PIP PIP!!
ADEGAN DEWASA! BAGI YANG BELUM CUKUP UMUR ATAU TIDAK NYAMAN, DIANJURKAN UNTUK TIDAK MEMBACA.
-- ¤ ----- ¤ --
"Tunggu, Itona-senpai!"
(Y/n) berhenti dan menengok ke belakang. Chifuyu tengah berlari mendekati nya, tak ada Baji hari ini. Lelaki gerondong itu entah kenapa pulang dengan tergesa-gesa dan melupakan (Y/n).
Harusnya Chifuyu tak punya urusan disaat sekolah sudah usai seperti ini.
Chifuyu rukuk memegang lututnya. Anak itu kecapekan, "Huft, Itona-senpai, aku ingin bicara."
(Y/n) menatap Chifuyu yang kembali tegak di samping kanannya, "Boleh."
Chifuyu hendak mengeluarkan suaranya namun, (Y/n) kembali berjalan membuat ia juga harus menyamai langkahnya dengan langkah sang Senpai.
"Anu... Itona-senpai mau dengar tidak?" tanya Chifuyu ragu.
"Ya, bicaralah." tatapan (Y/n) tetap ke depan membuat Chifuyu meragukan ucapan gadis itu.
Ah, yang penting ngomong dulu.
"Hari ini jangan lewati gang sepi yang biasa kau lewati, Itona-senpai!" ucap Chifuyu mantap.
(Y/n) melirik sebentar, "Ya."
Chifuyu menghela nafas. Ia menatap jalanan dengan wajah lega, (Y/n) mau menuruti ucapannya.
"Hah? Memangnya kenapa (Y/n) tidak boleh melewati gang itu?"
Seorang lelaki tiba-tiba muncul di samping kiri (Y/n) dan menyahut. Kapten divisi satu Touman, Baji Keisuke. Lelaki itu datang seperti petir.
Mengagetkan.
(Y/n) bahkan baru sadar Baji masih berpenampilan seperti culun.
Chifuyu sedikit berkeringat, "Ah, itu..."
"Keisuke, kau dari mana?" meski datar, itu pertanyaan. Jangan ejek (Y/n).
Baji menyeringai kecil, "Aku habis bertemu penggemar ku."
Yah, meskipun penggemar nya tak mengenali Baji yang macam culun, lelaki itu tetap menemui penggemar nya.
"Woah, Baji-san punya penggemar? Hebat..." kagum Chifuyu menatap Baji dengan mata berkelip.
(Y/n) yang notabene berada di tengah-tengah mereka meringis mendengar ocehan Baji juga Chifuyu. Yang satu bayi yang satu suka ngomong.
Tanpa sadar mereka sudah berbelok ke gang sepi yang lumayan besar rute biasa (Y/n) berangkat atau pulang sekolah.
Itu biasa bagi (Y/n) dan Baji tapi tidak dengan Chifuyu. Bayi besar itu tersadar dan menatap sekeliling, tubuhnya tanpa sadar mendekat kearah (Y/n).
"Tunggu. Ini kan-"
"Oh, Chifuyu-chan~ kau benar-benar membawa Itona?"
Ketiganya berhenti. Segerombol orang tiba-tiba menghadang mereka. Satu yang terlihat berkuasa menyebutkan nama Chifuyu.
Baji dan (Y/n) sontak menatap anak itu. Apalagi marga (Y/n) dibawa-bawa oleh orang itu.
Chifuyu menggeram, "Inilah kenapa aku melarang Itona-senpai melewati gang ini."
Baji berkerut, "Harusnya kau bilang dari awal."
(Y/n) menghela nafas, "Ini sudah terjadi."
Chifuyu mengangguk dengan mata memelas pada Baji. Lelaki itu berdecih dan menatap gerombolan orang tadi begitu juga (Y/n) dan Chifuyu.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐓𝐇𝐑𝐎𝐍𝐄
Fanfiction-ˋˏ [Tokyo Revengers] ˎˊ- ━─━──── • ────━─━ Itona (Y/n) pernah mendengar itu, mendengar tentang Sano Manjiro yang tak terkalahkan, bocah itu cucu dari guru bela dirinya. Suatu hari, ia berkenalan dengan Baji. Teman dari Manjiro itu tak sengaja...