20

1.3K 132 22
                                    

Sunoo memandangi wajah Niki yang masih tertidur pulas mata nya menjelajahi wajah Niki, tangan nya sibuk menyentuh lembut kulit wajah nya, saat mata nya beralih turun ke leher jenjang Niki, sunoo salah tingkah melihat benda yang begitu menonjol pada leher nya sembari naik turun saat Niki menelan ludah

Sunoo menelan Saliva nya saat ia berfikiran kotor melihat leher itu

Ia langsung membuyarkan lamunan nya dan bangkit dari ranjang, namun tangan Niki sudah lebih dulu menangkap nya

"Niki!! Kau mengagetkan ku" sunoo memegang dada nya karna terkejut

"Mau kemana?" Tanya Niki dengan suara parau nya

"Mau cuci muka, trus masak" sunoo kembali duduk dan mengelus kepala Niki dengan lembut

"Disini aja, jangan kemana mana masih pengen tidur" pinta Niki pada sunoo

"Ta-tapi kak hee..."

"Kak hee sudah pulang kerumah nya tadi malam dia ngabarin waktu kamu udah tidur"

"Kamu?" Tanya sunoo dengan raut wajah heran

"Iya, kamu, kenapa gak boleh?"

"Terserah mu lah"

"Siniiiiii" Niki menarik sunoo dengan manja lalu memeluk nya

Tiba tiba bel pintu rumah berbunyi

"Aku akan membuka pintu, pakai lah baju mu dulu baru keluar" sunoo langsung bergegas keluar kamar untuk melihat siapa yang datang

"Jungwon" sunoo sedikit terkejut dengan keadaan jungwon sangat pucat, badan nya lesu, mata nya sayu menatap sunoo "kau kenapa?" Sunoo langsung menggotong jungwon membawa nya ke kamar yang sebelum nya di tempati kak hee

"Kenapa kau seperti ini? Kau sudah makan?" Tanya sunoo dan di balas gelengan dari jungwon

Sunoo keluar dari kamar dan mengambil kan obat serta makanan yang ada di dapur

"Niki, aku bisa minta tolong padamu?"

" Siapa yang datang tadi, kenapa sudah pergi?" Tanya Niki sambil melihat kearah pintu rumah

" Jungwon yang datang, dia sudah ku bawa kekamar sebelah"

" Buat apa kau membawa nya, kau kan tau dia seperti apa padamu"

" Aku minta tolong Niki, ini bukan waktu nya untuk berdebat, tolong bantu aku menjemput Jay, jungwon butuh Jay sekarang dia sedang sakit" ucap sunoo lalu pergi dari hadapan Niki

Niki pun segera pergi untuk menjemput Jay

" Jungwon makan lah, aku akan menyuapi mu" sunoo mengambil sendok dan mulai menyuapi jungwon tidak ada penolakan sama sekali dari jungwon, ia menerima ssuapan demi suapan yang di berikan sunoo pada nya

"Hikss...hiksss" tiba tiba jungwon mulai menangis

" Kau kenapa?, Apa Jay memarahimu?"

"Aku yang salah, karna sudah bermain di belakang nya hiks..." Dengan suara kecil jungwon mulai bercerita pada sunoo

"Sudah lah, jangan pikirkan lagi, Jay akan segera datang, jangan menangis lagi" sunoo mengelus lembut pria bermata kucing itu

.
.
.
.
.

"Jay!!" Panggil Niki saat ia sudah sampai di mansion

"Kenapa, kenapa kau baru pulang?"

"Brengsek kau!!!, apa yang kau lakukan pada jungwon" Niki memukul pipi Jay dengan kepalan tangannya

Jay meringis saat merasakan bibir nya perih " apa yang kau lakukan? Kau memukulku karna pacar kedua mu itu sedang menangis?, Niki, jangan salahkan aku, salahkan dirimu sendiri" Jay menunjuk nunjuk dada Niki dengan jari telunjuknya "karna dirimu dia seperti itu, dia masih mencintai mu dan kau malah berpacaran dengan sunoo, jujurlah, kau masih mencintai jungwon kan?"

" Apa maksudmu? Aku tak pernah mencintainya sama sekali, sadar lah Jay jungwon sedang sakit, dia tak mau makan bahkan hampir pingsan, dia ingin menemui mu" ucap Niki menggoyang goyangkan tubuh Jay

Seketika Jay tersadar dan langsung menarik Niki kemobil dan melaju

"Won, kau sudah makan? Kenapa tubuh mu kurus sekali?, Kenapa wajah mu pucat?, Apakah kau ingin jajanan? Aku akan membelikannya untuk mu" Jay menghamburkan begitu banyak pertanyaan pada jungwon saat melihat jungwon yang sudah terbaring lemas di ranjang

"Jay" panggil nya

"Iya, apa yang kau inginkan akan ku belikan"

" Jay maafkan aku, aku tak ingin apapun aku hanya ingin minta maaf padamu" mata jungwon sudah merah menahan tangisnya berusaha agar Jay tidak emosional saat melihat nya

"Aku sudah memaafkan nya, sekarang makan lah yang banyak, kenapa kau sangat kurus, aku bahkan tidak bisa. Memeluk mu dengan nyaman"

Di sisi lain Niki sedang menatap tajam sunoo saat mereka sudah berada di kamar nya

"Apa yang kau lakukan? Sekarang kau ingin apa lagi, kau ingin menampungnya?"

"Apa maksud mu, dia teman kita Niki, kita harus menolong nya" sunoo heran pada Niki yang begitu marah hanya karna ia menerima jungwon

"Kau tak tau dia seperti apa padamu, dan kau masih seperti ini pada nya, berhenti lah!!!! Berhenti bersikap baik sunoo!!" Niki sedikit membentak sunoo "kau suka orang lain membodoh bodohi mu?"

"Kau yang berhenti!! Ada apa dengan mu, bukannya kau dekat dengannya? Kenapa sekarang kau malah tega seperti itu padanya?, Ingat nik, dia lebih dulu mengenal mu di banding aku"

"Ya!!!" Niki meneriaki sunoo "ayo hentikan saja kalau begini, kau tidak akan mendengar saran ku, mari kita akhiri saja hubungan kita"

Sunoo menatap nya heran, mengapa Niki sangat marah hanya karna masalah sepele seperti ini, perlahan ia sedikit mundur untuk menjaga jarak dari Niki, Niki sangat marah sampai ingin putus? Batin sunoo

"Apa maksudmu? Hanya karna masalah sepele kau ingin mengakhiri ini?, Pikirkan lah Niki, kita sejauh ini baik baik saj____"

" Iya kita baik baik saja, tapi masalah nya kini ada padamu, berhentilah bersikap terlalu baik sunoo, aku sudah muak, ayo kita putus"

"Semudah itu?" Tanya sunoo dengan senyuman miring nya "hanya karna hal seperti ini kau meminta aku mengakhiri hubungan kita?, Berhentilah bersikap seperti anak anak, putus bukan lah hal yang harus kau jadikan candaan, pulang lah kerumah mu dan tenangkan dirimu, aku tak akan mau putus dengan mu"

"Aku ingin putus karna bosan dengan mu, karna tubuh mu sudah kunikmati, jadi aku ingin mencari yang baru" Niki dengan spontan mengucapkan kalimat itu pada sunoo

"Terserah mu, kau ingin putus karna aku bersikap terlalu baik pada musuh mu dan kau memakai alasan seperti itu agar aku mau memutuskan mu, berhentilah Niki pulang lah sekarang dan renungkanlah apa kau tak sadar kata kata mu melukai perasaan ku, tapi tidak apa apa karna kau kekasih ku, dan aku juga tak yakin kau bosan dengan tubuh ku" sunoo tersenyum kemudian keluar dari kamar itu menuju balkon meninggalkan Niki yang sudah mengepalkan tangannya yang sudah bergetar hebat

.
.
.
.
.
.
.
.

HYACINTH  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang