" perbuatan apa yang kau lakukan di belakang ku? Apakah Niki mengancam mu?" Tanya Jay, tatapan nya lembut menatap jungwon yang masih tertunduk tak mau menjawab Jay mengetahui nya pasalnya ia melihat Niki meneriaki jungwon saat di kantin maka dari itu ia bertanya pada jungwon, tinggal mereka berdua yang berada di kelas karna kelas sudah selesai
" Ja-jayyy" jungwon perlahan menatap mata Jay dengan tatapan yang sangat cemas "jika kau mengetahui nya apa kau marah padaku?"
" Kalau fatal aku pasti akan marah padamu, apa yang kau lakukan dengan Niki?"
" Aku minta maaf Jay, aku minta maaf padamu" ucap jungwon sembari memegang ujung baju Jay "aku masih mencintai Niki"
Jay sedikit terkejut dengan ungkapan yang di berikan jungwon padanya
" Orang yang tidur bersama Niki adalah aku, dan waktu aku pacaran dengan mu aku pernah berciuman dengannya untuk melupakan mu" perlahan jungwon menatap manik Jay, Jay sudah kecewa pada nya namun ekspresi wajah nya biasa saja tak tau bahwa hatinya kini remuk
"Aku tak tau jalan pikiran mu sekarang, jika kau bertanya aku akan memaafkan mu tentunya aku menjawab tidak, tapi apa yang harus di sesali Jika seperti ini, apa aku harus memukul Niki? Tidak, itu tidak perlu karna disini hanya kau yang mencintai nya, berarti kau yang menggoda nya, aku bukan menyalahkan mu karna kau mencintai nya, silahkan cintai orang orang yang kau suka, tapi apa kau harus menyakiti ku? Aku sudah berusaha menjauhi orang yang ingin mendekatiku demi kau" terlihat jelas bahwa raut wajah Jay yang sedang kesal dan marah
Tubuh jungwon kini bergetar menahan tangis
"Aku mohon padamu, tolong jawab pertanyaan ku, apa kau mencintaiku? Ahhh Seperti nya tidak, Niki lebih baik dari ku dia selalu ada saat kau sedih, dia selalu membelikan mu barang barang yang sangat kau suka, bahkan dia selalu tidur dengan mu saat aku tak ada, apa kau mau mengakhiri hubungan kita? Aku rasa itu yang ingin kau katakan" Jay tersenyum miring menatap kecewa pada pria manis di depan nya
" Jangan Jay, aku tak mau, aku mohon maafkan aku" tak bisa di tahannya lagi, jungwon menangis sejadi jadi nya
" Sudah lah, ayo biar ku antar pulang" Jay berdiri berjalan duluan di bandingkan jungwon
Jungwon dengan cepat mengikuti Jay, nafas nya masih tersendat sendat
Di mobil tak ada pembicaraan sama sekali sampai mereka berada di apartemen
" Masuk lah aku akan pulang kerumah ku saja" Jay langsung menutup kaca mobil dan pergi meninggalkan jungwon di parkiran, jujur Jay ingin sekali memeluk jungwon yang menangis tapi apa boleh buat dia sudah terlanjur kecewa
.
.
.
.
.
.
.
." Kak hee, aku sudah berkali kali bilang padamu jangan pernah datang kemari, tapi kau selalu datang kemari, apa istri mu mengusirmu?" Sunoo frustasi berbicara dengan heeseung
Mereka bertiga duduk di ruang tamu, Niki tersenyum canggung menatap heeseung
" Kau pintar juga mencari kekasih" puji heeseung
" Kenapa? Dia sangat tampan kan, ya aku memang pintar" jawab sunoo, " Jawab aku, kenapa kau membawa koper kemari?" Tanya sunoo
" Sunoo, aku akan memberi mu uang jajan yang banyak terserah mu mau minta berapa, tapi biarkan aku tinggal disini sementara saja, istri ku mengamuk padaku karna__"
" Karna kau bercinta dengan wanita lain" sambung sunoo, membuat Niki dan heeseung saling bertatapan terkejut
" Sunoo, seperti nya tidak apa apa kalau kakak mu tinggal disini, disini juga ada 2 kamar kan" dengan nada pelan Niki berbicara pada sunoo sembari mengelus punggung nya lembut
" Yak!!!" Sunoo berteriak seketika membuat kedua nya terlonjak kaget "kalian pikir cinta itu mainan apa?! Seenak nya saja kau memainkan istrimu, jika aku menjadi istrimu aku akan membunuhmu" sunoo menatap Niki dengan tajam, seketika Niki menciut tertunduk dan menutup kemaluan nya seolah dalam pikiran nya jika sunoo membunuh nya ia harus menyelamatkan kemaluan nya duluan
Heeseung menatap Niki seolah meminta bantuan agar tak di terkam sunoo
" Sunoo-ya, maafkan kakak mu kali ini saja, mungkin dia sedang khilaf" ucap Niki memohon
Sunoo sudah menatap nya tajam "yasudah tinggallah disini, tapi kalau kau yang melakukannya aku jamin, tangan dan kaki mu akan ku amputasi" ucap sunoo pada Niki
Seketika heeseung menahan tawanya, melihat Niki yang sudah ketakutan tertunduk tak berani menatap sunoo
"Wahhh, Niki kau sangat tahan dengan nya, bagaimana bisa kau mencintai orang seperti nya" heeseung menggoda Niki saat sunoo sudah masuk kekamar nya
" Kalau kau tak menatap ku seperti tadi aku tak akan membantu mu, kau tau aku merasa terancam sekarang karna mu" ucap Niki ketakutan
" Tenang lah, jika kau tak macam macam mana mungkin dia marah pada mu, dari pada kau ketakutan seperti itu lebih baik main game denganku" ajak heeseung, Niki pun menyetujui nya
Niki dan heeseung kini lebih dekat, dengan kepribadian Niki yang baik pun membuat heeseung tenang menitipkan adiknya pada pria tinggi itu, tak perlu khawatir lagi dengan keadaan yang sekarang ini
☁️☁️☁️
"Niki, jangan mencoba melakukannya sekarang, kau tak lihat di kamar sebelah ada kak hee" sunoo menahan kepala Niki saat Niki ingin mencium nya
" Aku sudah izin dengannya agar tak terganggu dengan suara mu"
" Yaa!! Bagaimana bisa kau izin dengannya" sunoo sedikit berteriak lalu kembali berbisik
" Aku hanya izin saja, kenapa tak boleh?"
" Hufhhh, sifat kalian berdua sama saja" sunoo tergeletak pasrah menghadapi Niki dan heeseung secara bersamaan
" Yasudah kalau kau malu aku takkan melakukannya, tidur lah sekarang" Niki berbaring membelakangi sunoo
Sunoo merasa bersalah lalu memeluk nya dari belakang, namun Niki tak membalas pelukannya ia bersikap biasa saja
.
.
.
.
.
.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
HYACINTH
Romance" jangan lepaskan tanganku" aroma bunga hyacinth bertebaran di seluruh ruangan yang berlumuran darah, seorang pria manis tergeletak di sofa dengan tangan yang berlumuran darah " Nishimura riki, hanya kamu yang bisa menyelamatkan ku, tolong aku aku...