"Sunoo, kau sudah bangun? Cepatlah buka pintunya" Niki menggedor gedor pintu kamar sunoo namun tak ada jawaban sedikit pun
Namun beberapa menit kemudian sunoo keluar dengan wajah kesal nya "kenapa kau berisik sekali, aku tadi sedang bermimpi indah"
"Kau pasti memimpikan ku" Niki mencolek pipi sunoo
Sunoo menatap tajam kearah nya "kau sangat percaya diri"
Niki merangkul pinggang sunoo dan menarik nya untuk lebih dekat dengan dirinya, sunoo terkejut dan meletakkan tangannya di dada Niki
"Niki, lepaskan aku belum mandi"
"Kenapa aku baru sadar, kau sangat cantik jika baru bangun tidur"
Sunoo mendorong Niki lalu membenarkan pakaian nya, lalu ia lari ke dapur
"Kenapa kau selalu menghindari ku?" Tanya Niki menyudutkan sunoo ke dinding
"Ni-niki berhentilah seperti ini, kau membuatku sesak" sunoo menahan tubuh Niki dengan kedua tangannya
"Kenapa kau tak pernah menjawab telfon ku? Tak pernah membalas pesan ku, padahal kau tau semua ini kesalahpahaman"
Sunoo menatap manik Niki yang mulai menajam, lalu ia menutup matanya "karna aku malu, aku masih mencintaimu!!!"
Niki sedikit menjauh dari sunoo dan sunoo perlahan membuka mata nya
"Lihatlah, kau masih mencintaiku trus kenapa kau ingin menikah dengan pria lain hmm?" Niki memasukkan tangannya di saku celana menatap serius kearah sunoo
"Kau harus nya peka, jangan bertanya pada ku, sudah lah aku mau mandi" sunoo berjalan lalu berbalik badan, "aku sudah membatalkan pernikahan itu tadi malam" ,lalu ia berlari ke arah kamar
Niki dengan langkah cepat menangkap sunoo lalu masuk kekamar dan membanting tubuhnya di ranjang, dia menggelitik sunoo
"Niki berhentilah hahaha, Niki!!!!" Sunoo tertawa dan menendang nendang tubuh Niki
"Kau nakal sekali, kau mempermainkan ku hmm?" Niki kembali menggelitik sunoo dengan ekspresi gemas nya
Sunoo tertawa lepas saat bersama Niki bahkan, ingatannya tentang tadi malam yang merupakan akhir bersama sunghoon seketika hilang karna Niki yang selalu menghiburnya
"Aku merindukanmu, aku bahkan tak bisa tidur jika mengingat wajah mu, aku berfikir apa sunoo bisa tidur dengan keadaan seperti itu, atau dia malah menyemprotkan parfum sampai hidung nya berdarah, aku selalu memikirkan itu jika mau tidur" ucap Niki sembari menepuk nepuk lembut bahu sunoo
Sunoo yang kini berbaring di atas dada Niki hanya memainkan jarinya menyusuri dada Niki "hidungku tak berdarah lagi walaupun aku masih sering menyemprotkan parfum, aku juga merindukanmu Niki, kau sekarang semakin tinggi" sunoo cengengesan membayangkan Niki yang lebih tinggi dari nya
"Bukan badan ku saja yang tinggi, ada juga yang membesar, kau mau melihatnya?"
