23

1.2K 134 20
                                    

"Dia pacar Jay, jangan menciumnya sembarangan, cium saja pacar mu, kenapa harus mencium orang lain" Niki berjalan kearah ruang tamu namun dari belakang sunoo berlari menyambar punggung nya, ia pun refleks menggendong sunoo

"Kenapa kau manja sekali hari ini" Niki sedikit meremas paha sunoo gemas  "lihat pipi mu semakin bulat, kau sudah berapa kali makan hari ini?"

"Tak tau aku lupa, aku hanya lapar, aku juga sekarang ingin makan ice cream"

"Ayo keluar, sekalian jalan jalan, sudah lama kita tak berkencan keluar"

Niki mengambilkan Hoodie untuk sunoo dan menggenggam tangan pria mungil tersebut lalu keluar dari apartemen

"Nah, makan lah sebelum mencair" Niki menyerahkan ice cream kesukaan sunoo padanya, rasa mintchoco adalah rasa kesukaan sunoo

Mereka duduk di bangku taman belakang apartemen, lampu lampu malam menyinari kegelapan di malam hari, mereka melihat anak kecil yang masih berlarian bermain di taman tersebut

"Kau kedinginan?" Tanya Niki pada sunoo, hidung nya sudah memerah

"Sepertinya disini memang dingin ya" sunoo menatap nya polos

Niki membuka jaket nya dan memasangnya di badan sunoo

" Kenapa kau melepasnya, disini dingin, ambil kembali nanti kau sakit"

"Aku tak apa apa, kau kan tau aku es batu, jadi aku tak merasakan kedinginan, makan lah setelah itu kita akan pulang"

Sunoo mengangguk gemas

"Awwww!!!" Sunoo memegang perut nya kembali rasa sakit bercampur ngilu menjalar di perut nya kaki nya tak kuat menahan beban di tubuh nya dan langsung terjatuh ke arah Niki

"Kenapa, perut mu sakit lagi?, Ayo kita periksa"

" Kita pulang saja"

Niki menggendong sunoo di punggung nya membawa nya ke apartemen, sampai di rumah sunoo tak merasakan apa apa perut nya kembali normal, sedangkan Niki menatap nya kesal

"Kau mengerjai ku?"

Sunoo menggeleng polos "aku benar benar sakit tadi, aku tak berbohong" sunoo mengangkat tangannya membentuk jari nya menjadi huruf v

"Berhentilah mengunyah, lihat pipi mu sudah bengkak, kau tau kau sangat berat" Niki semakin kesal menatap sunoo yang seperti nya hanya berpura pura sakit agar tak lelah berjalan

.
.
.
.
.

Keesokan harinya mereka berdua di sibukkan dengan jadwal kuliah yang sangat padat, sampai tak bisa makan siang bersama di kantin

" Sunoo, sepertinya berat badan mu sedikit naik, apa kau makan banyak?"

" Apakah benar benar terlihat gemuk?, Coba lihat aku" sunoo menangkup pipi jungwon. "apa aku benar benar gemuk? Niki juga kewalahan saat bersamaku, dia sedikit kesusahan menggendongku"

"Kau sedikit mengembang tapi bagus lah kalau begitu, karna aku tak perlu khawatir kau makan dengan teratur sekarang"

"Akhhh!!! Perut ku sakit lagi!!! Jungwon tolong pegang perut ku" sunoo meremas lengan jungwon karna merasakan sakit di perut nya

Jungwon langsung mengelus perut sunoo dengan tatapan khawatir "apa saja yang kau makan, jangan makan makanan yang terlalu pedas kau bisa sakit perut"

"Tapi ini sangat sakit!!! Jungwon ini benar benar sakit!!" Sunoo menutup matanya menahan airmata yang mengalir dari pelupuk mata

"Ayo kita periksa ke dokter, aku akan membawamu, bertahanlah" jungwon menggotong tubuh sunoo hingga keparkiran kampus lalu mendudukkan sunoo di kursi penumpang dan ia bergegas mengendarai mobil nya

"Apa yang terjadi pada sunoo dok? Dia makan dengan teratur kenapa perut nya bisa sakit?, Dia juga bilang kalau dia tidak ada makan makanan pedas" tanya jungwon saat dokter itu sudah memeriksa keadaan sunoo

"Kau keluarganya?" Tanya dokter tersebut

Jungwon mengangguk

"Ini sudah biasa di rasakan oleh orang orang yang sedang mengandung"

" Maksudnya dok?"

" Sunoo sedang mengandung, karna terlalu banyak pergerakan pada tubuhnya perut nya menjadi keram dan perih , dan jangan biarkan dia stres karna pekerjaan sehari hari yang di lakukan nya di rumah, cukup hanya itu yang bisa saya sampaikan" dokter itu membungkuk lalu pergi meninggalkan jungwon yang sudah mematung tak menyangka

" Sunoo hamil?" Jungwon menutup mulutnya dengan tangan dengan mata yang masih melotot

.
.
.
.

"Sunoo, bagaimana ini apa yang terjadi kenapa kau bisa hamil?"

" Aku tak tahu aku juga sama terkejutnya seperti mu kau pikir aku biasa saja?"

"Bagaimana sekarang apa kau akan memberi tahu pada Niki?"

" Tolong rahasiakan untuk sementara waktu, jangan beri tahu padanya"

Jungwon mengangguk, tapi dalam hati ya ia khawatir takut terjadi apa apa pada sunoo

☁️☁️☁️

"Niki, kemarilah ayah ingin berbicara padamu" ayah Niki memanggilnya

Dengan tatapan malas Niki menuruti perkataan ayah nya karna tak ingin bertengkar

"Kau akan meneruskan perusahaan, jangan menolak dan lakukan saja apa yang ayah katakan"

"Apa maksud ayah, bukan kah ada Jay Hyung? Kenapa harus aku yang melakukannya, aku masih kuliah, aku sibuk dengan tugas ku"

"Jadi kau kira Jay tidak mempunyai tugas juga? Lakukan saja apa yang ayah katakan, ayah akan memberikan semua saham ayah padamu, ayah tak bisa melanjutkan nya karna ayah tidak sehat seperti dulu"

Niki menatap tajam pada ayah nya, bagaimana mungkin pekerjaan itu di ambil alih oleh nya

" Aku mendengar kau memiliki pacar, pantas saja kau jarang pulang kerumah, karna kau tinggal dengan pacar mu sekarang, ajak lah dia kemari suruh dia tinggal di sini, ayah akan merestui nya" ayah nya menepuk pundak Niki

"Tak perlu mengajaknya tinggal disini, aku tak mau kau memukulnya"

"Lupakanlah masalah itu Niki, aku sudah berbaikan dengan ibumu sebelum dia meninggal"

" Kau sudah merestuinya itu sudah lebih dari cukup, aku tak mau membebaninya, kampus sangat jauh dari sini, jika dia pindah kesini semakin banyak memakan waktu untuk pergi ke kampus , biarkan aku saja yang tinggal dengannya, ayah jaga dirimu baik baik, aku akan melakukan tugas yang ayah berikan"

Niki segera menyambar jaket nya dan pergi meninggalkan ayah nya yang tersenyum bangga karna Niki mulai berdamai dengannya dan mau melakukan tugas yang di berikan nya

"Niki kau dimana? Kenapa belum pulang?" Tanya sunoo saat ia menelfon Niki

"Maaf sayang, hari ini aku mulai kerja mengantikan ayah ku menjadi CEO di perusahaannya, kau sudah makan?"

"Kau kerja? Kenapa tak diskusi dulu dengan ku?"

"Maafkan aku, ayah ku yang memaksanya"

"Ya sudah kalau begitu" sunoo menutup panggilan Secara sepihak, dan berdecak kesal pasalnya ia sudah memasak banyak makanan karna ingin merayakan kehamilannya

.
.
.
.
.

Sudah hampir jam 2 malam barulah Niki muncul di apartemen sunoo dengan jas baju yang sedikit berantakan, ia melihat tubuh sunoo yang sedang berbaring di atas sofa dan memakai hoodie dan selimut tebal

Niki tersenyum melihat wajah imut sunoo yang sudah terlelap dalam tidur nya, kemudian Niki membuka jas serta dasi nya dan memeluk sunoo di sofa yang lumayan lebar itu, ia pun terlelap sembari mendekap tubuh simanis itu.

.
.
.
.
.
.

HYACINTH  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang