Niki mengalungkan tangan nya di pinggang jungwon " aku merindukan mu" ucap nyaJungwon tersenyum sembari mengelus kepala Niki "kau bisa bermain kesini kapan pun, kau mau tidur denganku?"
Niki mengangguk dan menggendong jungwon kekamar, lalu ia mencium pipi jungwon dan memeluknya
Meski sudah berpacaran dengan sunoo dia masih belum bisa meninggalkan kebiasaan lama nya
Sunoo sudah berkali kali menelfon Niki tapi tak ada jawaban sama sekali, panggilan nya bahkan di abaikan oleh Niki
" Niki dimana sih" tanya nya pada diri sendiri sambil melihat nomor yang terteraSunoo mencoba untuk berfikir positif awalnya, lalu ia segera memakai jaket, karna ia butuh teman ia langsung masuk kerumah jungwon dan tepat saat masuk kamar jungwon ia melihat Niki yang tidur sambil memeluknya, perlahan ia mundur tanpa suara kemudian pergi begitu saja tanpa sepengetahuan Niki dan jungwon
Sunoo menangis di sudut ruangan kamar nya, tak menyangka Niki melanggar janji nya
" Jay, bisakah kau datang ke apartemen ku?" Sunoo menelfon Jay
"Ada apa sunoo, kenapa suara mu seperti baru menangis?" Tanya nya di seberang telfon
" Datang saja, aku sedang membutuhkan mu"
Panggilan suara mati, beberapa saat kemudian Jay menekan bel dan sunoo langsung membuka nya, sunoo langsung memeluk Jay sambil menangis, Jay merasa tak nyaman mencoba melepaskan tangan sunoo yang berada di leher nya tetapi sunoo tak mau melepaskan nya
" Sunoo, bicaralah apa yang ingin kau bicarakan, tapi jangan memelukku aku merasa tak nyaman"
Sunoo pun melepaskan nya kemudian menceritakannya, tetapi ia tak mengadu tentang jungwon, dia tak ingin Jay tau dr mulutnya , melainkan dia mau Jay melihat langsung
" Sudah lah jangan menangis lagi, aku akan berbicara pada niki, kau istirahatlah sana, aku akan langsung pulang"
☁️☁️☁️
Sejak hari itu sunoo tak mau bertemu Niki untuk sementara, bahkan ia mengganti kode pintu nya mengurung diri di rumah dan tidak masuk ke kampus
"Kau duduk lah disini aku ingin berbicara padamu" panggil Jay menepuk sofa di sebelah nya
" Aku tidak punya waktu, aku ingin mencari sunoo, dia tidak ada di apartemen dan bahkan tak menjawab telfon ku"
" Aku ingin berbicara tentang nya, jadi duduk lah dulu"
"Cepat katakan"
" Dia melihat mu berpelukan sambil tidur dengan seseorang yang tinggal di apartemen itu juga"
Seketika badan Niki menegang dan tangannya bergetar hebat, mata nya tak tau ingin menatap apa
" Kenapa kau baru mengatakannya sekarang"" Niki!!! Kau keterlaluan, tidak bisakah kau tidak menyakiti orang lagi?!!" Jay membentak sembari menampar pipi Niki sampai memerah
" Kau tak usah ikut campur urusan ku!!!!"
Niki pergi meninggalkan Jay, dan bergegas menemui sunoo
" Sun!!! Sunooo!!! Buka pintu nyaa!!! Aku mau ngomong!!!" Niki menggedor gedor pintu sunoo
Di dalam sunoo sudah lemas tak berdaya tangannya penuh dengan darah karna habis menampung darah yang keluar dari hidung nyaa
" Niki" panggil nya dengan suara kecilnya " Niki cepatlah kesini, tolong selamatkan aku" ia menatap kearah pintu rumah nya kini dirinya sudah terbaring di lantaiAroma hyacinth bertebaran di seluruh penjuru ruangan, setetes demi tetes parfum yang sudah pecah dan jatuh kelantai
Niki mendobrak pintu apartemen itu tetapi hasil nya nihil, kekuatannya bahkan tidak bisa membuka pintu itu, ia berinisiatif menghancurkan gagang pintu sampai akhirnya ia bisa membuka
Ia melihat penampilan kacau sunoo yang sudah pingsan di lantai, tangan dan hidung nya berdarah, parfum nya sudah pecah berceceran di lantai
Niki menggendong sunoo di punggung nya dan membawa kedalam mobil
" Sunoo, bertahanlah aku akan membawamu kerumah sakit" ucap nya sembari memegang tangan sunoo
Setelah sampai sunoo langsung di bawa keruang intensif untuk segera di beri penanganan
Niki tak henti henti nya mondar mandir depan ruangan tersebut, baju kemeja putih nya kini sudah ternodai oleh darah yang keluar dari hidung sunoo
Sampai akhirnya sang dokter keluar dari ruangan tersebut
" Apa yang terjadi padanya dok?" Tanya Niki dengan tatapan penuh tanda tanya
" Dia mengalami depresi ringan saja, dia terlalu banyak memikirkan hal yang seharusnya tak dipikirkannya, dan hyperosmia nya seperti nya cukup membuat nya stres karna tidak bisa mencium aroma apapun, itu saja yang bisa saya sampaikan, nanti saya memberikan obat penenang sementara waktu , untuk nya agar dapat beristirahat"
Dokter itu membungkuk lalu pergiNiki segera masuk menghampiri sunoo
" Sunoo" panggil NikiSunoo langsung mengalihkan pandangannya kearah lain " aku sudah bangun, sekarang pergi dari hadapan ku"
" Sunoo, aku mohon maafkan aku, aku melakukan itu tanpa sadar__"
" Tanpa sadar katamu? Kita baru saja berpacaran dan kau tidur dengannya?, Kau sudah berjanji untuk menjauhinya, kau tau dia memiliki pasangan setidak nya kau bisa menghargai pasangannya" sunoo sedikit mengeraskan suaranya "kau tak akan bisa berubah, percuma aku sudah memercayaimu, kau tidak akan bisa berubah, sekarang pergi dari hadapanku!!!!, Pergi!!! Aku muak melihatmu!!! Pergi hikssssss!!! Kau jahat, aku membencimu!!!!" Sunoo melempar bantal pada Niki sambil berteriak
Niki langsung memeluk tubuh mungil itu, sunoo memberontak melepaskan tangan kekar itu dari tubuhnya tetapi nihil tangan Niki lebih kuat dari nya
" Kau jahat padaku hiks!!!" Sunoo mencakar tangan Niki sampai mengeluarkan darah
" Pukul aku sepuasnya, semua ini pantas untukku, aku minta maaf padamu, tolong jangan menangis, hatiku hancur saat melihat mu menangis"
" Aku membencimu hikssss..... Tolong jauhi aku" sunoo sesenggukan, mata serta hidung nya memerah karna menangis
Niki mengusap airmata itu dengan ibu jari nya, bibirnya mengecup mata sunoo dengan lembut " aku akan membantumu mencuci wajah" Niki melepaskan pelukannya pada sunoo, namun sunoo langsung menarik pergelangan tangannya
" Jangan tinggalkan aku Niki, aku membutuhkan mu, aku takut dia akan datang kesini dan memukulku lagi, aku takut, jangan membentak ku, tolong aku!!! Hikss..." Sunoo menutup telinga nya ia merasa mendengar suara suara teriakan entah dari mana dan semua itu hanya imajinasinya saja " jangan!!! Jangan pukul aku, aku mohon" sunoo menyatukan tangannya membentuk tanda permohonan sambil menatap Niki " tolong jangan pukul akuuuu!!! Aku takut hiksss, tidak!!! Tidakk!!! Jangan mendekati ku hikss"
Niki menatap heran pada sunoo dan langsung mendekap tubuh itu " sadarlah sunoo!!! Ini aku, sadar lah!!!"
" Niki? Apa ini benar benar kau?"
" Iya ini aku, aku akan menemani mu, jangan menangis lagi, tolong jangan pikirkan hal lain, istirahat lah sunoo"
" Aku takut, aku takut dia memukulku jadi kau jangan meninggalkan ku"
" Dia tidak akan memukulmu lagi, aku akan menjaga mu" Niki menepuk nepuk punggung nya dengan sangat lembut agar sunoo nyaman dan merasa tenang
Setelah sunoo tertidur Niki membaringkan tubuh itu di kasur kemudian menyelimuti hingga sebatas dada, Niki memegang tangan sunoo dan menciumnya, aroma hyacinth khas dari tubuh nya sangat lembut masuk kedalam Indra penciuman nya
" Andai kau bisa mencium aroma tubuh ku pasti kau akan lebih tertarik pada ku" Niki tersenyum menatap wajah manis itu
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
HYACINTH
Romance" jangan lepaskan tanganku" aroma bunga hyacinth bertebaran di seluruh ruangan yang berlumuran darah, seorang pria manis tergeletak di sofa dengan tangan yang berlumuran darah " Nishimura riki, hanya kamu yang bisa menyelamatkan ku, tolong aku aku...