Sunoo langsung menjauh dari Niki dengan tatapan ketakutan "kau ini masih sama mesumnya, ya!!! Berhentilah bersikap seperti itu, kau juga sudah ku bilang padamu jangan pernah memakai baju ketat seperti ini"
"Baju longgar itu berlaku saat aku berpacaran denganmu, kita sekarang sudah putus jadi aku boleh memakai apa saja"
Sunoo menunduk dan memanyunkan bibir nya
"Makanya kau harus kembali lagi padaku, aku akan menurutimu" ucap Niki menangkup pipi sunoo
"Buka baju mu" ucap sunoo
Niki menurutinya, dia membuka baju nya menampilkan otot perut nya yang begitu jelas
"Kenapa kau membuka nya? Tutup kembali!!!!" Sunoo menutup mata nya
Niki mendekati sunoo lalu ia menurunkan tangan yang menutupi mata sunoo sembari tersenyum nakal
"Kau menyukainya, lihat lah jangan tutup matamu malaikat kecil" Niki berbisik di telinga sunoo dan mengecup telinga itu sekilas
Seolah tersihir oleh bisikan dari Niki ia membuka mata nya, tepat di depan mata nya pemandangan indah itu, tubuh atletis Niki sangat menggoda iman nya
Sunoo menyentuh perut Niki dengan lembut
"Kembali lah padaku, kau akan mendapatkannya"
Sunoo mengangguk "tunggu kenapa aku menyetujuinya, Niki aku belum menyetujuinya hmphhhh" Niki melumat bibir sunoo dengan paksa tubuh ya sudah mengunci pergerakan sunoo di kepala ranjang
Satu tangannya mengangkat kaki sunoo naik keatas bahu nya, ia mencoba membuka baju sunoo namun ia kesulitan dan dengan tak sabar nya Niki malah merobek baju itu, sunoo membelalak kaget karna kini badan nya sudah tak di tutupi kain lagi, ia mendorong Niki yang sudah bermain sangat agresif, Niki tak mau melepaskan tautannya malah semakin melumatnya lebih dalam
Saliva sunoo meleleh keluar dari mulut nya, dengan nafas memburu dan tatapan tajam Niki menatap mata sunoo yang berjarak 2 cm dari mata nya , Niki mengisap keras bibir sunoo hingga luka yang sudah mengering kembali mengeluarkan darah lagi, ia sedikit menjambak rambut sunoo dan meremas dada sunoo gemas
"Hmppphhh, Niki!!!!" Sunoo memukul mukul dada Niki namun tak ada pergerakan dari Niki, ia tetap menciumi sunoo dengan kasar bahkan ia semakin menekan tengkuk sunoo agar sunoo membalas lumatan nya
Beberapa menit kemudian Niki menjauhkan tubuh nya dari sunoo, sedangkan sunoo sudah lemas karna hampir kehilangan oksigen ia menarik nafas berkali kali sembari memegang dada nya untuk mengontrol nafas nya
"Niki apa kau gila hah? Aku hampir mati"
Niki hanya tersenyum lalu memakai baju nya kembali, sunoo menatap heran pada Niki
"Kenapa kau memakai nya kembali?"
Niki pun tak kalah heran melihat sunoo
"Ini?" Tanya nya menunjuk ke arah baju nya sedangkan sunoo mengangguk menatap nya, "sudah ku katakan aku tak mau menyakitimu, jika aku memulai nya aku tak tau bagaimana cara menghentikannya, mandilah aku akan mencarikan pakaian untuk mu" Niki bangkit dari ranjang dan berjalan ke arah lemari pakaian milik sunoo dan memilihkan baju
Setelah sunoo mandi ia memakai baju yang di pilihkan Niki untuknya baju kaos putih di lapisi dengan kemeja kotak kota berwana hitam dan celana jeans
"Kenapa kau memilih baju ini?"
"Ayo, kita berkencan" Niki meraih tangan sunoo lalu menelfon jungwon
"Jungwon apa kau bisa membuka pintu sunoo dari luar, pintu nya tak bisa di buka dari dalam"
"Sebentar Niki, aku akan kesana, hei bukankah kau sudah tak ada hubungan lagi dengannya? Kenapa kau ada di apartemen nya?"
"Buka saja dulu, Nanti ku ceritakan"
Niki mematikan ponsel dan menatap sunoo yang sudah menatap tajam kearah nya "kenapa?" Tanya nya polos
"Kau bilang ponsel mu di mobil, kenapa sekarang ada padamu hah? Kau membohongiku?"
"Kalau tak seperti itu, pasti kau sudah menyuruhku pulang, jadi maafkan aku" Niki mencolek pipi sunoo yang sudah menggembung
Tak lama jungwon datang dan membuka pintu itu dari luar, kemudian tersenyum lembut ke arah sunoo, sedangkan sunoo tersenyum canggung kearah jungwon lantaran setelah tak berhubungan dengan Niki, sunoo memilih menjauhi jungwon juga agar ia bisa menenangkan pikirannya, jungwon pun merasakan hal yang sama
"Bersenang senang lahh" jungwon melambaikan tangannya pada mereka berdua.
.
.
.
.
.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
HYACINTH
Romance" jangan lepaskan tanganku" aroma bunga hyacinth bertebaran di seluruh ruangan yang berlumuran darah, seorang pria manis tergeletak di sofa dengan tangan yang berlumuran darah " Nishimura riki, hanya kamu yang bisa menyelamatkan ku, tolong aku aku...