14

1.7K 169 4
                                    

Kini sunoo dan Niki berada di ruang tamu , niki telah menghabiskan semangkuk
mie buatan sunoo, Niki juga meminta sunoo membuatkan mie nya sambil merengek Lantaran sunoo malas membuatkannya, sampai akhirnya sunoo mau membuatkannya dengan berbagai macam cara Niki lakukan agar sunoo mau . Dia melirik sunoo yang
sedang serius menonton acara reality
show di sebuah stasiun TV luar. Dengan
gerakan pelan pun niki berpindah duduk
ke atas sofa kembali. Pergerakannya di
sofa tak membuat sunoo menoleh sama sekali.

Cukup lama niki ikut menonton hingga
akhirnya dia bosan karena acara tersebut
bukan tipikalnya. Dia pun menatap
Sunoo yang sepertinya, ni anak ini bisa
masuk ke dalam televisi saking seriusnya nonton. Entah memang serius nonton atau itu salah satu trik sunoo lagi agar niki merasa bosan dan pergi tidur meninggalkannya.

"Tadi katanya ngantuk," ucap niki
akhirnya.

Suara berat Niki  membuat sunoo menoleh sejenak. Lalu mengalihkan kembali mata ke televisi lagi. "Nggak bisa tidur," jawab sunoo datar.

"Kenapa, karena nggak enak aku sendirian
di sini?"

Sunoo diam saja.

Niki pun memilih untuk diam juga. Tapi dia turut menonton sesuatu yang menarik, yaitu wajah sunoo. Dia mengamati setiap inci kulit wajah sunoo yang menurutnya begitu mulus. Sampai Niki  berpikir apa sunoo ini rajin banget perawatan bisa mukanya semulus pantat bayi gitu. Bulu mata sunoo terlihat sangat lentik dari samping, tebal dan panjang. Niki  berani jamin kalau itu asli, karena dia tau seperti apa bulu mata palsu atau memakai maskara itu, adik kelasnya di kampus contohnya. Hidung sunoo mancung dan sangat pas dengan wajahnya. Bibirnya itu bikin Niki  betah lama-lama ngeliatin, warnanya pink alami dan terdapat belah di bagian tengah bibir bawah.

Seperti kata orang, kita itu selalu punya feeling kalau lagi diliatin sama orang. Begitu lah sunoo, dia sadar kalau niki sedang melihatnya. Untuk itu sunoo menoleh dan manik mereka bertemu.

"Kenapa?" Tanya tanya sunoo

"Kenapa apa?" Niki malah pura pura bodoh

"Ngeliatin."

"Siapa yang ngeliatin?"

Sunoo mendengus. Dia menurunkan kakinya dari sofa, menjuntai ke bawah. Entah kenapa dia merasa matanya sangat segar, nggak ngantuk sama sekali. Padahal kalo aja ngantuk, sunoo akan berpura-pura nggak perduli dengan adanya niki di sebelahnya. Dia tinggal masuk ke kamar, mengunci pintu dan tidur dengan nyenyak.

"Kau cantik," ujar niki akhirnya.

Sunoo menoleh kembali. Apa niki sedang mabuk sesuatu? Tapi pria itu malah terus ngeliatin dia hingga ada rona merah yang menyentuh pipinya. Sunoo memalingkan wajah kembali, dia menghembuskan nafas pelan dari mulut untuk melepas rasa gugupnya. Acara reality show yang tadinya lumayan seru berubah menjadi absurd di mata sunoo. Semua gara-gara Niki!!

Niki berlutut di samping kaki sunoo, membuat sunoo terkejut bukan main. Diraihnya kedua tangan sunoo dan digenggam erat. "Aku serius. Aku mencintaimu" Mata niki menatap sunoo begitu lembut.

Sunoo mengedipkan mata berulang kali. Tubuhnya panas dingin dan gemetar. Genggaman tangan Niki  terasa hangat di telapak tangannya yang terasa dingin akibat gugup.

