"Itu tak masalah, tak sakit sama sekali"
Niki mengelus punggung sunoo dengan lembut "apa perut mu sakit?, Keram? Atau ngilu?"
"Sedikit ngilu, tapi tak sakit, kau mau melakukannya lagi?" Tanya sunoo
Niki menggeleng dengan yakin "aku tak mau menyakitimu, kau mau beli sesuatu? Aku akan membelikannya untukmu"
"Aku cuman mau kau pakai Hoodie ku yang berwarna biru, aku ingin melihat mu memakai pakaian longgar, aku benci kalau otot mu di lihat orang lain"
"Kau cemburu? Kenapa kau baru bilang sekarang" tanya Niki mengelus kepala sunoo
"Karna aku merasa kalau aku belum berhak mengatur mu, pakailah pakaian longgar, kau tau setiap kau pergi ke kantin adik kelas mu di kelas pada melihat kearah mu, aku membencinya, hanya aku yang boleh melihat ini" sunoo menyentuh perut Niki sambil mengelus Elus nya
Niki sedikit tertawa lalu tangannya menyentuh perut sunoo "aku malah menyukai ini"
Sunoo tersenyum, Niki sangat pandai mencairkan suasana hanya dengan kata kata yang keluar dari mulut Niki ia semakin nyaman berada di dekat Niki
"Aku mencintaimu Niki"
"Aku juga mencintai mu"
.
.
.
.
.
."JANGAN MEMUKULKU!!! aku mohon jangan pukul aku lagi, aku sudah meninggalkan ibu , aku sudah melepaskan hak nya untuk menjaga ku, aku mohon jangan pukul aku" sunoo berlutut menghadap ayah tiri nya tangannya bergetar meminta pertolongan pada pria yang memukul nya
"Kau selalu menyusahkan ku!!! Pergilah dari sini dasar kau anak yang tak berguna" pria itu kembali melibaskan tali pinggang pada tubuh sunoo
Usia sunoo saat itu masih menginjak 9 tahun, wajar jika ia masih membutuhkan kasih sayang ibunya namun naas ayah kandung nya tewas di tangan ayah tiri nya, dan saat di bawa ke pengadilan terjadi kecurangan pada bukti pembunuhan, jadi ayah tiri nya di bebaskan dengan alasan alibi yang kuat, dan kurang nya bukti
Padahal sudah jelas di depan mata sunoo ia melihat ayah nya di dorong dari lantai 2 dirumah nya
"Berhentilah menangis" ayah tiri nya memukul pipi sunoo dengan Bogeman mentah hingga sunoo terduduk di lantai
"Aku mohon, aku akan berjanji tak akan mengangkat masalah ini aku akan memutuskan pertanggungjawaban ibu dari ku" sunoo kembali merangkak dan memeluk kaki ayah tirinya
Ayah nya menjambak rambut sunoo dan menyeret nya hingga terbentur di dinding, lalu sebuah vas bunga melayang ke arah nya mengenai hidung nya, awal nya ia merasakan pendengarannya yang mulai samar samar mendengar namun tiba tiba suara teriakan ayah nya terdengar kembali
Hidung nya mengeluarkan darah yang terus menerus mengalir
"Sunoo!!!! Bangun"
Seketika sunoo terbangun dari mimpi buruk yang mengejarnya di tengah bayangan gelap
Ia buru buru memeluk tubuh Niki dengan erat, peluh nya bercucuran dari pelipis nya
"Ni-niki jangan pergi" tangan sunoo gemetaran meremat pinggang Niki "Niki jangan tinggalkan aku" bibir nya mulai bergetar lalu menangisNiki terlihat khawatir dengan keadaan sunoo Lantaran selalu terbangun dalam keadaan seperti ini
"Aku ada disini, aku tidak akan pergi" Niki memeluk tak kalah erat"Ada apa dengan mu sunoo?" Tanya jungwon saat memasuki kamar mereka, ia buru buru meletakkan nampan di tangannya lalu mengecek keadaan sunoo "tubuh mu panas, apa aku harus memanggil kak hee?" Tanya jungwon
Sunoo menggeleng "jangan panggil dia, aku hanya ingin bersama Niki"
"Kau mau makan apa, aku tadi membawakan mu roti, apa kau mau memakan yang lain?"
"Nggak" sunoo mulai sesenggukan di dekapan Niki
"Sunoo aku disini, aku tak akan meninggalkan mu, sudah jangan menangis lagi"
"Niki, aku takut ayahku membunuhmu hiks ..."
"Hei, aku ini kuat tak mungkin ayahmu bisa membunuhku, sudah jangan menangis lagi" Niki mengusap airmata sunoo lalu mencium kening nya "jangan menangis lagi sayang, nanti bayi itu juga ikut menangis"
Setelah lebih dari 2 jam sunoo menangis dan akhirnya berhenti, lalu Niki menitipkan sunoo pada jungwon karna ada urusan penting di kantor yang harus ia kerjakan
"Masih mual?" Tanya jungwon
"Nggak, cuman perut aku keram, rasanya kaya ketarik sakit sekali" sunoo mengelus perut nya sendiri
Jungwon yang melihat itu juga ikut mengelus perut sunoo
"Apa kau mau berjalan jalan saja?"
Sunoo merotasikan pandangan nya ke seluruh ruangan lalu di lihat nya di atas nakas ada berkas yang tadi ingin di bawa Niki, tetapi Niki melupakannya
"Ayo kita ke kantor Niki, dia melupakan berkas nya"
Jungwon pun menyetujui nya dan membantu sunoo berganti pakaian
.
.
.
.
.
.
."Selena, tolong ambil kan berkas saya di dalam map biru ya"
"Baik pak" Selena berjalan lenggak lenggok membawakan tas Niki
Ia sedikit mendekatkan tubuh nya pada Niki dan mencoba menggoda Niki dengan membuka satu kancing baju nya yang paling atas, kemudian Selena duduk di atas meja Niki
"Kenapa kau duduk di sini, kau tak sopan pad atasan mu"
Bukannya mendengar perkataan Niki Selena justru meletakkan tangannya di bahu Niki dan menghilangkan jarak di antara kedua nya
Tepat saat itu, sunoo datang dan menyaksikan itu dari balik tubuh Selena, lalu ia berbalik badan dan pergi dari sana
"Kau sudah memberikannya?" Tanya jungwon pada sunoo yang menunggu di parkiran
"Dia tidak ada di kantor jadi aku titipkan ke satpam saja, ayo kita pulang saja jungwon" tangan sunoo sudah bergetar menahan tangis nya pandangannya kabur saat air mata sudah berkumpul di pelupuk mata nya
"Kau tak mau makan ice-cream dulu? Bukannya tadi kau bilang akan makan ice-cream?"
"Kita bisa memakan nya lain waktu saja, apa kau bisa mengantarku ke apartemen, aku juga ada urusan di kantor dan barang barang ku ada di apartemen, kau bisa langsung kembali karna mobil ku masih ada disana, aku bisa pergi ke kantor sendiri"
Jungwon mengangguk "aku bisa mengantar mu, aku juga sekalian akan pergi ke kampus"
Jungwon melajukan mobil nya dan sampai ke apartemen dalam waktu 2 jam karna dari wilayah Niki ke apartemen memang sangat jauh di tambah macet yang luar biasa di jalanan kota
"Kalau ada sesuatu langsung telfon aku yaa, aku pergi dulu sunoo"
"Iya dadaahh" sunoo melambaikan tangannya masih dengan memasang semyuman palsu nya
Ia buru buru Menganti kode pintu nya dan deg!! Kaki nya melemah
Sunoo terisak di balik pintu dada nya sangat sakit, Niki kembali melakukan hal yang tak terduga seperti dulu yang ia lakukan bersama jungwon
"HAAAA!!!! Niki kenapa lagi hikss" sunoo memukul mukul dada nya "kenapa lagi, apa yang salah?!! APA YANG SALAH?!!!!"
"Dulu jungwon sekarang siapa lagi!!! Hiks, tidak Niki tak akan meninggalkan ku" sunoo merapikan rambut nya sambil tersenyum dengan mata yang memerah "Niki bilang aku cantik, tidak mungkin dia menyukai orang lain hahahaha" sunoo tertawa dengan air mata yang masih mengalir di pipi nya, ia memukul mukul kepala nya sendiri
"Niki..... Hiks" ia kembali terisak lagi
"Ayah??? Kenapa kau ada disini?!!, Tidak jangan mendekat aku bilang jangan mendekat!!!!!!!" Sunoo buru buru mengambil pisau ke dapur lalu mengarahkan ke arah ayah nya, jelas sudah itu hanya imajinasinya saja
.
.
.
.
.
.
.
.
![](https://img.wattpad.com/cover/276883397-288-k889233.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
HYACINTH
Romance" jangan lepaskan tanganku" aroma bunga hyacinth bertebaran di seluruh ruangan yang berlumuran darah, seorang pria manis tergeletak di sofa dengan tangan yang berlumuran darah " Nishimura riki, hanya kamu yang bisa menyelamatkan ku, tolong aku aku...