𝘮𝘦𝘮𝘰𝘩𝘰𝘯

1.4K 195 62
                                    


K

eringat membasahi pelipis Tzuyu meskipun berada dalam dekapan kakaknya. Tzuyu hanya bisa menangis dan berusaha menetralkan semua perasaannya.

Setelah Taehyung menyadari bahwa Tzuyu sudah cukup tenang barulah dia melepaskan pelukan itu dan bertanya lewat matanya. Sejak tadi Taehyung mengamati sekitar ruangan apartemennya, tidak ada satu ruangan pun yang berantakan atau benda-benda yang tidak pada tempatnya maupun hal-hal yang mencurigakan. Semuanya bersih dan rapi sama seperti bagaimana ia meninggalkan tempat ini untuk menemui Somi. Lalu kenapa Tzuyu bertingkah aneh bahkan sampai mengunci kamarnya sambil menangis?

Suasana di ruangan begitu tegang, AC dengan suhu rendah tak mampu membuat keringat dingin mengucur dari kulit Tzuyu.

"Ada apa denganmu?"

Tzuyu membulatkan matanya dan menunduk. Bingung harus bagaimana. Sejujurnya dia ingin sekali jujur pada Taehyung tentang semua ini, tentang semua kelakuan Bobby dan Bobby ada disini berusaha memperkosanya.

Tapi segala rangkaian ancaman yang Bobby katakan tadi sontak saja membuat nyali Tzuyu ciut seketika. Dia tidak akan membuat yang lainnya masuk dalam bahaya hanya karena dirinya. Dan jika Tzuyu menceritakan semuanya, apa Taehyung akan percaya kepadanya?

Apa yang akan dilakukan kakaknya, jika kakaknya tidak percaya? Tzuyu tidak bisa membayangkan serendah apalagi Tzuyu dimata Taehyung. Tetapi jika Taehyung percaya bagaimana? Taehyung akan langsung menjumpai Bobby dan pasti akan membuat perhitungan pada bajingan itu. Dan 2 keluarga pasti tidak akan baik-baik saja. Bagaimana jika Bobby sampai mengadu? Bagaimana jika itu membuat mama dan papa...

Tzuyu sendiri tidak mampu membayangkannya. Ditenangkannya dirinya dan berusaha menatap kakaknya. Tzuyu meneguk ludahnya meyakinkan diri melakukan ini. Dia tidak pernah berbohong kepada Taehyung. Sekalipun tidak pernah. Jadi, dia berdoa agar kebohongannya kali ini berhasil dan tidak membuat Taehyung curiga.

"Apa Jimin benar-benar mengobatimu?" ujar Taehyung dengan alis berkerut. Diraihnya pinggang Tzuyu dan mendudukkan Tzuyu di pangkuannya tanpa Taehyung sadari. Tangan Taehyung memeriksa sisi kepala Tzuyu yang dipukul Somi tadi. Tapi tampaknya Jimin mengobati dengan baik.

"Apa kau baik-baik saja?" Tanya Taehyung dengan ekspresi datar. Tzuyu merespon dengan mengangguk tanpa melihat kakaknya.

"Tzu-Tzuyu... Hanya merasa tadi ada yang mengganggu Tzuyu. Tadi Tzuyu bermimpi." Tzuyu kemudian merangkak perlahan menuju tempat duduk agar bisa duduk dengan normal.

Taehyung mengamati Tzuyu setengah percaya. Sebenarnya ragu jika hanya bermimpi bisa menyebabkan orang sampai begitu tadi. Tapi melihat semua ruangan di apartemennya tampak rapi dan tidak ada yang mencurigakan, mau tidak mau Taehyung menerima jawaban itu.

Kejadian tadi membuat suasana cukup canggung. Tzuyu masih sama pucatnya sejak acara pukul-pukulan di restoran hotel. Dan bertambah berantakan semenjak kedatangan sepupu Taehyung yang entah bagaimana bisa memasuki apartemen ini. Tzuyu masih tidak bisa berpikir jernih. Taehyung tidak mungkin tidak tahu kalau ada Somi disana.

Tzuyu bahkan memperingatkan bahwa Somi melihat mereka dengan penolakan yang Tzuyu lakukan tadi. Tapi Taehyung bersikeras melakukan perbuatan itu di hadapan Somi dan keramaian. Taehyung bahkan tidak menjelaskan apapun atas perbuatan yang ia lakukan.

Dengan langkah lebar, Taehyung bangkit menuju dapur apartemen meninggalkan Tzuyu yang masih terdiam di sofa. Baru kali ini Tzuyu marah sekali pada Taehyung. Meskipun kelegaan melingkupi hatinya, ia juga sebenarnya sangat marah karena harus menanggung semua ini.

“Kenapa kakak lakukan itu? Dan siapa wanita itu?!” Tzuyu sontak tidak percaya dengan apa yang baru ia sampaikan dengan nada suara yang cukup tinggi.

༄ᵗᵃᵉᵗᶻᵘ; 𝗘𝗹𝗲𝘂𝘁𝗵𝗲𝗿𝗼𝗺𝗮𝗻𝗶𝗮🔐Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang