30

1.2K 122 9
                                    

"Niki itu benar benar kau?"

Niki tak menjawab, ia berlari ke arah sunoo dan memeluk tubuh itu, orang yang sudah lama tak berada di sisi nya kini berada dalam dekapannya, suara lembut itu kini terdengar kembali di telinga nya

Niki mendekap tubuh mungil itu dengan erat, tanpa ada penolakan dari sunoo sedangkan sunoo perlahan memeluk pinggang Niki

"Kenapa kau tak mengangkat nya, kau membuatku khawatir sunoo, kenapa bibir mu?" Niki memegang pundak sunoo dan menatap serius kearah nya

"Ini, ini tidak apa apa, Niki aku baik baik saja kau bisa pulang aku akan mengurusnya nanti"

Sunoo hendak berjalan meninggalkan Niki namun langkah nya terhenti saat Niki memeluk nya dari belakang, mereka mematung saling memberikan dan menerima kehangatan satu sama lain

Sunoo menggigit bibirnya menahan tangis yang di tahannya

"Niki aku minta maaf, kita tidak bisa kembali seperti dulu, jadi tolong lepaskan aku"

Niki perlahan melepaskan sunoo dan menatap punggung yang sudah berjalan semakin jauh dari nya, kaki nya tak bisa mengejar sunoo, ia terdiam di tempat nya menatap punggung yang semakin lama semakin hilang dari pandangannya

Niki buru buru mengambil mobil nya yang ia parkirkan di pinggir jalan dan menyusul sunoo yang sudah agak jauh berjalan

"Sunoo" Niki menyentuh tangan dingin itu  dan menarik pergelangan tangan sunoo

"Ada apa Niki, aku sudah bilang padamu kita tak bisa bersama lagi, maafkan aku" sunoo melepaskan tangan nya yang di raih Niki

"Biarkan aku mengantar mu pulang, setelah itu aku tak akan menemui mu lagi "

Sunoo tampak berfikir lalu kemudian mengangguk, Niki pun dengan cepat membukakan pintu mobil untuk sunoo, selama 15 menit mereka saling diam tanpa adanya pembicaraan di dalam mobil itu sangat canggung bagi sunoo, sedangkan Niki dia hanya fokus pada jalan namun sesekali ia melirik sunoo

"Jika kau lelah aku akan membuatkan mu minuman sebentar, duduk lah" ucap sunoo saat mereka sudah di apartemen

Niki hanya mengangguk lalu berjalan kearah ruang tamu

"Sunoo, kau benar baik baik saja? Bibir mu terluka" Niki menyentuh bibir sunoo lalu manik mereka bertemu

Sunoo yang di tatap Niki seketika mengerjapkan mata ya lalu sedikit menjauh dari Niki

"Sudah malam, pulang lah Niki" titah nya

Niki dengan cepat menghabiskan minuman yang di buat sunoo lalu berjalan kearah pintu untuk pulang

"Pintu nya macet tidak bisa terbuka"

Sunoo langsung berdiri menghampiri Niki dan mencoba membuka pintu

"Sebentar aku akan menelpon jungwon untuk membuka nya dari luar" sunoo mengeluarkan ponsel nya "yah, ponselku kenapa mati? Ini pasti karna jatuh tadi", sunoo menatap kearah Niki "Niki kau bisa menelpon jungwon?, Ponsel ku mati"

Niki sedikit berfikir "ponsel ku di dalam mobil aku lupa membawa nya kemari" sudah jelas Niki berbohong

"Bagaimana ini, kau tidak bisa pulang di luar juga sedang hujan"

"Aku bisa tidur disini"

Sunoo membelalak kaget "kau harus pulang"

"Ada apa denganmu? Kenapa kau menyuruhku pulang terus, bukankah sudah biasa jika kita seperti ini, bukankah kau sudah biasa bersamaku, kenapa kau terkejut jika aku ingin tidur di rumah mu?"

"Terserah mu, tidur lah disini jangan mencoba masuk kekamar ku"

Sunoo pergi dari hadapan Niki dan masuk kekamar kemudian menguncinya, Niki hanya tersenyum karna berhasil membuat rencana

.
.
.
.

Sunoo terbangun di tengah malam karna merasa lapar kemudian ia keluar dari kamar lalu melihat Niki yang sudah tertidur sambil bersender di sofa , ia berjalan melewati Niki dan mengeluarkan mie instan lalu memasaknya

Sunoo sedikit meringis kesakitan saat mie pedas itu menyentuh bibirnya yang terluka

"Kau melupakanku?" Suara berat Niki mendominasi pendengarannya

"Apa suara ku terlalu keras? Sampai kau terbangun"

"Tidak, aku hanya mencium aroma tubuhmu saja melewati hidungku" Niki menarik mangkuk di depan sunoo lalu memakan mie instan yang sebelumnya sunoo makan

"Kau bisa membuat nya, kenapa kau mengambil milikku" sunoo menarik kembali mangkuk nya

Niki dengan cepat memegang tengkuk sunoo lalu mengambil makanan yang ada di dalam mulut sunoo

"Niki, bibirku perih"

"Aku mencoba menyembuhkannya" Niki tersenyum kembali. "sunoo" panggilnya

"Hmm?" Jawabnya cuek

"Kau mau menikah denganku?"

Sunoo menyemburkan air minumnya kearah baju Niki "ya!! Kau jangan berbicara sembarangan"

"Aku benar benar, aku serius aku masih mencintaimu kau pasti merasakan yang sama, tolong beri aku kesempatan satu kali lagi, kau juga tau itu hanya kesalahpahaman, bukankah kau sudah melihat rekaman cctv kan?"

Sunoo hanya mengangguk canggung "tapi aku sudah bertunangan dengan pria lain"

"Aku tak peduli, aku akan mendapatkan mu kembali"

Niki berdiri lalu memutari meja makan dan dia berdiri di samping sunoo, kemudian ia mengangkat sunoo ke atas meja makan "aku tak bisa menahannya"

Niki menekan tengkuk sunoo lalu melumat bibir plum itu dengan lembut, sunoo tak menolak ia malah mengalungkan tangannya di leher Niki dengan mata yang tertutup

Sudah lama ia tak merasakan nya, kini Niki tak meminta izin padanya, bibir itu sangat lembut dan kenyal

Sunoo mendorong pelan dada Niki sehingga ciuman itu terputus, ia menatap manik Niki yang sudah sayu menatap nya

"Aku akan menyembuhkan luka di bibirmu" setelah itu Niki melumat kasar bibir sunoo, menjilati luka yang ada di bibirnya, Niki mengabsen gigi yang berbaris rapi di dalam mulut sunoo dan memainkan lidah milik pria manis itu

Niki tersenyum karna sunoo mau menerima nya, ia memasukkan tangannya ke dalam baju sunoo dan mengelus punggung sunoo dengan lembut

"Hmmhhhh" lenguhan kecil keluar dari bibir manis itu saat Niki berhasil membelai tubuhnya

Niki mengangkat sunoo dan menggendong nya membawa nya ke sofa di ruang tamu, ia duduk dan bersender di sofa sedangkan sunoo masih dengan posisi yang sama duduk di atas paha nya

"Kau sudah pernah melakukannya dengan tunanganmu?" Tanya Niki di sela ciuman mereka yang terputus

Sunoo menggeleng "dia bilang dia akan melakukannya jika aku menurunkan berat badan ku"

Niki memiringkan kepala nya dan menatap heran pada sunoo, dia berfikir bahwa sunoo tidaklah gemuk bahkan pipi chubby nya sedikit hilang dari sebelumnya

"Ada apa Niki? Apa benar aku gemuk?"

Niki menggeleng lalu melumat kembali bibir itu, ia sesekali meremas pantat sunoo yang sedikit menyentuh pahanya

"Kau haus?" Tanya Niki pada sunoo

"Ia, aku benar benar haus" jawab nya

"Kau mau susu? Aku akan memberikannya padamu"

Sunoo tau apa yang sedang di fikirkan Niki lalu ia turun dari pangkuan Niki dan merapikan baju nya yang sudah tersingkap ke atas, ia menatap canggung lalu lari kekamar dan mengunci pintu nya

.
.
.
.
.
.


HYACINTH  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang