Malam telah berada pada puncaknya.
Hembusan dari angin terasa begitu
nyaman di kulit. Sunoo berdiri di balkon
Apartemennya , menatap ke langit yang
berkilauan oleh bintang-bintang.
Bukan malam ataupun bintang yang
membuatnya nyaman, tetapi pada
seseorang yang kini tengah memeluknya
dari belakang."Kamu nggak nyesel?" Tanya sunoo
"Nyesel."
Sunoo langsung cemberut dan
Sedikit memutar kepala menatap Niki
"Udah pernah ngelakuin hal kaya gitu baru bilang nyesel?"
Protesnya."Nyesel karena kenapa nggak dari dulu aja aku mengenalmu," jawab Niki santai.
"Ih! Apaan dih" sunoo mencubit lengan Niki
Niki terkekeh, semakin erat dipeluknya
Pria manis bermata rubah itu karena dingin yang mulai menyapa.
Terutama dia tak mau kekasih nya itu
kedinginan dengan hanya memakai
pakaian kemeja tipis dan celana pendekNiki menciumi daun telinga sunoo.
Kecupan demi kecupan yang dia berikan,
membuat sunoo sedikit gemetar. Terutama
saat bibirnya menyapu area leher sunoo
yang sensitif, mengecupnya dengan penuh kelembutan.Sunoo menggigit bibirnya, rasanya begitu
gugup. Padahal bila hanya berciuman
seperti ini, dia dan niki sering
melakukannya. Tapi seakan kali ini
rasanya berbeda, benar-benar berbeda.Niki melepaskan ciumannya. Dia tersenyum melihat kiss mark yang
tertempel di leher sunoo "Capek nggak?"
Tanya Niki"Lumayan," jawab sunoo jujur.Bagaimana
nggak capek, sejak pagi sampe setengah
jam yang lalu dia begitu sibuk dengan
Tugas tugas kampusnya belum lagi ia ada kerjaan di kantornya membuatnya pulang larut malam"Mau tidur aja?" Sunoo tersenyum, dia membalik tubuh
menghadap Niki . Pinggang belakangnya
menyentuh besi pembatas, dan tubuhnya
terkunci oleh tubuh Niki . Sunoo
merangkul leher Niki , memiringkan
kepala menatap cowok itu." Kau menginginkan sesuatu?" Tanyanya
setengah menggoda."Apa kau tak lelah?" Tanya balik
Niki."Kita coba," jawab sunoo.
Niki pun tersenyum senang. Dia
langsung menggendong sunoo masuk ke kamar . Dibaringkannya tubuh sunoo ke atas kasurNiki menindih tubuh sunoo, sesaat
mereka bertatapan penuh cinta. Hingga
selanjutnya nafsu lah yang bekerja.Niki mencium kening sunoo cukup
lama,Lalu ciumannya dia tempelkan di pipi kanan dan kiri. Barulah setelah itu dia menempelkan bibir mereka, mengecup pelan-pelan bagaikan sapuan angin.Sunoo gemetar, Niki sedang
menguji pertahannya dengan hanya
menempel-nempelkan bibir mereka.
Sepertinya, niki ingin bermain lama.Setelah puas bermain pelan, niki
langsung melumat bibir sunoo dengan
liar. Dipaksanya bibir itu membuka
dengan sedikit menggigit bagian bawah
bibir sunoo. Lidah bertemu lidah, niki
memainkannya dengan kasar.Ciuman Niki kini turun ke leher, menambahi kiss mark lebih banyak lagi. Suara Niki saat mengecupi leher sunoo, membuat sekujur tubuh sunoo meremang. Terutama saat tangan pria itu yang mulai menyelinap masuk ke dalam kemeja nya
Tak puas hanya meremas tanpa melihat,
Niki membuka kancing kemeja sunoo.
Matanya semakin gelap oleh kabut nafsu
melihat puncak payudara sunoo yang sudah
menegang dan berwarna pink."Hahhhh," sunoo melenguh kala ciuman
Niki telah sampai pada payudaranya.
Dia meremas pundak Niki , mendesah
semakin sering karena permainan Niki
itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
HYACINTH
Romance" jangan lepaskan tanganku" aroma bunga hyacinth bertebaran di seluruh ruangan yang berlumuran darah, seorang pria manis tergeletak di sofa dengan tangan yang berlumuran darah " Nishimura riki, hanya kamu yang bisa menyelamatkan ku, tolong aku aku...