi... Bayinya...” bibirnya bergetar sulit menjelaskan. Lagi-lagi menjadikan anaknya kambing hitam.

“Jangan beralasan bayimu yang ingin melakukannya. Lagi pula, mana ayah bayi itu?! Kau tidak pernah pulang kampung, atau ayah bayimu berkunjung kemari. Jangan bilang kau...”

Taehyung mengucap pedas dengan entengnya, sementara Tzuyu kini kokoh menatapnya dengan air mata membuat Taehyung kebingungan. Seperti ada sesuatu yang ingin wanita ini teriakan tapi tidak bisa. Terlihat dari matanya.

“Jangan pernah menyimpan aib di rumah kami. Aku tidak pernah menyangka kalau mamaku mempekerjakan wanita rendahan sepertimu. Wajahmu saja yang cantik, tapi begitu murahan. Dan kalau kuperhatikan, kau semakin dekat dengan Seokjin. Jangan bilang kau mencoba menggaet pria kaya agar bisa terbebas dari kemiskinanmu dan membawa anak tanpa ayah yang kau kandung ke kehidupan yang lebih baik.”

PLAKKK!!

Tzuyu benar-benar tidak sabar lagi. Hatinya terluka dan matanya menangis. Digenggamnya kuat sekali tangannya sisa dari pukulan kerasnya di pipi Taehyung. Pria ini harus sadar, bahwa dia lah yang mengacaukan kehidupan Tzuyu. Dan seenaknya saja dia berkata seperti itu, setelah dia membuat Tzuyu tersiksa seperti ini.

Taehyung lumayan terkejut. Wajahnya tidak bergeser sama sekali, tapi dia cukup kaget dengan keberanian Tzuyu yang menamparnya. Semua perkataannya sunggulah benar, kan? Lalu kenapa pembantu sialan ini menamparnya. Begitu yang Taehyung pikirkan.

“Kau!” Taehyung menggeram. Tapi Tzuyu tidak takut. Sudah cukup dia menyimpan banyak kesulitan selama ini. Dia tidak pantas untuk kata-kata buruk itu. Tapi pria ini pantas mendapat yang lebih dari sebuah tamparan.

༄ᵗᵃᵉᵗᶻᵘ; 𝗘𝗹𝗲𝘂𝘁𝗵𝗲𝗿𝗼𝗺𝗮𝗻𝗶𝗮🔐Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang