𝘪𝘴𝘢𝘬

1.3K 187 80
                                    



"Apa maksud semua ini, Taehyung?!!" Somi menunjuk tidak terima pada amplop coklat berisi surat-surat perjanjian mereka berdua. Surat perjanjian yang baru ia buka dan baca.

"Kamu kan sudah dewasa dan kamu baru membacanya. Kamu pasti cukup bisa memahami semua isinya, bukan? Kamu menghina adik saya dan memukulnya. Masa, memahami perjanjian itu saja tidak bisa?!" Taehyung duduk dengan elegan di sofa mewah milik Somi. Tempat dimana biasa mereka duduk dan mulai bercinta dengan gila.

Mata Taehyung kemudian menatap pada Somi, menilainya. Kenapa Somi tidak semenarik biasanya? Gadis ini biasa menaikkan birahi pria dengan mudah. Tidak ada yang salah dengan penampilannya, dia tetap cantik dan seksi seperti biasa. Tapi sayang sekali, keseksian dan aura Somi kali ini tidak menaikkan jiwa ke-lelakian Taehyung.

"Apa maksud dengan pertunangan kontrak? Kenapa aku harus melakukan pertunangan kontrak denganmu?!" Somi sengaja meninggikan suaranya, tidak peduli jika Taehyung akan marah.

"Saya dan dirimu selama ini meraup keuntungan masing-masing Somi. Saya membutuhkanmu untuk memuaskan nafsu dan agar terlihat normal di depan orangtua saya serta media dan masyarakat. Kamu juga membutuhkan saya, karena saya selalu menuruti segala naluri belanjamu yang gila itu dan-ayahmu merekomendasikan saya sebagai kekasihmu. Jadi bagaimana kalau dia tahu bahwa saya sudah tidak tertarik lagi kepada putri sulungnya?" Taehyung meraih wine di nakas kecil samping sofa yang sengaja di sediakan untuk tamu. Gerakannya pelan namun penuh ketegasan.

"Apa katamu?!" Somi membelalak tidak percaya, matanya membulat sempurna penuh amarah.

"Selain kasar, kamu juga tuli ternyata. Jangan membuat saya muak Somi, saya sudah peringatkan. Kamu sudah sering sekali membuat keributan di sekitar saya. Kamu datang seperti orang kesetanan dan marah-marah tidak jelas." Taehyung menyesap wine-nya.

Somi tersenyum sungging, merasa terhina. "Membuat keributan? Jadi, apa aku harus diam saja saat kekasihku berciuman dengan pembantunya?! Pelacur rendahan itu... Dia... Pelacur bertopengkan pembantu dan adik angkat!"

"Kenapa kamu seolah mengatakan bahwa kita memulai semua ini dengan cinta, Somi? Kamu mendekatiku seperti gadis yang tidak kalah murah dari pelacur rendahan yang kamu maksud. Saya memberimu apapun yang kamu mau. Bukankah itu setimpal? Kita baru saja melakukan simbiosis mutualisme. Lagipula, kalau ayahmu tahu kamu tak mampu mendapatkan taipan seperti saya, apa beliau tidak akan murka? Apa dia sanggup melihat wajah putrinya yang cantik ini?" Tangan Taehyung yang memegang gelas seolah menggambar bentuk tubuh Somi di udara dengan pandangan merendahkan.

"Dan... Apakah kamu siap menghadapi wajah adikmu setiap detiknya kalau ayahmu sudah memutuskan kepada siapa hartanya itu akan diwariskan?" masih dengan nada yang sama Taehyung menggoda Somi. Nada Taehyung lemah tak berdaya di hadapan Somi, ingin menyadarkan gadis ini kepada siapa dia ingin bermain-main.

"Tidak!!" tiba-tiba saja Somi berteriak. Wajahnya pucat pasi baru saja membayangkan apa yang akan terjadi kalau dia sampai berpisah dengan Taehyung. Bulu kuduknya merinding, tidak sanggup menghadapi amarah ayahnya kelak dan dirinya tidak akan mampu jika berpisah dengan titisan Dewa Zeus dihadapannya.

"Kau tak bisa lakukan ini padaku, Kim Taehyung Hardinata!!" Somi meremas surat perjanjian itu, tidak terima.

Taehyung tersenyum simpul. "Kenapa tidak bisa? Kamu pikir kamu siapa? Saya bisa mendapatkan sepuluh persis seperti dirimu dan seratus gadis melebihi dirimu malam ini, jika kamu tidak percaya. Mereka bahkan akan merangkak dan memohon di kaki saya agar mereka bisa menggantikan posisimu. Kamu mau saya membuktikan semua itu? Tapi... Kemudian bersiaplah hidup di jalanan."

༄ᵗᵃᵉᵗᶻᵘ; 𝗘𝗹𝗲𝘂𝘁𝗵𝗲𝗿𝗼𝗺𝗮𝗻𝗶𝗮🔐Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang