Kini Niki berada di rumah sunoo sembari duduk dan menatap serius ke arah sang manusia imut itu, sunoo menyeringai padanya" Kau memang tak bisa di percaya" ucap sunoo membuka suara di tengah tengah kecanggungan
" Kau bahkan masih punya hubungan dengan jungwon saat kau ingin mengenalku lebih dalam, sadar lah dia sudah memiliki kekasih, bisakah kau menghargai kekasih nya walaupun kau sama sekali tak bisa menghargai ku"
" Bisa" jawab Niki singkat "aku sedikit mabuk, dan aku mengira jungwon adalah kau"
Sunoo terbungkam mendengar perkataan Niki
" Aku menyukai mu, aku menyukai mu sampai rasanya aku akan gila jika tak bertemu dengan mu, tolong beri aku waktu agar bisa lebih mengenal mu, aku akan menjaga jarak dengan jungwon agar kau tak cemburu aku akan menuruti apa maumu, aku akan menciu___"
" Sudah cukup sampai Disitu saja kau berbicara" sunoo meletakkan jari telunjuknya di bibir Niki " bisakah kau sedikit saja menjaga cara bicaramu, seperti hal sensitif tak perlu di sebutkan"
" Maksudmu? Ciuman? Ya!! Bukankah kau juga sering memintaku untuk menciummu? , wahhh kau ini membalikkan fakta, kau berlagak polos di depan ku padahal kau sudah pernah berciuman dengan ku" Niki melotot karna terkejut melihat sunoo sedangkan sunoo menutup matanya sembari menunduk Malu
" Niki, kau bisa mengecilkan suaramu aku malu"
" Kenapa jika orang lain mendengarnya? Kau malu berciuman denganku?! Apa kau selama ini berpura pura menggodaku hah?! Kau benar benar monster licik"
"Hei!! Kau bilang aku monster?" Sunoo memukul mukul lengan Niki dan melotot
" Iya kau monster, kau menyihir ku, kau membuatku jatuh cinta pada mu" Niki melirik sekilas kearah sunoo kemudian memalingkan wajah nya kearah lain
" Berhentilah, berhentilah!! Menggodaku, kau kira ini lucu?"
Niki mencubit pipi sunoo " ya ini lucu dan menyenangkan" Niki tersenyum " berhentilah memakai parfum terlalu banyak, itu bahaya untuk pernafasanmu"
" Haha kini kau mulai memperhatikan ku, hei, aku tak bisa mencium aroma apapun jadi percuma saja kau mengingatkan seperti itu"
Wajah Niki jelas bertanya tanya kenapa sunoo tak bisa mencium aroma apapun
" Kau benar benar tak bisa mencium aroma apa pun?" Tanya Niki
Sunoo hanya menggeleng, Niki mendekatkan bibir nya pada hidung sunoo
" Coba cium aroma apa yang ada di bibir ku?"
Awalnya sunoo menatapi bibir itu , kemudian ia mendekatkan hidungnya sedetik kemudian Niki mengecup hidung mancung sunoo membuat sang pria imut itu sedikit membesarkan matanya karna terkejut oleh perlakuan niki
" Aku ti-tidak mencium aroma apa pun" ucap sunoo sembari menjauhkan diri dari tubuh niki
Niki terkekeh melihat wajah imut sunoo yang kebingungan
" A-aku mau mandi" sunoo berdiri tapi dengan sigap Niki menarik pergelangan tangannya sehingga ia terjatuh di pangkuan Niki
Niki memeluk pinggang sunoo yang sudah berada di pangkuan nya, manik mereka bertemu, Niki tersenyum lembut kepada sunoo
" Kau cantik" ucap Niki sambil menyingkirkan poni sunoo dan meletakkannya ke belakang telinga sunoo
" Aku mau mandi Niki, bisakah kau melepaskan ku" sunoo sama sekali tak bisa menatap mata Niki karna ia benar benar gugup
Untungnya Niki melepaskan nya, ia langsung berlari kekamar dengan nafas lega
"Huffffhhh, untung saja dia tak mendengar suara jantungku, aku bisa mati jika ia mendengar nya" sunoo memegang dada nya merasakan detak jantung nya yang masih berdegup kencang

KAMU SEDANG MEMBACA
HYACINTH
Romance" jangan lepaskan tanganku" aroma bunga hyacinth bertebaran di seluruh ruangan yang berlumuran darah, seorang pria manis tergeletak di sofa dengan tangan yang berlumuran darah " Nishimura riki, hanya kamu yang bisa menyelamatkan ku, tolong aku aku...