Bagian 5

3.5K 681 85
                                    

"(Y/n), belikan garam untuk Ibu."

(Y/n) menoleh kearah Ibunya yang memasuki ruang tengah. Anak itu tengah menonton televisi. (Y/n) turun dari sofa dan mendekati Mamanya.

Tangan kecil lucu itu mengadah meminta uang, "Berapa?"

Mama memberikan beberapa koin uang ditangan (Y/n), "Satu saja."

(Y/n) mengangguk lalu tangannya memasukkan uang itu ke dalam kantong, "(Y/n) beli dulu."

(Y/n) berjalan keluar lalu memakai sendal. Ia membuka pintu dan menutupnya kembali saat sudah keluar rumah.

Kakinya berjalan agak cepat mengingat bahwa anime yang ia tonton, iklannya sebentar. Beruntung toko kelontong dekat dari sini.

Dengan tekad 'tak mau ketinggalan animenya', (Y/n) berlari menuju toko yang sudah dekat itu. Ia segera memasuki toko dan mencari garam.

Ketemu!

Setelah itu, ia berjalan cepat menuju kasir. Dan keberuntungan sudah habis, kasir itu ngantri!

Setelah menunggu beberapa menit, giliran (Y/n) tiba. Karena terlanjur kesal + malas, anak itu membayar dengan ogah-ogahan dan pulang meredam rasa jengkel.

Animenya pasti sudah selesai.

(Y/n) ketinggalan berapa banyak adegan, coba?

"Oh, (Y/n)!"

(Y/n) menoleh ke samping. Matanya bertambah malas melihat bocah bersurai pirang mendekatinya dengan tas yang dibawa di punggung.

Tak memperdulikan bocah yang memanggilnya, (Y/n) berjalan lebih cepat. Namun naas, karena pandangannya tak fokus, tubuhnya menabrak seseorang.

(Y/n) mendongak menatap orang yang ia tabrak. Matanya terpaku, begitu juga orang yang ia tabrak. Mata orang itu mengerjap beberapa kali melihat (Y/n) yang seperti albino.

Ini bukan cinta, (Y/n) kaget melihat-

"K-kau tau dimana anak yang bernama Mikey?"

Draken.

"(Y/n)-chan, kenapa menghindar?"

Pundak (Y/n) ditepuk oleh Mikey. (Y/n) menatap Draken seraya menunjuk muka Mikey yang tepat berada di belakangnya, "Ini."

Draken, bocah itu melebarkan matanya. Kupikir Mikey adalah anak yang besar! Ternyata cebol.

Mikey menatap Draken, (Y/n) yang tau si Cebol ini akan bicara ngelantur pun lebih dulu menutup mulut Mikey dengan telapak tangannya.

Mikey sedikit mengerutkan alisnya merasakan rasa asin dari tangan (Y/n). Ia melirik kantong plastik yang dibawa temannya itu.

Emh.

Pantes, (Y/n) habis megang garam.

(Y/n) sendiri risih saat Mikey malah memajukan wajahnya menjadi lebih dekat dengan kepala (Y/n). Ini bocil satu minta digaplok.

"(Heen), hangan mhu ahin. ((Y/n), tanganmu asin.)" ucap Mikey membuat telapak (Y/n) geli.

(Y/n) mendelik tajam, "Tutup mulutmu."

"Anu, namamu Mikey, kan?"

(Y/n) melepas dekapan tangannya pada mulut Mikey. Bocah bersurai pirang itu berdehem, "Em, kenapa?"

"Seniorku menyuruhku memanggilmu. Katanya kau disuruh menemui mereka." ucap Draken dengan sedikit keringat dingin.

Mikey mengangguk, "Baiklah tapi aku taruh tas di rumah dulu. (Y/n)-chan, mau ikut?"

(Y/n) menggeleng. Garam titipan Mamanya lebih penting daripada melihat Mikey yang akan menghajar seniornya si Tiang ini.

"Bye, Manjiro." tepat setelah mengucapkan itu, (Y/n) sedikit melompat-lompat dan segera berlari kencang meninggalkan keduanya.

𝐓𝐇𝐑𝐎𝐍𝐄Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang