Aku tahu kau ragu-ragu,Setelah semua luka yang ku berikan padamu, aku kembali pada bekas luka itu.
Aku tak akan mengatakan apa pun yang membuatmu merasa terluka lagi
Aku akan menceritakan kisah kelam ku padamu
Kau mengatakan itu padaku,Kau bilang kau akan selalu berada disisi ku dan selalu mencintaiku
Aku tidak percaya, semua hanyalah omong kosong
Kau bilang akan ada sesuatu yang indah jika aku bersama mu
Kau berhasil, kau berhasil membuat ku terperangkap di dalam penjara yang kau buat kan untukku
Kau datang kepada ku pada akhir keputusasaan ku, Dan akhirnya aku menemukanmu kini aku berdiri di tepi tebing, bertumpu pada sayap kecil yang ku rawat setiap harinya
Kau adalah Alasan terakhirku untuk Hidup, tetapi kau menghancurkan pondasi itu
Aku ingin menghilang selamanya
Mari buat sebuah pintu,Buka pintunya dan kau akan melihat sebuah tempat yang begitu indah namun jika kau melangkah masuk kedalam nya kaki mu akan terluka, maka jadikan lah aku alas agar kaki mu baik baik saja
Minumlah segelas teh hangat, dan kau akan menemukan sesuatu yang sangat manis pada diriku, aku ingin menghilang dari pandanganmu tetapi aku sangat mencintaimu
Tersenyumlah sekarang karna hari hari gelap mu telah berlalu, aku malu mengatakannya padamu tetapi aku benar benar mencintaimu
.
.
.
.
.
.
.Hari hari sunoo tanpa Niki sedikit membuat nya terpukul, tetapi kini ia menjalani hidup nya seperti biasa, beban yang berada di tubuhnya kini sirna tak bersisa, ia tak menyangka benar benar putus dengan Niki setelah ia mengugurkan kandungannya, bekas luka di leher nya kini perlahan mulai hilang di ganti dengan kulit baru
"Kau menungguku lama?" Tanya sunoo pada pria yang berstatus tunangannya
Pria itu adalah sunghoon, pria dengan kulit putih berseri dan senyum manisnya merangkul pundak sunoo
"Tidak, aku baru saja sampai kemari, apa di kelas baik baik saja? Bukankah jurusan kimia sangat sulit hmm?"
"Aku baik baik saja, tapi memang sedikit sulit haha" sunoo tertawa malu melihat sunghoon yang sedang tersenyum pada nya
"Kapan kau menyetujui acara pernikahan kita, ibuku tidak sabar" sunghoon menatap sunoo
Sunoo pun merasa terganggu dengan pertanyaan seperti itu "apa kau bisa memberikan waktu 2 Minggu padaku, aku perlu memikirkan nya"
"Aku akan memberikan waktu padamu tetapi aku mohon segeralah, aku takut kau berpaling dari ku"
"Ayo, aku ada urusan di kantor"
Sunoo hendak melangkah namun tangannya di tarik oleh sunghoon "aku mencintaimu" ucap nya canggung
"Mmm, ia aku tau, oh iya bukan kah kau ada jadwal kursus hari ini, aku berjalan kaki saja ke apartemen nanti kau terlambat" sunoo mengalihkan pembicaraan lalu buru buru pergi dari hadapan sunghoon
Sesampainya sunoo di dalam apartemen, ia buru buru masuk dan terduduk sembari memeluk kakinya dan menenggelamkan wajah nya di atas tumpuan kaki nya, ia terisak dalam diam sambil menepuk pundak nya sendiri
"Sunoo, kau harus kuat, bukankah kau sudah melupakannya, kau harus kuat, kau harus memulai hidup baru dengan sunghoon" sunoo sesenggukan tubuhnya melemah kembali"Niki aku minta maaf karna tidak bisa menjaga bayiku, aku minta maaf karna tak pernah menghubungimu lagi, aku akan melupakan mu, aku akan menikah dengan pria lain" air matanya tak berhenti mengalir dari pelupuk matanya
Sunoo mengangkat kepala nya dan melihat di samping kirinya, Niki sedang tersenyum melihat nya
"Kenapa kau menangis sayang? Aku disini, aku selalu disini bersama mu, aku selalu merindukanmu, tidak bisakah kau kembali? Bukankah kau berjanji tak akan meninggalkan ku begitu juga sebaliknya dengan ku, aku tak pernah meninggalkan mu" Niki mengelus Surai tipis itu"Aku malu Niki, aku malu padamu aku tidak bisa menjaga bayi kita, aku malah menggugurkannya"
"Hei, kau tidak menggugurkannya, itu hanyalah kesalahan kau tidak salah, itu sudah takdir nya dia akan menunggu kita di surga, kembalilah padaku sebelum terlambat, aku akan selalu menunggumu pulang" Niki tersenyum pada sunoo namun bayangan itu menghilang
Ya, luka itu belum sembuh walaupun sudah tertutup, dia merindukan perih itu, dia masih merindukan luka lamanya
Dan kini sunoo sudah berjalan kearah kamar nya, kebiasaan lama nya belum juga sembuh, dia selalu menyemprotkan parfum sebanyak banyak nya ke tubuhnya, membuat aroma yang sangat menyengat
"Niki menyukai ini" ucap nya mencoba mencium aroma tubuhnya namun nihil ia sama sekali tak bisa mencium aroma itu
.
.
.
.
.
.
.
.
."Ma-maafkan aku sunghoon, aku tidak bisa melanjutkan pernikahan kita" pria manis itu duduk berhadapan di sebuah restoran mewah
Mata sunghoon bergetar mendengar penuturan yang keluar dari mulut sunoo "kau masih mencintai pria brengsek itu?"
"Dia tidak brengsek, aku yang brengsek jangan pernah menjelekkannya di di depan ku"
"Kau membelanya?, ya Kim sunoo!!! Kau tunangan ku, aku berhak separuhnya mengaturmu"
"Apa maksudmu, kita baru saja bertunangan sunghoon-ssi, apa yang baru saja kau bilang?"
Sunghoon menatap tajam kearah sunoo lalu menarik paksa pergelangan tangan sunoo dan membawa nya kedalam mobil yang terparkir di ruang bawah tanah restoran itu
"Sunghoon hentikan tangan ku sakit, kau melukai ku" sunoo menarik paksa tangannya dan sedikit terluka karna tercakar kuku sunghoon
Sunghoon menarik nya lagi lalu mendorong sunoo kedalam mobil, sunoo buru buru mengambil ponsel nya dan menekan asal nomor seseorang yang berada di hp nya
"Sunoo, ada apa kenapa kau menelpon" itu suara Niki, benar benar suara Niki
"NIKI TOLONG AKU HMPPPPHH!!!!" sambungan terputus karna sunghoon mematikannya dan melemparnya ponsel sunoo keluar jendela mobil, ia memagut paksa bibir sunoo dan menggigitnya hingga sedikit robek di ujung bibir sunoo
Sunoo memberontak sembari memukul mukul dada sunghoon
"Hoon, hentikan apa yang kau lakukan ini bukan dirimu yang sebenarnya kan?"
"Kau menghianati ku, jadi kau pantas mendapatkan nya " sunghoon menampar pipi sunoo hingga memerah
Sunoo memegang pipinya lalu terdiam menatap kecewa pada sunghoon "apa maksudmu? Kau memukulku? Berhentilah memegang tangan ku, manusia sepertimu bahkan lebih brengsek dari pada Niki, sunoo menyeka darah di bibir nya lalu ia keluar dari mobil itu dan mengambil ponsel nya yang sudah retak meninggalkan sunghoon yang terdiam menatap tangannya yang memerah
Ponsel sunoo kembali berdering menampilkan nama Niki tapi ia tak mengangkat nya, untung saja Niki bisa melacak keberadaan nya dan tepat
Niki menemukan sunoo di tempat pertama kali ia bertemu sunoo, nafas nya tak teratur menatap khawatir pada pria manis yang sedang tertunduk sembari meringis kesakitan karna bibir dan hatinya yang terluka
"Niki itu benar benar kau?"
.
.
.
.
.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
HYACINTH
Roman d'amour" jangan lepaskan tanganku" aroma bunga hyacinth bertebaran di seluruh ruangan yang berlumuran darah, seorang pria manis tergeletak di sofa dengan tangan yang berlumuran darah " Nishimura riki, hanya kamu yang bisa menyelamatkan ku, tolong aku aku...