"Hahahaha," niki mengacak-acak rambut
Sunoo karena gemas.

" Jadi kau benar benar pacaran dengan ku?"

Sunoo nggak menjawab.

"Serius dong," paksa Niki

"Tau ah!"

Niki bener-bener merasa gemas. Dia
memeluk sunoo dengan gerakan asal
hingga pria manis itu jatuh. Mereka berguling
di atas karpet buluh di dekat sofa dengan
Sunoo yang sudah berada di atas tubuh niki.

Keduanya sama-sama terdiam.
Mereka saling bertatapan. Lalu Niki
mengangkat kepalanya maju mendekati
wajah sunoo, menempelkan bibir mereka.

Sunoo memejamkan matanya saat bibir
Niki memagut bibirnya pelan. Rasanya
ada kupu-kupu yang beterbangan di dalam
perutnya. Rasa panas yang menjalar di
seluruh tubuh hingga ke wajah.

Niki membalikkan posisi mereka,
Sunoo berada di bawah. Niki kembali
mencium bibir sunoo, kali ini lebih
menekan. Dia membelai bibir bawah sunoo dan menariknya sedikit ke bawah agar pria bermata rubah itu membuka mulut dan membalas
ciumannya.

Sunoo melakukannya, dia membuka sedikit mulutnya dan merasakan lidah Niki mulai masuk ke rongga mulutnya. Rasa gemetar kian menjalar hebat saat ciuman Niki berubah lebih dalam.

Sunoo menepuk-nepuk dada Niki dan
sedikit mendorongnya karena merasakan
sesak akibat kehabisan nafas. Butuh
waktu lama untuk membuat Niki sadar
dan melepaskan ciuman.

"Maaf....." Niki langsung menarik
tubuh sunoo untuk duduk. Dia membantu pria itu membenahi rambutnya yang kusut akibat ulah mereka tadi.

"Kelewatan," keluh sunoo sedikit merengut.

"Maaf..." Niki tersenyum geli sambil
mengusap bibir  sunoo yang basah.

Sunoo membetulkan bajunya yang sedikit tersingkap ke perut. Dia langsung pindah duduk ke sofa dan diikuti oleh Niki  yang duduk di sebelahnya.

" Ayo tidur" Niki memeluk pinggang sunoo dengan manja dan menggesekkan kepala nya kelengan sunoo

Sunoo masih cuek tak mau mendengar perkataan Niki
"Ayooooooo" Niki semakin merengek

" Ada apa denganmu? Kenapa jadi manja seperti ini, aku belum mengantuk, kau tidur lah duluan"

Niki berdiri dan memasang muka kesal

" Yaudh ayo" sunoo akhirnya menyerah dan Niki menarik tangannya

Niki memeluk sunoo yang berbaring membelakangi nya, ia bahkan menciumi rambut sunoo, sunoo merasa nyaman Niki bersikap seperti itu padanya, tapi dia tak mau melakukan hal aneh lagi, 2 hari pinggang nya sakit karna tersulut oleh nafsu yang di kendalikan Niki, hufhhh itu merepotkan tetapi tetap saja bercinta dengan Niki rasanya asik

Buktinya setelah dia memberikan nya pada Niki, dia jarang melihat Niki pergi pergi keluar, bahkan saat dia mengajak kerumah jungwon terkadang Niki lebih memilih main game di rumah nya saja, memang agak aneh dengan sikap Niki tetapi dia menyukai nya, Niki benar benar anak yang baik , bahkan ia merengek hanya karna tidak di buatkan mie saja selebihnya dia mengerjakan apa yang harus di kerjakan

Contoh nya membantu sunoo membersihkan rumah atau pun kadang ia belajar cara membuat parfum dengan sunoo, manis sekali memang pria dingin ini, pria yang dulunya kejam padanya yang bahkan ogah menatap matanya kini berubah 360 derajat

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

HYACINTH  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang