16

1.5K 152 5
                                    


" Kak hee apa yang membawa mu kemari" ucap sunoo di depan pintu kala melihat kakak nya berdiri menatap nya

Tanpa di persilahkan heeseung langsung masuk dan duduk di sembarang tempat "sudah ku katakan padamu jangan menemui mereka lagi, kau sudah tak punya keluarga selain aku"

" Aku tak menemui mereka, laki laki bajingan itu yang mendatangi ku, aku tak tau harus berbuat apalagi, jika kau datang hanya untuk mengungkit masalah seperti ini sebaik nya pergi saja, jujur aku benar benar bosan"

" Sunoo!!! Berhentilah bersikap kekanak Kanakan, aku mendengar kau tinggal bersama orang lain disini, mana dia?" Tanya hee dengan suara rendah

" Bukan urusan mu, lagian dia sedang istirahat dikamar, kau tak perlu bertanya apa apa padanya"

" Bagus lah, aku tak perlu menjagamu, belilah makanan yang enak agar kau sehat" heeseung mengeluarkan uang dari dompet nya dan meletakkan dimeja, untuk uang jajan sunoo

" Yaa pergilah yang jauh, aku malas melihat wajah mu" ucap sunoo, tangan nya sibuk menyambar uang yang di berikan heeseung sambil tersenyum dan memasukkan nya ke saku celana nya

" Kakak ku sangat perhatian padaku hihi" sunoo tersenyum

Tiba tiba jungwon datang

" Sunoo, apakah kau sudah makan?" Tanya nya

"Oh jungwon, kenapa kau kemari?"

" Aku ingin mengajak mu makan, ajak juga Niki"

" Ya!!! Kau bukan ingin mengajakku tetapi kau ingin melihat Niki karna ia tak mau menemui mu, sadar lah jungwon!! Kali ini aku tak bisa mewajarkannya lagi, kau sudah kelewatan, sekarang Niki adalah kekasih ku kau tak bisa sembarangan bertemu dengannya"

"Aku hanya ingin melihatnya, dia tak membalas pesan ku"

" Jangan membuat pertemanan kita hancur hanya karna keegoisan mu, kau memiliki Jay sekarang, cintailah satu orang itu jangan membuat Niki bingung dengan sikapmu, belajar lah untuk memikul beban mu sendiri tanpa Niki"

Jungwon menunduk merasa bersalah

" Renungkan lah kesalahan mu itu, aku sebenarnya marah padamu karna tak bisa menghargai ku sebagai kekasih nya, jika sudah kau renungkan kemarilah duduk" sunoo menepuk kursi meja di dapur

Jungwon dengan langkah pelan pun mendatangi sunoo, lalu sunoo memeluknya dan mengelus kepalanya

" Maafkan aku sunoo, aku tidak tau kalau kau marah padaku, aku sangat tak peka, aku minta maaf"

"Sudah lahhh aku selalu memaafkan mu, jangan kau ulangi lagi aku minta tolong padamu, dan hargailah Jay yang sedang bersamamu, dia terlalu baik untuk kau sakiti, aku tau kau mencintai Niki juga tetapi itu tak bisa, kau tak bisa berbuat sesukamu"

Jungwon mengangguk dalam dekapan sunoo

" Kau tak perlu memasak lagi, aku sudah memasak tadi jadi makanlah bersama ku"

Mereka akhirnya menyantap sarapan berdua

.
.
.
.
.

" Siapa yang datang kemari?" Tanya Niki dengan muka bantal dan suara beratnya keluar dari kamar kala melihat sunoo sedang mecuci piring kotor

" Kemarilah bayi besar ku, makan lah aku sudah memasak"

Niki berjalan kearah sunoo lalu memeluk pinggang nya dari belakang lalu menggigit pipi sunoo dengan gemas

" Aww!!! Ada apa dengan mu" ucapnya memekik

"Tak apa, aku bertanya siapa yang kemari?" Niki sekarang sudah berada di kursi

" Kak hee dan jungwon"

" Kenapa kau tak membangunkan ku?"

" Kau mau melihat jungwon?, Yasudah lihat lah sana datang lah kerumah nya lalu tidurlah lah sambil berpelukan dengannya!!" Sunoo sedikit berteriak

" Aku hanya ingin bertanya tentang kak hee, kau ini benar benar sensitif jika tentang jungwon" niki tersenyum sembari menikmati makanan nya

" Kau senggang hari ini?" Tanya Niki

" Iya" jawab nya singkat

" Kalau gitu aku mau"

" Mau apa lagi?" Sunoo mengusak Surai nya frustasi

" Aku mau kau"

" Sepertinya aku perlu mencuci otakmu agar tak mesum, kau ini setiap hari meminta nya kau pikir aku tak lelah?, kau selalu kasar membuat pinggangku sakit, ya!! Berhentilah sebentar saja aku akan gila jika begini, kau tak kasian kepadaku ingat lah tadi malam kita baru melakukannya"

" Ya itu sangat enak, ahhh bahkan suara mu masih terngiang ngiang di otakku" Niki Tersenyum dan cengengesan tak jelas yang pastinya ia sedang memikirkan hal kotor

" Wahhh, anak ini benar benar, cepatlah habis kan makanan mu, lalu ajari aku membuat tugas" sunoo bangkit dan langsung beranjak pergi keruang tamu

Niki dengan cepat memakan makanannya dan langsung mencuci piring kotor nya, ia menghampiri sunoo yang sudah duduk dengan laptop di depan nya

Niki memeluk sunoo asal dan mencium cium pipi nya manja, sunoo tak merasa terganggu karna itu memang kebiasaan Niki padanya, ia memilih fokus pada layar nya

" Nah, aku sudah mengetik soalnya jadi sekarang kau menjawab nya" sunoo memberikan laptopnya pada Niki dan mengecup bibir Niki singkat

" Aku belum memberi syarat padamu, aku mau itu"

" Ayolahhhh, aku lelahhh" teriaknya frustasi

Kemudian Niki dengan sigap melumat bibir sunoo lalu menggigit nya sehingga sunoo membuka mulut nya, ia memainkan lidah sunoo dan meminum Saliva nya, lalu ia kembali melepas lumatan itu kemudian fokus kembali pada layar nya

" Ada apa denganmu?" Sunoo masih dengan keadaan terkejut

" Aku haus"

" Kau harus nya minum air putih, bukan malah...."

" Diamlah, aku sedang mengerjakannya"

Sunoo pun menatap nya dengan kesal lalu memainkan ponsel nya bersandar pada lengan kekar Niki

" Aku akan ke kantor nanti sore, kau di rumah saja jangan nakal"

" Aku ikut" Niki langsung menatap sunoo penuh harap

"Jangan, aku ada rapat jadi diamlah disini"

Niki memanyunkan bibir nya

☁️☁️☁️

" Gantilah pakaian mu" titah sunoo menyuruh Niki yang sedang tiduran sembari memainkan ponsel

" Buat apa?"

" Kau tak mau ikut kekantor?"

Seperti anak kecil Niki kegirangan memeluk sunoo, dan langsung berlari Menganti pakaian nya, tidak lupa ia mengambilkan Hoodie untuk sunoo agar tak kedinginan

Sepanjang lorong apartemen ia mengandeng tangan sunoo dengan senyuman manis nya

" Seperti nya kau sangat senang, padahal aku hanya mengajakmu kekantor saja"

" Aku selalu senang kalau sedang bersama mu" ucap Niki berbisik

Sunoo hanya tersenyum gemas melihat tingkah pria yang lebih tinggi darinya

.
.
.
.
.
.
.
.

Aku gabut jadi nge up semua draf nya xixi, selamat bobo

HYACINTH  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang